"Maju kalian semua" ucap regie sambil memasang kuda-kuda dan mengepalkan tinjunya di depan wajahnya...
Dugg...
Seorang ajudan A melemparkan sebuah *handwarp pada regie...
*sebuah kain panjang yang di gunakan untuk latihan boxing dengan cara melilitkanya pada telapak tangan dan juga pergelangan tangan..
"Kakek nona menyuh saya untuk memberikan itu, 'jangan sampai ada bekas luka di tangan wanita muda' begitu lah yang beliau sampaikan" ucap ajudan A itu
Regie yang mendengar itu pun menggertakan giginya menahan kesal karna telah di remehkan...
Namun karna pikiranya yang masih rasional, dia pun tak menyia-nyiakan keuntungan untuk dirinya dan memasang handwarp itu di tanganya...
Setelah membebadkan handwarp di telapak tanganya, dia pun kembali mengambil kuda-kuda dan mengepalkan kepalan tinjunya...
"Maju" ucap regie dengan nada mengintimidasi...
"D, majulah lebih dulu" ucap ajudan A memerintahkan salah satu anak buahnya...
'Syukurlah satu lawan satu' batin regie yang mulai percaya diri...
Syukkkkkkk
Ajudan D langsung melayangkan tinjuan yang mengarah ke kepala regie...
Regie pun dengan gampangnya menghindari pukulan itu, dia memiringkan kepalanya dan tersenyum melihat ajudan itu...
'Ahaaa... banyak celah kosong, dasar bodoh!' Batin regie memusatkan seluruh kekuatanya di tinjunya dan membalas tinjuan sang ajudan D
Buakkkkkkk
Suara keras hantaman tinju regie yang mengenai pelipis bagian samping sang ajudan D...
Setelah menerima pukulan itu, ajudan itu langsung limbung dan regie pun memutar tubuhnya dan menendang bagian rusuk ajudan itu dengan sekuat tenaga...
Hiyakkkkkk
Teriak regie sambil menumpahkan seluruh tenaganya di kaki kirinya yang menendang rusuk ajudan itu...
Brukkkkk
Ajudan itu pun terjatuh dan langsung tak sadarkan diri....
"Liat kan, jangan meremehkan ku.. maju kalian semua" ucap regie kembali mengambil sikap kuda-kuda seorang boxer...
Dia sengaja bersikap garang di awal pertandingan untuk membuat nyali lawanya yang lain menciut...
Kata paman adel, ini adalah sebuah trik untuk menghancurkan konsentrasi lawan agar mereka banyak menunjukan kesalahan dan membuka banyak celah untuknya...
"Kalian berdua, maju sekaligus" perintah sang ajudan A menyuruh kedua ajudan yang tubuhnya paling besar...
Regie pun mengepalkan tinjunya dan menatap kedua orang itu lekat-lekat...
Kali ini regie tak akan membiarkan mereka duluan yang memukulnya, karna satu kali terkena pukulan ataupun menangkis pukulan mereka, pasti itu akan membuat tulangnya patah!!
dia pun memutar otaknya mengingat semua yang telah paman adel ajarkan padanya...
Dia pun tersenyum saat menyadari bahwa postur tubuh kaki panjanganya membuatnya lebih unggul ketimbang mereka yang bulat bentek seperti buntalan kentut itu...
"Dasar babi, maju kalian!!" ucap regie memprofokasi...
Salah satu ajudan yang sangat sensitif dengan kata babi pun terpancing dan berjalan mendekat kearah regie