BAB.57

33 2 6
                                    

Momen langka nih heheh,dobel updatenya😁😁

🎋🎋🎋🎋🎋

°°°°

Dante membawa mobilnya dalam kecepatan tinggi,ia tidak bisa bersikap setenang ini membiarkan adiknya berada di kawasan pantai yang sepi pengunjung ini.Apapun jalannya,dia harus bisa cepat sampai.

Tempat yang di datangi adiknya ini merupakan tempat yang bisa dibilang rawan,selain sepi dari pengunjung,juga kerap terjadi tindak kejahatan di  tempat itu.Karena inilah yang membuat takut,keadaan jalan cukup lenggang sehingga Dante bisa dengan leluasa berkendara dengan sangat cepat tanpa halauan.

"Ugh..sudah gelap rupanya.." desah Karina seraya bangkit dan mengusap usap kakinya yang terkena pasir pantai,setelah itu ia berbalik dan berjalan mendatangi tempat mobilnya berada.

Saat ia hendak memasuki mobilnya,ia melihat ada tiga pria berkepala plontos menghampirinya dengan menenggak sebotol minuman ditangan mereka.Karina tidak menaruh curiga sedikitpun,bahkan ia  terlihat acuh.DIa pikir ketiga pria itu adalah pengunjung pantai ini.

Karina membuka pintu lagi dan bersiap masuk,namun salah satu pria itu menahan pergerakannya.Ia melirik sekilas dan berseru "Tolong lepaskan tangan saya,pak..!" tuturnya formal sebagai bentuk hormat pada orang yang lebih tua.

Bukannya melepaskan,pria itu justru terkikik renyah dan menatapi temannya secara bergantian.Suara gadis manis ini terdengar begitu merdu dan lembut  "Nona manis,temani kami disini ya.." kata pria itu tersenyum cabul.Sekarang Karina tahu jika ketiga pria yang bersamanya ini,bukanlah orang baik baik.

Ia pun tak lagi bersopan santun lagi dalam berbasa basi "Lepaskan..!" gadis itu menghempaskan tangan pria yang memegangi tangannya.

"Oho..!! Lihatlah kawan,gadis manis ini galak rupanya.HAHA..! Sangat menantang.." pria yang sudah berada di pengaruh alkohol itu mulai menggoda Karina.

Gadis itu dengan sangat berani menendang kejantanan pria itu secara bergantian,sehingga pria pria itu mengaduh kesakitan seraya memegangi kejantanan mereka yang berdenyut ngilu.

Karina pun menggunakan hal ini untuk masuk ke mobil,namun lagi dan lagi ketiga pria itu masih berusaha menahn pergerakannya.Karina berusaha melepaskan diri  dari cekalan pria cabul itu dengan merelakan lengan bajunya robek demi bisa lolos.

Lolos di baju,gantian kaki Karina yang mereka cekal,kakinya ditarik erat ia pun berteriak kencang "Akkhh..Lepaskan..!"

"HAHA..teriaklah sekerasmu nona..disini tidak ada yang bisa menolongmu..!"  ketiga pria itu berkelekar menertawakan ketakutan Karina.

'Kak Dante,tolong Karina kak..!'  gadis itu berteriak dalam hati.

Ia benar benar ketakutan sekarang,berada di tempat yang sangat sepi bersama pria cabul yang mengerikan ini,kelakar tawa mereka terdengar begitu menggelikan di telinga.

Tubuhnya bergetar dan tubuhnya mendadak menjadi dingin sedingin es batu,wajahnya pucat pasi.Seandainya dia tak datang kemari pasti tidak akan seperti ini.Hanya pertolongan dari yang maha kuasa saja yang ia harapkan saat ini.

Sorot lampu mobil menyilaukan ketiga pria cabul itu dan Karina,sedangkan pemilik mobil itu bergegas turun dari mobil  tanpa mematikan lampu dan melangkah mantap kearah depan.

"Jauhkan tangan kotor kalian dari adikku..!" amuk Dante menatap garang trio cabul yang mencekal sang adik.

Karina membelalakkan matanya lebar  "Kak Dante..?" panggilnya dengan suara yang bergetar ketakutan.

Melihat adiknya ketakutan,membuat darah Dante terasa mendidih.Pria itu  segera mengambil tindakan cepat dengan santainya,ia melompat dan menendang salah satu wajah  pria itu hingga terplanting jatuh terjelungup ,rahangnya terasa bergeser akibat tendangan Dante yang tidak main main.

Dua pria yang tersisa itu spontan melepaskan cekalan mereka dan bergerak menyerang Dante.

"Awas kak..!"

"Kamu masuk ke mobil cepat,dek..! Cepat..!" titah Dante pada sang adik di sela sela menghajar dua pria itu.

"Tapi,kak Dante gimana..?"

"Kakak bilang masuk Karina..masuk..!" Dante  menaikkan nada bicaranya lebih tinggi, Karina terjengit pelan.Setelah itu,ia segera memasuki mobil dan menguncinya.

Dari dalam mobil ia bisa melihat betapa garangnya sang kakak menghajar pria yang lancang menyentuhnya tadi.

Tidak memakan banyak waktu,Dante sudah berhasil melumpuhkan semua pria kurang ajar itu.

Dia pun mengibas-ibaskan tangan ke udara dan bergerak mendekati mobil sang adik.

Tok..Tok.. Tok..

Karina membuka jendelanya dan menyembulkan kepalanya "Kak Dante nggak apapa kan..?" tanyanya.

"Hum,pulang yuk..! Kamu di depan aja,biar kakak kawal dari belakang.."

Karina mengangguk patuh,ia menutup kembali kaca jendelanya dan melajukan mobilnya.

Demikian dengan Dante, pria itu pun menghampiri mobilnya dan mengikuti mobil sang adik.

BERSAMBUNG...

CINTA TERHALANG AGAMA (FINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang