BAB.47

31 2 4
                                    

(⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿⁠)

(⁠✷⁠‿⁠✷⁠)

(⁠☆⁠▽⁠☆⁠)

•••

Dante berlari kencang menyusul sang adik,tak sedikit tamu yang ia tabrak demi mengejar adiknya yang tengah marah padanya.

"Karina tunggu.!!" teriaknya kencang.

Sesampainya di parkiran, gadis itu berhenti dan menatap malas kakaknya yang tengah menormalkan deru nafasnya yang tersengal-sengal.

"Buka pintunya cepetan!" desis Karina.

Dante menekan tombol di remote kontrol mobilnya, memastikan nafasnya sudah kembali normal. Dante menyusul sang adik masuk ke dalam mobil.

"Sebenarnya kamu kenapa,huh! Bisa basah seperti ini?"

"Apa urusannya dengan kakak, bukankah lebih penting wanita-wanita sexy yang kakak goda tadi dibandingkan aku" Karina melontarkan kata-kata menohok pada sang kakak.

Gadis itu membuang wajahnya ke samping dan memandang ke arah luar jendela, malas sekali bertatapan dengan kakaknya saat ini.

Dante menghembuskan nafas frustasi,ia merutuki kebodohannya sendiri. Bisa-bisanya ia lupa dengan adiknya waktu di pesta tadi.

"Maafkan kakak" ucapnya pelan.

Kemudian menyalakan mesin mobilnya dan melaju meninggalkan hotel yang sangat megah disana.

Karina tidak menanggapi ucapan sang kakak yang terdengar pelan ditelinga nya, larut dengan pikirannya sendiri. Gadis itu memejamkan kedua matanya, rasa kantuk datang melandanya.

Si gadis tertidur dengan pakaian yang basah kuyup.

Menit berlalu..

Mobil Porche milik Dante memasuki pelataran mansion mewahnya.

"Rin,udah sampek" kata sang kakak.

Dante melepas seatbelt nya sendiri,ia pikir adiknya masih terjaga. Saat dia hendak keluar,ia melirik adiknya yang diam saja tak bergerak ataupun menanggapi ucapannya.

"Apa dia sangat marah sekarang..?" gumamnya sembari mendekati sang adik.

"Aish, rupanya tertidur"

"Bisa-bisanya tidur dalam keadaan basah-basahan seperti ini"

Dante mendumal sembari melepaskan belt sang adik,ia keluar lebih dulu. Dan membuka pintu samping,ia menyelipkan kedua tangannya di sela-sela kaki dan tengkuk sang adik.

Pria gagah itu membopong sang adik menuju mansion,dua bodyguardnya siap siaga membukakan pintu untuk sang tuan.

"Bik, bibi" panggil Dante.

"Iya tuan" sahut seorang wanita paruh baya yang bekerja disana.

"Tolong gantikan baju Karina, supaya tidak masuk angin"

Dante berjalan sedikit berlari menuju kamar adiknya yang berada di lantai bawah, berbeda dengan dirinya yang di lantai dua mansion.

"Ac-nya jangan dinyalakan ya bik, berikan dia baju yang tebal"

Setelah mengatakan itu Dante berlalu dari kamar sang adik.

Di mansion lain! ...

Elvian tadi juga pamit lebih dulu dari pesta, dikarenakan sang istri merasakan kram pada perutnya.

"Apakah masih sakit..?" tanya si pria.

"Uhm, tidak sesakit yang tadi.." jawab Sasha.

"Syukurlah kalo begitu "

Elvian bernafas lega,ia ingin membawa istrinya ke rumah sakit kalau masih belum baikan juga.

"Bagaimana keadaan gadis tadi ya?" gumam Sasha pelan.

Dia teringat pada gadis yang menyelamatkannya dari gangguan pria gadun waktu di pesta.

"Kamu berbicara sesuatu, honey?" tanya Elvian memastikan pendengarannya.

"Uhm,aku kepikiran gadis yang menyelamatkan ku tadi Yang.."

"Kenapa..?"

"Gadis itu terjebur ke kolam renang tadi setelah menyelamatkan ku dari pria yang ku katakan padamu,dan aku ingin berteriak minta tolong supaya ada yang menyelamatkannya, tapi perut ku tiba-tiba sakit"

"Doakan saja gadis itu baik-baik saja, honey " Elvian mengecup kening sang istri yang terlihat gusar.

Tentu saja baik-baik saja,kan ada Erlangga yang menjadi pahlawan untuk Karina.

"Tidurlah, ini sudah malam" kata Elvian.

"Hum, pinggang ku tidak nyaman sekali.." balas Sasha.

"Tidurlah miring,aku akan mengusap-usapnya.."

Sasha merebahkan tubuhnya miring, perut besarnya sedikit menghambat pergerakannya, Elvian juga merebahkan tubuhnya miring menghadap sang istri.

Tangan panjangnya terulur mengusap-usap punggung sang istrinya naik turun supaya mengurangi rasa tidak nyaman yang dirasakan oleh istrinya.

Merasakan kenyamanan yang luar biasa, Sasha tertidur pulas dalam sekejap dengan bibir yang melengkung.

BERSAMBUNG...

CINTA TERHALANG AGAMA (FINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang