Bab.28

53 4 4
                                    

Annyeong 👉👈 ..
Bab ini ada sedikit adegan 21+ 💦💦.
Bagi yang tidak suka,, boleh di skip..!!!

***

Sambil menunggu suaminya selesai mandi, Sasha duduk di bibir ranjang sambil memainkan ponselnya. Ia menscroll akun media sosialnya.

Karena terlalu fokus dengan gawainya, Sasha sampai tidak tahu jika suaminya sudah berdiri di depannya.

Elvian menatap istrinya yang belum sadar akan kehadirannya, pria itu belum mengenakan pakaian,ia masih menggunakan selembar handuk untuk menutupi area pinggangnya.

"Honey.."

Hah..!

Sasha nyaris melemparkan ponselnya akibat terkejut mendengar sapaan suaminya. Ia mengelus dada perlahan sambil menghela nafasnya.

"Ayang ih,, ngagetin aja.." gerutunya.

Elvian membungkukkan badannya, aroma sabun menguar di indera penciuman istrinya.

"Kamu fokus banget sama handphone, sampai suaminya disini tidak sadar.."

CUP..

Elvian mengecup sudut bibir sang istri, lalu menarik tubuhnya tegak. Sasha yang melihat penampilan aduhai dari suaminya menelan ludahnya kasar.

Kulit putih, dada sedikit berbulu. Perut kotak-kotak dan juga ada tatto yang menghiasi paha kekar bagian kiri sang suami.

Tangannya terulur menyentuh roti sobek suaminya, ia membuat gerakan abstrak di atas perut kokoh itu.

"Kamu kalo habis mandi seperti ini, terlihat sangat tampan.." celetuk Sasha.

"Apa biasanya aku tidak tampan, hum..?"

Elvian bersedekap dada sambil menaikkan satu alisnya menatap istrinya intens.

Sasha gelagapan sekarang,bukan seperti itu maksud sebenarnya. Dia lebih suka melihat suaminya ketika sehabis mandi.

"Bukan seperti itu,, kamu selalu tampan. Tapi lebih tampan saat sehabis mandi.." ucap Sasha mengigit bibirnya.

Elvian menggeram dalam hati, istrinya terlihat sangat menggoda ketika seperti ini.

"Apa kamu sedang menggoda ku,hum..?" tanya Elvian seraya mengelus dagu istrinya.

"Ti..ti..tidak,, aku tidak ada menggoda mu.."

"Tapi aku tergoda.." bisik Elvian.

Suaranya sudah berubah serak, sepertinya dia sudah on fire sekarang. Terbukti dari adik kecilnya yang mengembung di balik handuk.

Elvian meraih tengkuk istrinya dan melumatnya pelan, Sasha sampai kewalahan saat membalas ciuman suaminya yang tiba-tiba ini.

"Hmmpphh.."

Sasha melenguh kala lidah suaminya mengobrak-abrik seluruh rongga bibirnya.

Suara kecipak bibir saling beradu seolah menjadi musik yang mengiringi kegiatan keduanya, atmosfer kamar terasa sangat panas sekarang. Dinginnya AC tak lagi terasa.

"Ahh.."

"Aku menginginkanmu honey.."

Ciuman buas itu terlepas, keduanya adu pandang. Sasha melihat kabut gairah sudah memenuhi mata suaminya.

Dia juga melirik ke arah bawah,ada sesuatu yang bergerak di balik handuk putih suaminya. Ia meneguk ludahnya kasar.

Tidak menjawab, Sasha hanya memberikan isyarat dengan menganggukan kepalanya.

Elvian pun mendorong istrinya hingga telentang di atas ranjang, ia melepaskan handuk yang menutupi area selakangannya dan membuangnya begitu saja.

Sasha memalingkan wajahnya malu, kejantanan suami membuatnya bergidik ngeri. P*nis berurat itu terlihat sangat gagah dan panjang sekali.

Sudah siap untuk menghancurkan lubang istrinya.

"Kali ini aku tidak ingin pemanasan honey.." bisik Elvian.

Dia sudah tidak tahan ingin segera menghentak hunjam v*gina sang istri, kedua tangannya sibuk mengoyak pakaian yang digunakan oleh Sasha.

Gadis itu hanya pasrah dengan tindakan suaminya.

Kini keduanya sudah polos seperti bayi yang baru lahir, Elvian merangkak ke atas tubuh istrinya dan kedua tangannya menggenggam erat jari-jari sang istri.

Pria itu melebarkan kaki sang istri dengan kedua paha kokohnya.

"Ungh...uhm.."

Sasha melenguh,p*nis suaminya menyentuh bibir kewanitaannya di bawah sana, ada sensasi menggelitik. Tubuhnya seketika merinding.

"Ahkkk.."

Elvian melesakkan kejantanannya masuk dengan sekali hentakan, v*gina Sasha yang masih kering belum mengeluarkan pelumas memekik kesakitan.

"Argghh..!"

Elvian menggeram nikmat, kejantanannya tertanam sepenuhnya di dalam inti sang istri. Jepitan dan pijatan dinding kewanitaan Sasha membuatnya tidak tahan.

"Ahh..ahh...ahh..!"

Tubuh Sasha terhentak-hentak naik turun seiring dengan sodokan suaminya.

"Pelan pelan Ay.."

"Ini sangat nikmat honey.."

Genjotannya semakin kencang, Elvian semakin memperlebar kedua paha sang istri. Sasha melotot, rasanya sungguh luar biasa.

"Ak..akuu ahh...ahhh..ahh.."

Kedua kaki Sasha bergetar hebat, tubuhnya menggelinjang kuat. Semburan klimaksnya meluber sampai di bibir v*ginanya.

BERSAMBUNG....

MET BUKA PUASA EHEE 💦💦

CINTA TERHALANG AGAMA (FINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang