Bab.41

37 3 4
                                    

***

"Ay,mana es krimnya..?"

Sudah hampir satu jam kunjung datang juga, Sasha menunggu sampai lumutan di ruangan suaminya.

"Di luar turun hujan honey, mungkin jalanan macet.." ucap Elvian memberikan pengertian kepada sang istri yang tengah sebal.

"Sudahlah, malas aku.."

Sasha berdiri dari duduknya dan berjalan keluar menuju pintu keluar ruangan, Elvian yang melihat istrinya pergi pun segera menyusul.

"Mau kemana hum..?"

"Pulang..!"

Mood ibu hamil muda ini mudah sekali berubah, membuat Elvian bingung dengan perubahan yang cepat itu.

"Ini masih hujan honey.." kata Elvian.

"Aku bisa mati bosan terlalu lama di sini..!"

Sasha mendelik tajam pada sang suami, kekerasan kepalanya timbul dan tidak bisa dicegah.

"Jangan aneh-aneh honey,ingat kamu sedang hamil sekarang.."

Sasha menghentikan langkahnya seketika,ia lupa jika sedang hamil. Ia terdiam sejenak, sedetik kemudian ia berkata "Iya,dan ngidam pertama ku tidak kamu tepati..!" sungutnya kesal.

Elvian pikir istrinya akan sedikit mereda, rupanya malah semakin bebal, apakah ibu hamil semuanya menyebalkan..?tanyanya dalam hati.

"Tolong mengertilah sedikit honey, assisten ku tidak mungkin terlambat kalau tidak ada kendala,dia manusia yang paling bisa diandalkan.." celetuk Elvian.

Hah..! Hah..!

Orang yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga, dengan keadaan basah kuyup, Erlangga berlari dan berhenti di hadapan sepasang suami-istri yang tengah berdebat.

"Maaf tuan,nona. Hujan deras jalanan macet.."

Pria itu menunjukkan bungkus es krim yang isinya sudah mencair, wajahnya lesuh siap untuk diomeli sang tuan, pikirnya.

Seandainya saja ia tadi tidak berdebat dengan Karina, mungkin es krim pesanan Sasha masih terselamatkan.

Tapi ya sudahlah.

"Kau ganti baju sana,biar aku yang membelikannya nanti.." titah Elvian.

Erlangga menunduk patuh lalu setelahnya bergegas pergi dari hadapan kedua orang itu.

Elvian melirik istrinya "Lihat sendiri kan..?"

***

Hujan sudah mereda, langit masih terlihat gelap karena mendung yang masih menghitam.

Waktu sudah menunjukkan sore hari, Elvian tidak jadi mengajak istrinya periksa ke dokter karena tadi hujan masih sangat deras, demi keamanan bersama. Ia putuskan untuk mengundurkan jadwalnya.

"Ay, hujannya udah reda. Pulang yuk.." ajak Sasha pada sang suami.

Elvian merapikan berkas-berkas pekerjaannya dan juga laptopnya,lalu berdiri dari kursi kebesarannya menghampiri sang istri.

"Ayo tuan putri.."

Pria itu berlutut pada sang istri sambil mengulurkan tangan kanannya pada istrinya, Sasha menerima uluran tangan suaminya lalu berdiri.

Elvian dengan sigap memasangkan jas miliknya ke tubuh sang istri supaya tidak kedinginan. Dress yang digunakan istrinya itu sedikit tipis,jadi ia tidak ingin istrinya kedinginan nantinya.

Mereka berdua keluar beriringan dari ruangan CEO, di depan pintu keduanya dikejutkan dengan kehadiran Erlangga yang tidak tahu sejak kapan berada di sana.

"Ada apa..?" tanya Elvian datar.

"Tidak tuan,saya hanya ingin mengambil laptop saya ketinggalan di ruangan tuan.." ucap Erlangga.

"Oh, ambillah.."

Pria itu masuk ke ruangan CEO setelah mendapatkan ijin dari sang pemilik, rupanya sedari tadi ia berada di depan pintu hanya ingin mengambil laptop saja,dan ia tidak berani masuk karena di dalam masih ada Sasha.

Mungkin Erlangga segan dengan Sasha, karena masalah es krim tadi.

Sesampainya di lobi perusahaan, Elvian meminta istrinya untuk menunggunya di sana. Sedangkan dia mengambil mobil yang terparkir, pria itu tidak ingin istrinya turut berjalan terlalu jauh.

Overprotektif sekali calon bapak ini.

"Honey, masuklah.." titah Elvian membukakan pintu untuk sang istri.

"Terimakasih suami.." tutur Sasha.

Elvian mengangguk dan berputar ke samping mobil lalu masuk ke kursi kemudi.

Mobilnya pun terlihat bergerak meninggalkan lobi perusahaannya, Elvian mengemudi sambil menggenggam tangan istrinya, tidak ia lepaskan barang sedetik pun.

Di tengah-tengah perjalanan, Elvian membelokkan mobilnya ke supermarket.

"Mau ngapain..?" tanya Sasha.

"Beli es krim rasa jagung, tadi belum sempat makan babynya.." jawab Elvian.

Sasha nyengir, suaminya ini masih ingat rupanya ehee.

Pria itu turun dari mobil untuk membeli es krim yang diinginkan oleh istrinya tadi siang,selang tak berapa lama, Elvian sudah kembali dengan membawa dua bungkus es krim rasa jagung,lalu memberikannya pada sang istri.

"Cukup sekali ini saja..!" ucapnya.

Dan diangguki oleh sang istri.

BERSAMBUNG...

Hujan guys 😁😁

CINTA TERHALANG AGAMA (FINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang