Anin yang niat awalnya menemani michi agar dia tak kesepian, sekarang malah dirinya lah yang kesepian di tengah-tengah kelompok anak-anak kelas satu yang tubuhnya lebih tinggi ketimbang dirinya...
'Apa-apaan mereka,, kenapa mereka semua tinggi banget sih!'
'Dasar michie,, sekarang malah aku yang di xuekin begini,, keluar aja deh'
Batin anin sambil melangkahkan kakinya keluar lapangan basket...
Karna mereka tanding bukan di lapangan yang biasa dia datangi,, dia sedikit bingung dengan pintu yang terlihat sama semua...
'Pintu keluarnya yang mana nih? Ahh sudahlah, nanti kalo salah tinggal balik lagi aja'
Batin anin sambil membuka pintu di depanya,, saat dia membuka pintu itu,, dia merasa kalo ini adalah jalan keluar yang benar,, karna dia inget betul tadi saat dia masuk dia juga melewati lorong yang sama seperti ini...
Dia berjalan memasuki lorong yang lama kelamaan semakin gelap,, dia yang tadinya merasa yakin, sekarang mulai agak ragu...
"Pintu apa ini?" Ucapnya saat dia menemui sebuah pintu yang berukuran lebih kecil dari ruangan yang lainya...
Ceklekkkk...
Dia membelalakan matanya dan menutup kembali pintu itu dengan cepat..
"Maaf,, aku gak tau kalo ini adalah ruang ganti" teriak anin dari luar ruangan..
"Ahhhh apa-apaan ini" teriaknya lagi saat dirinya di tarik ke dalam ruangan itu oleh cewek yg dia temui di gudang
"Ke-kenapa?" Tanya anin takut
'Aku tak menyangka dia setinggi ini'
"Tolong ikatkan ini"
"Ahh i-iyah" ucap anin patuh dan langsung memasangkan bed bertuliskan kapten di lengan regi
'Dia Kapten tim basket putri dari kelas satu?? Beneran dia?? Cewek seperti preman ini?? Wahh sudah pasti sekolah kita kalah nih'
"Thks,, luu boleh keluar" ucap regi sambil berbalik merapikan tas ranselnya...
"Kenapa masih di sini?"
"Ahh iyah,, aku pergi" ucap anin sambil berlari kembali ke arah lapangan....
"Aninnnnnn,, dari tadi aku nyariin kamu,, kemana aja sih?" Tanya michi saat melihat anin memasuki lapangan basket
"Habis dari toilet, kenapa?"
"Bentar lagi aku tampil nih,, kasih aku pelukan penyemangat" ucap michi sambil merentangan kedua tanganya
"Baiklah,, semangat michi... kamu pasti bisa menampilkan penampilan yang sepektakuler hari ini" ucap anin sambil memeluk michie
Tak lama kemudian,, pembawa acara pertandingan ini pun mengumumkan bahwa pertandingan akan segera di mulai...
Anin kembali duduk di kursi penonton sementara michie masuk ke dalam posisi center sebagai ketua cheers anak kelas satu...
Suara teriakan dan sorakan dukungan keluar dari para penonton untuk tim cheers sekolah ku... yah, michie memang tak pernah gagal membuat para penonton histeris karna penampilanya itu...
Semua penonton termasuk diriku terperangah melihat aksinya yang begitu mengagumkan,, di akhir pertunjukanya itu,, semua penonton pun bertepuk tangan ...
Michie yang populer pun langsung di kelilingi oleh orang-orang yang ingin mencoba dekat denganya,, hah nasib diriku yang tak populer memang begini sih... makanya aku malas untuk menemaninya tampil begini...