Anin yang masih syok dengan keadaan rumahnya yang kacau balau masih menangis sesenggukan dalam pelukan mamahnya...
"Maafin anin mahhh" ucap anin sambil menangis
"Ini bukan kesalahan mu nak"
"Tapi kalau anin gak pacaran dengan regie, pasti ini semua gak akan pernah terjadi... harusnya sejak awal anin tolak saja dia, toh anin memang tak punya perasaan apa pun padanya"
"Jangan meratapi semua yang sudah terjadi, lagian ada untungnya kok kita ngalamin ini" ucap papah gita masih dengan wajah datarnya...
"Maksud papah apa?" Tanya khatrine bingung, anin pun juga memasang wajah bingung dan bertanya-tanya dengan maksud papahnya itu...
"Tadi papah sudah bicara dengan om zee... untuk mengganti seluruh kerugian kita, dia akan memberikan rumah yg lebih besar ketimbang rumah kita ini... dan papah juga di mintai tolong untuk mengurusi semua bisnisnya yg ada di jakarta, jadi mulai minggu depan kita akan pindah ke jakarta"
"Beneran kita di kasih kepercayaan seperti itu?" Tanya mamah khatrine tak percaya
"Benar, sekarang keinginan mu untuk jadi seorang istri ceo sudah terwujud" ucap papah gita sambil tersenyum...
"Yeyyyyyyyyyyyy" teriak mamah khatrine yang berhambur memeluk suaminya itu...
Sementara anin yang mendengar berita kepindahanya pun merasa bingung dan tak begitu senang... seperti ada sesuatu yg mengganjal dalam hatinya, tapi dia tak tau itu apa!!
Sementara itu, papah zee langsung menyuruh regie untuk mengikutinya setelah mereka sampai di rumah keluarga gresan...
Mereka berjalan memasuki gedung belakang bagian rumah mereka,,,
"Buka" ucap papah zee kepada ajudanya yang sedang berjaga di depan pintu
Mereka memasuki bangunan yang tak begitu besar itu setelah para ajudan zee membukakan pintu untuk mereka...
Regie pun melihat kesekeliling bagian dalam bangunan itu yang terlihat gelap dan pengap
"Nyalakan" ucap papah zee
Tak lama kemudian ruangan itu menjadi sangat terang dan menyilaukan mata... bahkan regie pun sampai mejutupi matanya dengan lenganya dan menyipitkan matanya untuk membatasi cahaya yg masuk kedalam retina...
Saat pandangan matanya mulai terbiasa dengan cahaya yang memancar begitu terang ini, dia mulai membelalakan matanya melihat paman adel yang tergantung seperti sasak tinju di tengah tengah ruangan...
Matanya pun bergetar melihat pemandangan yang melukai hatinya...
Darah yang menetes dari luka yang terbuka karna kulit yang robek akibat sayatan dan hantaman benda tumpul membanjiri lantai tempat paman adel di gantung ....
Regie pun menutup mulutnya sendiri melihat wajah paman adel yang lebam hampir 100% tapi dia masih bisa tersenyum kearahnya...
Nyuuuuttttt....
Hatinya terasa perih teriris melihat pemandangan itu...
"Ma ma maaf paman" ucap regie terjatuh dan terduduk karna kakinya yang tak bertenaga....
"Lihat!! Ini semua adalah akibat dari perbuatan mu itu, apa kau tak kasian kepada orang yang tak bersalah malah jadi korban dari keegoisan mu itu? Padahal Dia sudah memberimu kepercayaan tapi malah kamu khianati begitu saja!!"
"Coba lihat dengan kedua mata mu itu, Ada berapa banyak orang yg terluka karna perbuatan ceroboh dan gak bertanggung jawab mu??Papah tak pernah mengajarimu seperti itu regie,, sekarang apa kau sudah puas??" Tanya zee sambil memperlihatkan beberapa ajudan yang terluka dan terkapar akibat amukan dari kakek shani...
