Suara ketukan pintu terdengar dari luar ruangan Naruto, segera Naruto menormalkan perasaan dan raut wajahnya menjadi biasa saja.
"Masuk" ucap Naruto, memperlihatkan Hinata yanh membuka pintu dan masuk keruangan Naruto.
"Ada apa, Pak?" tanya Hinata bingung karna tiba-tiba dipanggil oleh Naruto keruangannya.
"Duduk" jawab Naruto singkat membuat Hinata sedikit takut. "Kamu masih ada kuliah setelah ini ?" tanya Naruto
"Tidak ada pak"
"Saya minta tolong, bantu saya mengerjakan laporan nilai mahasiswa jika kamu tidak keberatan" jelas Naruto
"Sekarang juga pak?" tanya Hinata
"Iya, sekarang disini" jawab Naruto membuat Hinata mendengus kesal. Tidak biasanya Dosen meminta mahasiswa membantu mengerjakan laporan nilai mahasiswa. Apa karna Hinata adalah istri dosen, jadi tidak masalah untuk membantu, begitu pikir Hinata.
"B-baik pak" Hinata mengambil laptop yang disodorkan oleh Naruto dan mulai melihat dan mencoba mencerna apa yang harus ia kerjakan.
Naruto juga mengerjakan sesuatu yang ia tulis di sebuah buku besar. Melihat itu wajar saja jika ia meminta tolong mahasiswa, terlebih Hinata adalah mahasiswa dan istrinya, mengingat sekarang adalah akhir semester, pastinya sangat sibuk merekap nilai mahasiswa, tapi tetap saja aneh meminta bantuan mahasiswa.
Hinata mencoba fokus dengan pekerjaan yang ada didepannya. Laporan tersebut berisi nama-nama mahasiswa beserta nilai mahasiswa. Tidak sengaja Hinata menggeser dan menemukan nilai Toneri, Hinata tersenyum melihat nilai Toneri, tidak hanya tampan, Toneri juga pintar itu sebabnya ia memiliki nilai yang bagus.
"Saya menyuruhmu membuat laporan, bukan hanya menatap laptop sambil tersenyum" ucap Naruto membuyarkan perhatian Hinata pada nama Toneri.
"Yah..nilaiku.." ucap Hinata sedikit murung saat melihat namanya dan nilainya semester itu.
"Ada apa dengan nilaimu?" tanya Naruto
"Pak..padahal saya selalu hadir dan selalu mengerjakan tugas yang bapak berikan, kenapa nilai saya hanya segini?" protes Hinata pada Naruto yang memberikan nilai Cukup pada mata kuliah yang Naruto pegang.
"Itu sudah sesuai dengan hasil yang kamu kerjakan selama ini. Jadi, tidak usah protes" jawab Naruto
"Tapi pak, mata kuliah bapak ini memang sangat sulit, walaupun apa yang bapak jelaskan selama ini memang mudah dimengerti, tapi soal ujian yang bapak berikan itu sangat jauh dari materi apa yang bapak sampaikan selama ini" Hinata semakin kesal dan protes
"Padahal nilaimu sudah bagus, diatas rata-rata nilai lulus" Naruto melihat lembaran nilai mahasiswa yang di pegang oleh Hinata.
"Selalu saja pelit nilai" gerutu Hinata dengan nada kecil tapi masih bisa didengar oleh Hinata
"Itu tandanya, semester depan kamu harus belajar lebih giat lagi, Hinata."
Hinata hanya diam, tidak menjawab perkataan Naruto dengan wajah yang kesal. Bukannya takut, Naruto malah tertawa melihat wajah kesal Hinata, melihat Naruto tertawa Hinata makin kesal, Hinata berdiri dan ingin pergi dari ruangan Naruto tapi tiba-tiba tangan Hinata ditarik membuat tubuh Hinata berbalik dan terjatuh ke atas pangkuan Naruto.
"Mau kemana?" tanya Naruto dengan suara berat nan lembut membuat Hinata merinding mendengarnya. "Tugasmu belum selesai, Hinata" lanjutnya.
"Pak..saya-" ucapan Hinata terpotong saat tangan Naruto melingkar di pinggangnya. Tatapan lembut Naruto membuat jantung Hinata rasanya berdebar terlalu cepat mungkin bisa didengar oleh Naruto saking dekatnya mereka sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate but Love
RomanceMenceritakan seorang Dosen yang dipaksa menikah dengan Wanita yang ternyata adalah Mahasiswanya sendiri. Semua menjadi rumit ketika satu kesalahan fatal terjadi diantara keduanya.