"Hahaaaaa mau sedewasa apapun seorang anak,, di mata orang tuanya mereka ya masih kecil sayang,, iyah kan pah?"
"..............."
"Papahhhhhhh!!" Ucap mamah khatrina sambil menginjak kaki suaminya yang cuek itu
"Ahhhh iyah iyahhh.... betul apa yang di katakan mamah mu itu sayang"
"Tuhh kan"
"Tetep aja anin gak mau di bilang anak kecill"
"Utuh utuh anak mamah emang bukan anak kecil" ucap mamah khatrina sambil menghampiri anak perempuanya itu..
"Ngomong-ngomong tadi itu siapa?? Cowok kamu yah?? Pasti jaket yang tadi kamu bawa itu jaketnya... wahhh kamu ini berani sekali udah pake jaketnya cowo"
"Emm... ahh udah ahhh mamah rese nihh... aku mau ke kamar aja" ucap anin langsung berlari menaiki tangga menuju kamarnya...
"Lain kali kamu harus nemuin cowok itu dan tanyain dia serius sama anak kita gak!"
"........"
"Mamah gak mau kalo anin kita di sakitin sama cowok yang gak baik"
"........."
"Wahh Kayanya bentar lagi kita bakalan punya mantu deh pah hehehe"
"......."
Tak ada jawaban apapun dari suaminya itu,,, khatrina pun menekuk lenganya di sandaran sofa sambil menyandarkan kepanya di lenganya memperhatikan suaminya yang sangat asik bermain game di hpnya...
"Seru banget yah mainya?"
"Hmmmmmm"
"Udah ngebunuh berapa orang tuh kamu?!"
"6"
"Ohh baru 6,, banyak banyakin dah tuh bunuh orang di game sebelum kamu yang tak bunuh!!!" Ucap khatrina sambil tersenyum dan memperlihatkan deretan giginya yang rapih
"......."
"Kak gitaaaaaaaaaa!"
"Ok aku berhenti main" ucap gita sambil meletakan hpnya
"Bagus,, matanya liat sini,, jgn ngelirikin hpnya mulu,, kamu mau tidur di luar??"
"I-iyah maafin aku sayang"
Jebreddddd....
Anin pun sedikit membanting pintu kamarnya,, dia takut dengan reaksi orang tuanya jika mereka tau bahwa dia berpacaran dengan seorang cewek!!
'Pokoknya mereka jangan sampai tau!!'
Anin pun berjalan mendekat ke arah kasurnya dan menjatuhkan tubuhnya di sana...
'Harusnya dulu ku tolak saja dia,, sekarang aku malah mengambil keputusan yang banyak banget konsekwensinya gini!!'
'Sekarang bagaimana aku bisa mengakhiri hubungan ini?'
'Tapiii,, jika ku akhiri sekarang,, aku rasa ini bukan waktu yang tepat.. dan aku juga masih membutuhkanya'
'Hah.... sudahlah'
Tanpa dia sadari,, lama kelamaan matanya pun tertutup...
Bringgggg.... bringggg... bringggg
"Ahh siapa sihhh!!" Ucap anin kesal saat tidurnya di ganggu
'Dia lagi' batin anin sambil cemberut saat melihat nama regi di kontak hpnya..
"Apaaa?"
"Ehh jutek amat,, kamu marah padaku?"
"Iyah"
"Lohh kenapa?"
"Kamu mengganggu tidurku tau gak!!"
"Hahaaa maafkan aku sayang"
"Hmm... ada apa sih telpon?"
"Aku cuma mau ngasih kabar aja kalo aku udah di rumah,, takutnya kamu nunggu kabar ku atau pun khawatir gitu"
"Enggak tuh,, udah yah aku ngantuk ku matikan"
"Ahhh tunggguu sebentarrr... kasih aku pap yah"
Tuttt.... tuttt... tuttt....
Regie pun kembali memasang wajah cemberutnya sambil menatap layar ponselnya...
Tinggg
Suara notifikasi tak lama berbunyi.. dia pun buru buru membuka notifikasi itu...
Wajahnya yang tadi cemberut,, langsung tersenyum seketika saat dia melihat layar hpnya...
'Gemasnya... cuppp' batin regie sambil mengecup layar ponselnya dengan gambar muka anin selayar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sementara itu,, anin yang sudah di ganggu oleh regi pun menjadi tak bisa tidur karnanya...
Saat dia menyampirkan lenganya,, tanganya menyentuh paper bag yang regie kasih untuknya...
"Ahh iyah,, aku lupa ini"
Anin pun membuka paper bag itu dan mengambil isinya...
Disana ada sebuah gantungan kunci berbentuk kucing dan sebuah surat...
'Hay sayang... tadi pas aku belanja dengan kimi,, aku melihat gantungan kucing yang lucu itu mirip kamu... aku pun membeli nya dua pasang,, satu untuk mu,, dan satu untuk ku,, aku sudah memasangnya di tas sekolahku.. kamu juga pake yah.. aku kan mengeceknya besok pagi... awas kalo sampai tak kamu pake 😈' batin anin membaca isi suratnya...
Dia pun memandang gantungan kunci itu cukup lama...
"Kimi lagi??!" Gumam anin dengan wajah bete...
Brukk..
Anin pun melemparkan gantungan kunci itu di kasurnya dan merebahkan tubuhnya...
Dia tak tau dengan apa yang dia rasakan sekarang.. dia yakin kalo itu bukan rasa cemburu,, tapi kenapa dia tetap merasa tak suka regie dekat dengan kimi?!
"Aghhh menyebalkan!!" Teriak anin sambil menarik selimutnya menutupi seluruh tubuhnya...
"Dasar regi jelek,, pokoknya aku tak akan memakai itu!!"