Setelah berusaha mati-matian menghindar dari kejaran papahnya, sampailah regie di depan rumah anin...
Regie yang keadaanya terlihat begitu memprihatinkan hanya berdiri termenung menatap jendela kamar anin... ada banyak luka lebam dan sayatan akibat ranting-ranting pohon yang menggores tangan dan kakinya...
"Aku harap kamu masih mau mempertahan kan ku kak" gumam regie lirih dengan air mata yang tiba-tiba mengalir di pipinya...
Dia pun melangkahkan kakinya memasuki pekarangan rumah anin dan mengambil sebuah tangga yang tergeletak di samping rumah anin....
Regie meletakan tangga itu tepat di bawah jendela kamar anin dan dia pun mulai menaiki anak tangga itu satu persatu...
Tukk... tukk...
Tukk... tukk...
Tukk... tukk...
Suara ketukan terdengar dari balik jendela kamar anin...
Anin yang masih belum tertidur karna pikiranya sedang kacau melihat kearah jendela dengan ekspresi yang ketakutan...
'A appa preman-preman itu kembali lagi?' Batin anin saat itu...
Dia pun enggan mengecek siapa pelaku yang ada di balik jendela itu,, dia juga menutupi mulutnya dengan kedua tangan untuk menahan agar suaranya tak keluar...
"Kak anin??" Panggil regie lirih
"Kak aninn.. ini aku regie"
"Tolong buka,, aku ingin bicara sebentar.. pleaseee kak" ucap regie pasrah
Lama tak ada jawaban apa pun, wajah regie pun menjadi murung dan dia melangkahkan kakinya turun dari tangga... namun saat dia baru saja menuruni beberapa anak tangga, jendela kamar anin terbuka dan regie melihat seseorang yang sangat dia rindukan sedang berdiri di atas sana sambil memandangnya dengan tatapan wajah tanpa ekspresi...
Regie pun menjawab tatapan itu dengan tersenyum manis menatap wajah anin...
Nyuttttt....
Dada anin terasa nyeri melihat keadaan regie yang tampak begitu berantakan...
'Padahal aku sudah bilang aku tak suka melihatnya terluka!!' Batin anin dengan sorot mata kesal menatap regie...
"Naikkk" ucap anin berlalu meninggalkan regie...
Regie pun langsung menaiki tangga dan masuk kedalam kamar anin,, dia melihat kesekeliling kamar anin namun tak menemukan sosok yang dia cari...
Akhirnya regie pun menjatuhkan tubuhnya di atas kasur anin yang terasa nyaman... dia memejamkan kedua matanya dan menghirup aroma tubuh anin....
"Ini sungguh menenangkan" gumam regie tersenyum....
Ceklekkkk....
Regie yang mendengar pintu kamar anin terbuka pun langsung bangkit dari tidurnya dan melihat anin yang sedang mendekat kearahnya dengan membawa kotak p3k di tangan....
Anin duduk di samping regie dan mulai membuka kotak itu...
"Tangan mu" ucap anin tanpa melihat wajah regie
Regie pun menyodorkan tanganya...
Mereka berdua terdiam tanpa ada sepatah kata yang keluar dari bibir masing-masing... Anin mulai mengobati luka goresan dan mengoleskan salep di luka lebam yang ada di tangan regie...
Regie memperhatikan anin yang sedang fokus mengobatinya dengan bibir yang sedikit terangkat karna merasa senang anin masih menghawatirkan dirinya...
Rasa percaya dirinya pun mulai tumbuh untuk meminta anin memperjuangkan dirinya dan cinta mereka sekali lagi...