BAB.13

59 3 6
                                    

Hujan..hujan..hujan..
Dingin.. dingin.. dingin..
Jangan lupa jaga kesehatan guys 🫰🏻🥰..

*************

"Apakah sakit..?" tanya Sasha polos.

Elvian yang meringis pun menjawab "Sakit sekali sayang, rasanya aku tidak kuat berjalan.."

Proses sunat sudah selesai beberapa menit yang lalu,dan obat bius yang di suntikkan tadi sudah menguap hilang, makanya Elvian terlihat begitu kesakitan sekarang.

Saat ini Elvian sedang dalam perjalanan pulang ke apartemen,ia duduk di kursi samping kemudi. Kekasihnya lah yang mengemudikan mobilnya.

"Kira-kira berapa lama sembuhnya,aku tidak sanggup.."

Sasha menoleh ke samping sekilas, apakah benar sesakit itu, sepertinya iya. Terlihat dari wajah El yang meringis sejak tadi, batinnya.

"Aku tidak tahu.."

Apartemen Elvian..

Sasha menuntun sang kekasih turun dari mobil, tugasnya seperti baby sitter sekarang. Mengurusi bayi besar yang baru sunat ini.

"Pelan-pelan.."

Elvian memegangi sarungnya agar tidak mengenai kepala jamurnya,ia berjalan seperti pinguin.

Untung saja apartemen miliknya ini unit pribadi, kalau tidak.Bisa malu dia dilihat orang-orang.

"Kamu harus merawat ku sampai aku sembuh.." kata Elvian.

"Tapi aku harus bekerja,sayang.." balas Sasha.

"Aku akan meminta ijin kepada Gio untuk meliburkanmu.."

Sasha hendak melayangkan protes,namun suara Elvian mendahuluinya.

"Apa kamu tega liat aku kesakitan seperti ini dan apa yang bisa aku lakukan dengan keadaan seperti ini..?"

Menghembuskan nafas dalam, Sasha pun mengalah. Ya sudah ikuti saja, daripada merajuk.

"Ya sudah iya.."

*****

"Makan dulu,Yang.."

Sasha membawakan sup iga sapi yang ia buatkan untuk kekasihnya.

Dari aromanya saja sudah bisa ditebak rasanya akan sangat lezat, cacing di perut Elvian langsung meronta-ronta.

Gadis itu membantu kekasihnya untuk duduk bersandar di headboard.

"Arggghhh..ahh ..."

Elvian menggeram keras saat kejantanannya tersenggol oleh kain sarung.

Sasha ikut meringis sampai merinding.

Setelah memastikan kekasihnya duduk dengan nyaman,ia mengambil nampan yang berisikan makanan tadi,ia memangkunya dan mulai menyuapi kekasihnya.

"Bagaimana..?" Sasha meminta pendapat perihal masakannya kepada sang kekasih.

"Lezat sekali,ini makanan terlezat yang pernah aku makan.." jawab El.

Sasha malah meringis kaku mendengar pujian sang kekasih yang terkesan berlebihan ini.

Pria itu lahap sekali memakan masakan gadis kesayangannya, hingga tidak terasa nasi dan sup itu sudah habis tak tersisa.

"Rasanya aku ingin tambah lagi, tapi perut ku sudah penuh, ahh.."

Malam harinya ..

Sasha ingin pamit pulang karena sudah malam, tapi kekasihnya melarang dirinya untuk pergi dari sana.

"Aku telpon bang Ryan dulu, minta ijin .." kata Sasha.

Dia mengetik nama kontak sang kakak, kemudian mendialnya,dan menunggu beberapa saat.

"Hallo Sha.."

Sasha mendadak gugup,ia takut ingin mengatakan niatnya kepada sang kakak, tangannya sampai berkeringat.

"Sha..kok diem.."

Karena melihat kekasihnya tak bisa menjawab, Elvian gemas sendiri dan akhirnya merebut paksa ponsel kekasihnya dan berbicara kepada sang calon kakak iparnya.

"Aku meminta adikmu untuk menginap di apartemen ku,kau harus mengijinkannya. Aku tidak menerima penolakan.."

Sasha memelototinya tapi dia tidak peduli, malah tersenyum puas.

Dari seberang sana terdengar dengusan nafas kesal "Kau mencari kesempatan,cih.." ketus Ryan.

Elvian terkekeh pelan "Bagaimana, kau mengijinkannya..?" tanyanya meminta kepastian.

"Memangnya aku punya waktu untuk menolak,huh..?

"Terimakasih kakak ipar.."

TUT..

Elvian mematikan teleponnya sesukanya sendiri,dia menduga Ryan tengah mendumal karena ulahnya.

BERSAMBUNG...

******

Lagi ngga enak badan guys, Ngetiknya dikit heheh maapin yak 🫰🏻🫰🏻🫰🏻

CINTA TERHALANG AGAMA (FINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang