Part 17

307 19 1
                                    

Pagi-pagi Naruto sudah berangkat ke kampus tanpa sarapan, karena tidak ingin bertemu dengam Hinata. Untungnya hari ini Naruto tidak ada perkuliahan di kelas Hinata. Naruto masih kesal karena perkataan Hinata tadi malam, Naruto juga bingung kenapa dirinya kesal, sedangkan yang dikatakan Hinata itu benar.

Saat Hinata berangkat, dia tidak melihat keberadaan Naruto, makanan di atas meja juga masih belum tersentuh yang membuat dirinya harus makan sendiri. Saat keluar dari rumah, Hinata juga tidak melihat mobil Naruto di parkiran. Naruto benar-benar marah kali ini, pikir Hinata.

Naruto yang sudah berada di kampus pagi-pagi dengan keadaan kampus masih sepi karena belum ada mahasiswa yang berangkat. Naruto ingin menyeduh kopi dengan air panas yang sudah dipanaskan dalam teko elektriknya. Saat akan menuangkan air panas ke gelas, entah karena sedikit melamun, Naruto malah menyiram tangan kirinya dengan air mendidih.

"Aduhh..sss..sial" gerutu Naruto kesal pada dirinya sendiri.

Niatnya untuk membuat kopi diurungkan, karena tidak tahan tangannya sangat perih dan panas karna melepuh, Naruto bergegas ke ruangan tim medis untuk mendapat pengobatan. Saat membuka pintu, Naruto terkejut saat melihat Karin yang tertidur di atas kursi dengan posisi kepala di atas meja.

Karin yang juga terkejut mendengar suara pintu terbuka, sontak menoleh ke arah Naruto dan bangun dari posisinya.

"Naruto" panggil Karin, tatapan matanya tertuju pada tangan Naruto yang sedari tadi terangkat. "Tanganmu kenapa?" tanya Karin dengan khawatir langsung menghampiri Naruto dan memegang tangan Naruto

"Terkena air panas saat menyeduh kopi di ruanganku tadi" jelas Naruto

"Kamu ini selalu saja ceroboh, tidak pernah hati-hati. Biar ku ambilkan salap dulu" Karin bergegas membuka kotak obat dan mencari salap yang khusus untuk luka bakar.

"Ini tersiram atau kau memang sengaja menyiram tanganmu?" tanya Karin menyipitkan matanya penasaran

"Bahkan orang gila saja tidak mau menyiram tangannya dengan air mendidih" jawab Naruto kesal dengan pertanyaan Karin

"Lain kali hati-hati. Jangan sampai terluka" ucap Karin yang sedang sibuk mengolesi tangan Naruto dengan salap

"Kau menginap disini?" tanya Naruto penasaran

"Tidak..aku datang memang selalu pagi, hanya untuk melanjutkan tidur ku di sini. Karna jika aku berangkat terlalu santai, aku akan terlambat" jelas Karin

"Ohh" Naruto jawab singkat

"Sudah..apa masih perih?"

"Masih" jawab Naruto dengan wajah kesakitan sambil melihat tangannya yang merah dan perih

Tidak terasa sudah pukul 8 pagi dan Mahasiswa-mahasiswi di kampus itu sudah pasti banyak yang berdatangan, mendengar suara ramai mahasiswa yang melewati ruangan medis.

"Terimakasih, Karin" ucap Naruto

"Terimakasih saja tidak cukup, kau harus mentraktir ku kopi dan cake coklat kesukaanku" ucap Karin dengan nada yang dimanja-manjakan

"Oke, nanti pulang" jawab Naruto

Karin dengan semangat mendengar jawaban dari Naruto, Karin langsung mencari-cari cafe terdekat di ponselnya, yang bagus untuk berkencan.

Hinata dan teman-temannya yang baru datang itu berjalan menuju ruang kuliah. Tidak sengaja pandangan Hinata bertemu dengan Naruto yang baru saja keluar dari ruang medis. Hinata menjadi penasaran apa yang Naruto lakukan berangkat pagi-pagi dan sekarang terlihat baru keluar dari ruang medis.

"Aku bosan dengan mata perkuliahan yang diajarkan oleh Pak Iruka, karena materinya begitu rumit untuk dicerna oleh otakku" keluh Ino yang pagi-pagi sudah tidak bersemangat

Hate but LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang