Naruto berlari menyambar kunci mobilnya saat menerima telepon dari Asisten rumah tangga di rumah ibunya memberitahu bahwa Kushina masuk rumah sakit. Tidak berpikir panjang lagi bahkan untuk memberitahu Hinata saja, Naruto lupa apalagi sekarang keduanya sedang tidak saling tegur setelah pulang dari pantai.
Sesampainya di Rumah sakit, Naruto berlari menuju ruangan dimana ibunya dirawat. Saat membuka pintu, pemandangan pertama yang ia lihat adalah Kushina yang terbaring lemah di atas tempat tidur Rumah sakit dan Karin yang menangis di samping bed.
Naruto masuk dengan perasaan bingung, entah bagaimana Karin bisa berada di ruangan Kushina dan apa yang sebenarnya terjadi diantara keduanya.
"Ibu, apa yang terjadi?" tanya Naruto dengan khawatir saat melihat ibunya yang terbaring lemah, namun tangan Naruto ditepis dan Kushina memalingkan pandangannya dari Naruto dengan wajah marah dan tidak mau menjawab pertanyaan Naruto sama sekali.
Pandangan Naruto berpaling ke Karin yanh sedari tadi menangis.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Naruto ketus pada Karin. "Apa yang terjadi?" lanjutnya dengan wajah yang sangat khawatir.
"Bu, apa yang terjadi?"
"Jangan panggil aku ibu!" ucap Kushina yang akhirnya membuka suara
Mendengar perkataan ibunya, Naruto merasa frustasi dan bingung karena benar-benar tidak tau apa yang terjadi. Ditambah lagi dengan Karin yang terus menerus menangis.
"Apa aku dan Minato salah mendidikmu, atau kami lalai atau tidak berhasil menjadi orangtuamu?" tanya Kushina dengan nada serak. Naruto hanya diam terpaku mendengar perkataan ibunya.
"Kau bisa saja menolak perjodohanmu dengan Hinata jika memang tidak menginginkannya. Kau bisa bilang jika kau punya kekasih dan kau akan menikahi kekasihmu, kau bisa bilang pada ibu, ibu juga tidak akan memaksamu menerima perjodohan itu." ucap Kushina kini pecah dengan tangisannya membuat Naruto semakin bingung.
"Apa..apa yang ibu katakan, aku tidak mengerti" ucap Naruto begitu frustasi melihat ibunya menangis
"Dia hamil, dan itu anakmu" ucap Kushina menunjuk Karin membuat Naruto membeku ditempat, tidak percaya dengan yang ibunya katakan. "Dan kau tau, dia datang kerumah ibu dengan membawa kabar yang sangat tidak ibu harapkan terjadi" lanjut Kushina
Hinata menjatuhkan tas besar berisi pakaian Kushina yang dititipkan oleh Asisten rumah tangga dirumah Kushina untuk dibawakan ke rumah sakit. Hinata baru saja sampai di rumah sakit setelah mendengar kabar dari asisten rumah tangga di rumah Kushina bahwa Kushina tidak sadarkan diri dan dilarikan ke Rumah sakit.
Namun, apa yang didengarnya benar-benar membuat Hinata kaget. Belum selesai masalah kemarin saat di pantai, ditambah lagi kabar yang membuatnya merasa seperti dunianya runtuh.
Disaat dirinya sudah mulai menaruh hati pada Naruto, disaat dirinya mulai mempercayai Naruto, disaat dirinya mulai luluh dengan perhatian dan sikap Naruto yang terlihat tulus selama ini, kini semua kenangan itu seakan hilang lenyap saat mendengar kabar yang seharusnya tidak pernah dia dengar atau bahkan tidak seharusnya terjadi.
Sadar akan kehadiran Hinata, Naruto menghampiri Hinata dan mengambil tas yang dijatuhkan oleh Hinata. Naruto menggandeng tangan Hinata namun ditepis olehnya.
Kushina yang melihat itu tidak bisa berkata apapun karna merasa itu adalah salah putranya Naruto.
"Bagaimana keadaan ibu sekarang?" tanya Hinata pada Kushina, namun Kushina hanya menangis, menggenggam erat tangan Hinata.
"Maafkan ibu ya sayang" ucap Kushina mengelus lembut tangan Hinata, entah kenapa Hinata hanya tersenyum, tidak ingin bicara lagi, tidak ingin menatap Naruto maupun Karin yang berdiri di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate but Love
RomanceMenceritakan seorang Dosen yang dipaksa menikah dengan Wanita yang ternyata adalah Mahasiswanya sendiri. Semua menjadi rumit ketika satu kesalahan fatal terjadi diantara keduanya.