Swooshh... swoooshhh....Suara pengering rambut yang regie arahkan ke rambut anin... Jari jarinya yang panjang menyisir rambut anin yang masih sedikit basah...
Akibat belaian tangan regie pada rambutnya... anin pun sedikit mengantuk dan menyandarkan kepalanya di perut regie yang sedang berdiri di belakangnya...
Ceklekk...
Regie mematikan hairdryernya dan meletakanya di meja rias...
"Kamu mengantuk?"
"........"
Regie yang melihat anin terlelap, menggendongnya dan membaringkanya di atas kasur...
Regie berjongkok di pinggiran ranjang sambil memperhatikan wajah anin yang terlelap...
Dia menjulurkan tanganya dan mengusap pipi anin dengan punggung tanganya..
"Tenang banget liat dia tidur... aku ingin terus melihatnya seperti ini"
Jarinya menelusuri seluruh wajah anin... sampai pada akhirnya jari itu berhenti tepat di bibir anin yang terasa sangat lembut dan kenyal..
"Bibirnya sangat kecil" ucapnya sambil mengusapi bibir anin dengan jari telunjuknya...
Glekkkk....
Regie menelan ludahnya....
Dia memberanikan dirinya untuk mendekatkan wajahnya ke wajah anin...
Semakin lama, semakin hilang jarak di antara wajah mereka.. bahkan sekarang regie bisa merasakan hembusan nafas anin yang menerpa wajahnya...
"Ngapain kamu!!" Ucap anin yang tiba-tiba membuka kedua matanya...
Regie pun langsung memundurkan tubuhnya dan jatuh di lantai karna kaget...
"Ahh emmm ituu"
"......" anin hanya memandang regie sambil menyipitkan matanya...
"Ini gak seperti yang kamu pikirkan"
"Emang kamu tau apa yg ku pikirkan?"
"Emm engak.. ta-tapii" ucap regie terbata sambil memegang pipinya yang terasa sangat panas
"Sudah lah,, awass" ucap anin turun dari ranjangnya dan berjalan keluar kamarnya...
Senyuman terukir di pipi anin saat dia sudah memunggungi regie..
Anin berjalan menuruni tangga di ikuti oleh regie yang berjalan sambil menunduk...
Entah apa yang sedang dia pikirkan, anin tak peduli...
"Maaa... paaa?" Teriak anin mencari kedua orang tuanya
"Katanya mereka pergi arisan" jelas regie masih terus menundukan wajahnya...
Anin pun berjalan ke arah dapur untuk melihat isi kulkasnya... lagi-lagi tak ada apa pun di sana selain air putih dan beberapa kotak susu dan sereal...
Dia kembali berjalan ke arah rak untuk mencari mie instan
Happ.. happp...
Anin melompat lompat untuk menggapai rak atas tempat biasa mamah khatrina menyimpan mie...
"Akan ku ambilkan" ucap regie yang sudah berada tepat di belakang anin...
Regie menjulurkan tanganya untuk membuka rak ,Anin pun mendongakan wajahnya menatap wajah regie yang ada di atasnya...
Tukkk...
Tubuh mereka bersentuhan...
Regie pun buru-buru menutup raknya dan memundurkan tubuhnya menjauh...
