Anin yang sedang sibuk memasukan barang-barang pribadinya kedalam koper di kejutkan dengan kedatangan papahnya yang tiba-tiba masuk dan duduk di sampingnya...
"Sepertinya kamu sangat semangat untuk pindah ke jakarta yah?" Ucap papah gita
"Emm ya gitu deh pah"
"Gini nak, sebelumnya papah minta maaf.. sepertinya kepindahan kita ke jakarta akan di undur"
Anin pun langsung menghentikan tanganya dan memandang papahnya dengan bingung
"Karna om zee sudah mendapatkan investor besar, dia jadi sibuk dan gak bisa mengurus kepindahan papah ke kantor yang di jakarta..."
"Dan papah juga belum bisa langsung resign gitu aja dari kantor, masih ada pekerjaan yang harus papah kerjakan disini"
"Ohh gitu" jawab anin
"Iyah, kita akan pindah tahun depan setelah kamu lulus dan kuliah di jakarta... gpp kan sayang?"
"Iyah, gpp pah"
"Makasih sayang" ucap papah gita memeluk putri kecilnya sebelum dia meninggalkan kamar anin...
"Gimana pah? Apakah anin kecewa?" Tanya mamah khatrina yang menunggu di depan kamar anin
"Enggak"
"Syukurlah,, mamah kira dia akan kecewa karna dia terlihat sangat antusias untuk pindah"
"Itu mah mamah kali"
"Eng enggak yah!!"
"Masaaa?"
"Se sedikittt sih, tapi gak sampai bikin kecewa kok!!"
"Gituu"
"Iyah,, papah gak pecaya!"
"Percaya.. percaya.."
"Bohong,, mukanya gak meyakinkan gitu!!"
"Muka papah kan emang begini dari lahir"
"Enggak!! Pasti papah gak percaya, iyah kan gak percaya!!"
"Iyah iyah papah gak percaya"
"Tuh kan! Mamah beneran gak kecewa, walaupun mamah udah bilang kesemua temen temen mamah, tapi mamah gak kecewa!!"
"Papah!!! Dengerin mamah ngomong gak sihh!!"
"Ngeselin banget deh ahhh" mamah khatrin berjalan sambil menghentak hentakan kakinya karna kesal dengan suaminya yang mengabaikanya begitu saja...
Dia pun masih terus mengomel kepada suaminya sambil terus berjalan kearah kamar tidur mereka....
Sementara itu, anin yang sudah mengemas beberapa barang miliknya, kembali membongkar isi tas dan juga koper miliknya dan menatanya kembali...
Setelah dia selesai dengan semua barang-barangnya, dia pun menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur...
Brukkkkk
Tubuhnya terbaring telentang menatap langit-langit kamarnya...
"Aku harus bersikap seperti apa jika nanti berpapasan dengan regie di sekolah" gumam anin dalam lamunanya...
"Ekspresi apa yang akan dia berikan padaku nantinya? Apakah dia marah? Atau dia masih akan terus berusaha mengejarku??"
"Hahhh.. sepertinya itu tidak mungkin. dia sudah menyetujui pertunangan itu dan dia pasti akan membenciku karna kata-kata ku kemaren"
"Kenapa perasaan ku jadi begini... kenapa aku merasa menyesal telah menyakitinya!!"
"Sebenarnya, perasaan ku ke dia itu gimana sih! Kenapa sangat membingungkan begini"