Bab.17

55 3 9
                                    

Yuhuuu..uuuhuy... Aye..Eya.. 💃🏻💃🏻💃🏻

H a p p y  r e a d i n g..

••••••

Malam telah tiba ..

Elvian menjemput kekasihnya di apartemen, dia sudah tampan dengan setelan formal kemeja pendek bewarna hitam dan juga celana kain panjang dengan warna yang senada.

Pria itu menekan tombol unit kamar sang kekasih, selang beberapa lama pintu terbuka lebar menampilkan sosok gadis yang tengah memasang wajah cemberut.

"Hey,ada apa dengan wajah ini hum..?" 

Elvian mencubit gemas pipi gembul sang kekasih.

"Aku bingung mau pakai gaun yang seperti apa,kamu tau sendiri kan aku tidak pandai memilihnya.." Sasha merengek kepada sang kekasih.

Dia masih belum siap sama sekali,masih menggunakan bathrobe dan handuk kecil di atas kepalanya.

Elvian membuka lemari sang kekasih,dia yang akan memilihkannya, resiko punya pacar yang tomboy seperti Sasha,kalo ada acara penting-penting seperti ini pasti bingung perkara pakaian.

Pria itu memilah-milah jejeran gaun mahal yang ia belikan untuk sang kekasih yang menggantung di lemari.

Pilihan El jatuh pada sepotong gaun berwarna hitam terdapat aksen blink-blink, gaun itu terlihat sangat glamour dan elegan.

"Pakai ini saja, sayang.." ucap El sembari menunjukkan gaun yang ia pilih.

Sasha pun menerimanya dan masuk ke dalam kamar mandi, setelah beberapa saat gadis itu sudah keluar dari dalam dengan gaun indah melekat di tubuhnya.

Gaun bertali spaghetti dan memiliki belahan yang sedikit panjang di sisi kaki kiri, sehingga menampilkan paha mulus gadis itu.

"Sayang.."

Elvian menoleh ke arah sang kekasih yang memanggilnya, pria itu terpana melihat kecantikan sang kekasih dengan gaun hitam mengkilat yang ia pilihkan tadi.

Warna gaun itu terlihat sangat kontras dengan warna kulit Sasha yang putih bersih.

"Cantik sekali.." ucap El masih dalam mode terpana.

Sasha yang mendengar pujian dari sang kekasih, pipinya seketika memanas.

Gadis itu berlalu ke meja rias,ia duduk di depan meja rias dan melakukan serangkaian makeup.

Karena ia tak pandai merias diri,jadi Sasha hanya memoles wajahnya sedikit,aura kecantikan yang dimiliki gadis itu terpancar indah di wajahnya.

"Ayo, aku sudah siap.." ajak Sasha.

"Mari tuan putri.." Elvian menggoda sang kekasih.

*****

"Sebenarnya kita mau kemana,hum..?"

"Sabar sayang, nanti juga kamu tahu."

Sasha menghembus nafas pelan, Elvian sungguh membuatnya penasaran, jantungnya berdentum keras seperti ledakkan bom.

Elvian melirik kekasihnya yang meremas-remas jari-jemarinya sendiri,sudut bibirnya menyunggingkan senyuman yang tidak bisa diartikan.

Kurang lebih 25 menit berkendara, akhirnya mobil yang dikendarai oleh Elvian dan juga Sasha tiba di tempat yang dimaksud oleh sang pria.

Elvian turun lebih dulu,ia membukakan pintu untuk sang kekasih.

"Silahkan tuan putri.."

Elvian membungkuk dengan kaki yang dilipat satu serta tangan kiri di belakang punggung tegapnya,ia berlakon seperti seorang kacung menyambut putri kerajaan.

"Woah,ini rumah siapa sayang..?" tanya Sasha.

Pandangannya tertuju pada sebuah mansion megah berlantai dua di depannya,ia melirik kekasihnya yang hanya diam tak menjawab pertanyaannya.

"El.." sungut Sasha sebal.

Pria itu tidak menjawabnya,dan malah meraih pergelangan tangan sang kekasih. Ia genggam dan berjalan mendekat ke bangunan megah di depannya.

"Ini adalah rumah kita.."

"Kita akan tinggal di sini setelah menikah nanti.."

Kedua mata Sasha memanas seketika, pria ini benar-benar memperlakukannya seperti seorang putri sungguhan.

"Tapi bagaimana hubungan mu dengan kedua orang tua mu, El. Apa mereka bisa menerima ku sebagai menantunya..?"

Elvian diam sejenak, kedua matanya terpejam erat.

Andai saja kekasihnya ini tahu,jika dirinya sudah memutuskan tali kekeluargaan dengan kedua orang tuanya, tapi memang sebaiknya Sasha tidak perlu tahu akan hal ini.

Jika sampai tahu,dia pasti akan menyalahkan diri sendiri. Dan El tidak mau hal ini sampai terjadi.

"Tidak perlu memikirkan mereka,yang menjalani kita. Jadi untuk apa memikirkan orangtuaku.."

"Tapiii..."

Sasha tak lagi berbicara, bibirnya di kunci dengan jari telunjuk Elvian.

Pria itu menggelengkan kepalanya sebagai tanda ia tidak mau obrolan mengenai keluarga Elvian berlanjut.

Sasha pun mengangguk patuh.

Keduanya masuk bersama ke dalam mansion, kedua mata Sasha di manjakan oleh furniture dan design interior yang tertata rapi di segala penjuru ruangan mansion.

"Aku ada kejutan untuk mu.."

Elvian membawa sang kekasih naik ke lantai dua, setelah sampai pria itu menarik pelan tangan kekasihnya menuju sebuah tangga yang hanya ada beberapa anak tangga saja.

Tangga itu ternyata menghubungkan ke rooftop mansion.

Lagi dan lagi Sasha terperangah tak percaya, kekasihnya ini sungguh luar biasa, kapan pria ini menyiapkan kejutan sedemikian rupa.

Ah..! Tidak heran, Elvian banyak orang-orang kepercayaannya. Dengan mudah ia melakukan ini.

"Apa kamu menyukainya..?"

"Yeah, tentu saja.."

Sasha melihat rangkaian balon berbentuk huruf  WILL YOU MARRY ME..?

Sasha menitikkan air mata bahagia, ternyata seperti ini rasanya dicintai oleh pria yang benar-benar tulus dan mencintai kita.

Kelopak bunga mawar merah tersebar di rooftop, menambah kesan romantis.

"Menikahlah denganku, Sasha Delvara.." ucap Elvian.

Dia memberikan satu bouquet bunga mawar merah kepada sang kekasih,ia sengaja tidak memberikan cincin karena ia akan memberikannya nanti di lain waktu.

"Aku mencintaimu, honey.."

"Aku juga mencintaimu, sayang. Terimakasih banyak untuk kejutannya. Aku sangat menyukainya.."

BERSAMBUNG...

••••••••••

💃🏻💃🏻💃🏻

CINTA TERHALANG AGAMA (FINISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang