Bab.40

42 3 10
                                    

MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN,SAYA AKSARA SENJA  MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 🙏🙏🥳🥳☺️☺️

****

Masih di ruangan suaminya, Sasha menunggu di ruang kerja sang suami. Atas permintaan Elvian, dirinya harus menunggu pria itu sampai pekerjaannya selesai.

Karena Elvian ingin mengajaknya ke rumah sakit untuk mengecek berapa bulan kehamilan sang istri.

"Apakah kamu bosan,hum..?" tanya Elvian melirik istrinya yang berulang kali mendesah kasar.

"Sedikit.." jawab Sasha.

"Mau makan atau cemilan..? Biar mengurangi sedikit rasa bosan mu..?"

"Boleh, tapi aku ingin es krim rasa jagung sekarang.."

Elvian menghentikan jari-jarinya diatas keyboard lalu melirik istrinya,ia menawarkan makanan tapi malah memilih es krim, bagaimana konsepnya ini.

"Itu bukan makanan honey.."

"Aku tahu, tapi aku ingin itu.."

Elvian menghubungi assistennya untuk membelikan es krim sang istri, terpaksa ia menurutinya,agar tidak merajuk wanitanya.

"Hanya sekali ini.." kata Elvian.

Dan dibalas anggukan oleh sang istri,dia pun melanjutkan kembali pekerjaannya. Sementara istrinya rebahan di kursi sofa, sambil menghadap dirinya.

Di lain tempat..

BRUKH..

Erlangga tidak sengaja bertubrukan dengan seseorang ketika hendak memasuki kedai es krim.

"Ih es krim aku jatuh.." dumal seorang gadis yang bertubrukan dengan Erlangga.

Gadis yang berusia sekitar 20 tahun itu terlihat sangat marah sekali, bagaimana tidak. Es krimnya baru saja ia beli dan belum diicip sama sekali , kini sudah berpindah ke lantai.

"Maaf nona.." ucap Erlangga.

"Om pikir,es krim aku bisa kembali dengan kata maaf Om itu..!" amuk gadis yang diketahui bernama Karina itu.

Erlangga membulatkan matanya lebar,apa tadi..? Om..? Apa setua itu dirinya, sehingga dipanggil dengan sebutan itu.

"Saya belikan lagi kalau begitu.." tawarnya.

"Tidak perlu,dasar pria tua menyebalkan.."

Karina berlalu pergi dengan mulut yang masih terus mendumal.

Erlangga menatap aneh gadis itu, marah-marah giliran di tawari beli es krim lagi malah menolak, gadis aneh, pikirnya.

Dia pun masuk untuk membelikan pesanan istri dari bosnya,ia menggelengkan kepalanya acuh.Setelah mendapatkannya,ia berlalu pergi dari kedai itu dan kembali ke kantor.

**

**

Hujan turun mengguyur bumi di siang hari, tidak terduga sama sekali jika akan turun hujan sederas ini.

"Huwaaa, hujan deres banget.." pekik Karina sambil berlari menuju halte untuk berteduh.

Dress yang ia gunakan sudah sedikit basah.

"Huh..! Sial bener aku hari ini,beli es krim belum diicip udah jatuh, sekarang mau pulang kehujanan gini.." sungut gadis itu merutuki kesialannya di hari ini.

Guyuran air deras itu semakin lebat disertai angin,hanya Karina sendiri yang ada di halte itu. Sambaran petir membuat si gadis cantik terjengit kaget.

Dentumannya begitu menggelegar sampai ke inti bumi, gadis itu menutup rapat kedua telinganya menggunakan telapak tangannya.

Dia paling takut dengan dentuman petir yang membuat jantungnya berdebar-debar.

"Hiks..aku takut..hiks..hiks.."

Duuaarr..

"AAAAAA.."

Karina kontan berteriak,ia memejamkan kedua matanya erat sambil duduk meringkuk memeluk kedua lututnya.

Dingin menusuk pori-pori kulitnya.

Dari kejauhan ada sebuah mobil yang terlihat mendekat dan berhenti di halte tersebut,sang pemilik membuka kaca mobilnya.

"Kasihan sekali gadis itu.." ucapnya.

Pria itu menoleh ke jok belakang dan mengambil sebuah payung di sana,lalu ia keluar dari mobil dan berlari ke halte.

Erlangga menepuk pelan pundak gadis itu, Karina mengangkat kepalanya takut-takut, keduanya saling bertatapan.

Erlangga baru sadar jika gadis ini yang ia temui tadi di kedai.

"Kamu/Om.." keduanya saling tunjuk.

"Om ngikutin aku ya.." tuduh Karina.

Telinga Erlangga terasa sangat geli ketika mendengar sebutan Om pada dirinya.

"Tidak, hanya kebetulan lewat saja.." ucapnya.

"Saya pikir bukan kamu tadi, menyesal saya turun.." imbuh Erlangga lagi.

Karina berkacak pinggang sambil melotot, kepalanya sedikit mendongak karena tubuhnya yang mungil dan Erlangga yang tinggi seperti tiang bendera.

"Memangnya siapa yang meminta Om turun..?"

"Tidak ada.."

Perdebatan terjadi diantara kedua anak manusia beda generasi itu.

Perdebatan terjadi diantara kedua anak manusia beda generasi itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karina Vio

BERSAMBUNG..

CINTA TERHALANG AGAMA (FINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang