Anin terduduk di balik pintu ruangan itu setelah dia keluar dari dalam...
Jantungnya berdetak tak karuan sekarang.. dia memegangi dadanya yg berdebar, namun dia tak tau dengan arti debaranya itu...
Dia takut,, tapi dia juga merasa ada sedikit penyesalan di hatinya... andai saja saat itu dia gak teriak, kira-kira apa yang akan terjadi selanjutnya??
Mungkinkan dia akan melakukan itu??
Wajahnya pun memerah saat dia membayangkan regie dan dirinya melakukan adegan dewasa yang pernah dia tonton dalam film...
Blusssssss....
'Aninn,, ayo sadarkan dirimu' batin anin sambil menepuk pipinya pelan,, dia pun langsung berlari kedalam toilet untuk mandi...
Dia pikir dengan dia mandi, dia bisa mendinginkan pikiran dan tubuhnya yang terasa panas...
Namun sialnya, setelah dia selesai mandi.. dia baru teringet bahwa dia tak membawa handuk kedalam kamar mandi...
Mau tak mau, dia pun memakai kembali baju seragamnya tanpa mengeringkan tubuhnya...
Dia berjalan keluar sambil mengendap ngendap menghindari regie...
Namun sayangnya keberuntungan lagi-lagi tak memihak kearahnya...
Saat dia sedang berjalan sambil celingak celinguk, dia malah menabrak punggung regie yang sedang berdiri di depan pintu kamarnya...
Regie pun langsung membalikan badanya dan melihat anin yang sedang berdiri sambil mendongak menatapnya....
"Ka-kamu ngapain disini?" Tanya anin kikuk...
Regie pun terdiam sejenak memperhatikan anin, bukanya menjawab dia malah membuka sweeternya dan memakaikanya dengan paksa ke anin..
"Ke-keliatan..." ucap regie memalingkan wajahnya dan menutup mulut dengan punggung tanganya setelah mengatakan itu...
"Ya jelas keliatan lah, kan aku manusia!!" Ucap anin kesal...
'Bukanya minta maaf malah ngatain aku setan' batin anin...
"Bu-bukan itu maksudnya"
"Kamu kalo ngomong bisa ngliat aku gak sih?? Mentang-mentang aku kecil jadi kamu malah melengos kearah lain gitu?? dasar regie jelek!!"
"Ngeselin!! Nyebelin!!"
"Bukan gitu! Punya mu keliatan... kamu gak pakai daleman kan,, baju sragam mu berwarna putih dan basah, jadi wajar saja kalau itu terlihat" ucap regie sambil menatap wajah anin, pada akhirnya dia pun mengutarakan semua isi yang ada dalam otaknya...
Namun setelah mengatakan itu, dia langsung kembali mengalihkan pandanganya karna malu dan tak ingin kehilangan kendali seperti tadi...
Blussssssss...
Wajah anin terasa panas, dia malu, rasanya ingin sekali lenyap dan menghilang dari dunia ini sekarang juga...
"Masuklah dan jangan lupa keringkan badanmu nanti masuk angin" ucap regie sebelum dia meninggalkan anin...
Anin pun hanya memandang punggung tegap regie yang berjalan sedikit sempoyongan...
'Tahan regie, kamu harus menahan semua keinginan mu itu.. gak boleh,, kamu masiih polos, dan melakukan itu juga sangat amat berdosa!!'
'Ingat kata-kata orang tua.. tidak boleh melewati batas... tidak boleh melewati batas... tidak boleh melewati batas......'
Jedugggggg
Pfffftttttttttt...
Suara tawa anin yang tertahan karna melihat regie yang menabrak tembok...
'Gemasnya... sepertinya dia sangat menahanya' batin anin merasa sedikit iba dengan regie...