Tess... tess..
Tetesan infus di ruang rawat vvip di rumah sakit terbesar di jogja...
Regie duduk di samping ranjang anin,, dia membungkukan tubuhnya, menggenggam tangan mungil anin dan menempelkan bibirnya pada punggung tangan anin...
"Katanya setelah di infus dia akan segera sadar... Ini udah lama banget tapi kenapa masih belum sadar juga!!" Ucap regi dengan nada membentak
"Ma-maaf non,, tapi ini baru 10 menit setelah di pasang non"
"Gak mau tau,, pokoknya panggil dokter itu serakang juga!!"
"Ba-baik laksanakan" ucap salah satu pemimpin pengawal regie...
Pemimpin itu pun menyuruh anak buahnya untuk menyeret dokter yang tadi memeriksa anin untuk kembali ke ruang rawat memeriksa kekasih nona mudanya...
Brakkk......
Anak buah itu kembali dan membuka pintu ruang rawat dengan keras karna terburu buru...
Regie pun mengalihkan pandanganya menatap seseorang yang membuka paksa pintu itu dan menimbukan kegaduhan yang akan mengganggu anin...
"Dokter,, kau priksa lagi cewek ku dan pastikan dia sudah sadar sebelum aku selesai berbicara dengan dia" ucap regi sambil menepuk pundak anak buahnya itu...
"Kau,, ikut" ucap regie sambil memasukan tanganya ke kantong celana treningnya...
Mereka berjalan ke tangga darurat yang sepi,, sesampainya di sana regi langsung menghujani anak buahnya itu dengan pukulan yang bertubi-tubi di perutnya...
Bakkk... bukk.. bakk... bukkkk
Dia memukuli anak buahnya seperti dia memukuli samsak tinju yang biasa dia pukul saat latihan dengan papahnya...
"Berani-beraninya kau membuat keributan di ruangan pacar ku!!"
Bak... bukkk.. bakkk... bukkkk....
"Aku sudah bilang untuk jangan menimbulkan suara apa pun agar cewek ku tak terganggu!!"
Bakk... bukkk... bakkk... bukkkk...
"Kalau sampai dia kenapa-kenapa,, ku penggal kepala mu!!"
Brukkkkkkkkkkk
Suara tubuh sang anak buah yang tersungkur akibat tendangan kaki regi yang menghantam dagunya...
Dia pun tak sadarkan diri akibat ulah regie itu...
"Hahh.... bereskan!!" Ucap regi sambil mengelapi punggung tanganya yang berdarah karna tinjunya sendiri...
Dia pun keluar dari tangga darurat itu dan bejalan tegak ke ruangan anin...
Perbedaan raut wajah regie bagaikan 2 kepribadian yang berbeda dalam satu tubuh...
Dia sangat terlihat arogan jika berhadapan dengan orang lain,, namun dia akan berubah menjadi sangat lembut dan penurut di depan anin
Ceklekkkk...
Regie membuka pintu ruangan itu dengan pelan...
"Sayangggggggg" ucap regie sambil berlari kearah ranjang tempat anin terbaring
"Syukurlah kamu sudah sadar,, hampir saja akan ku buat rumah sakit ini tutup jika kamu tak juga sadarkan diri"
'Hufttt syukurr lah dia bangun,, walaupun aku harus mencubitnya dulu... semoga saja nona regie tak mengetahuinya' batin sang dokter ketakutan
Yaa, regie ini adalah anak dari ketua yayasan rumah sakit ini... padahal mereka adalah gengster,, tapi mereka mengalihkan profesi gengsternya sebagai pengusaha untuk memperbesar wilayahnya...