3 tahun berlalu kini Boruto tumbuh menjadi anak yang lucu dan menggemaskan, tingkahnya benar-benar mirip dengan Naruto kecil.
"Boruto..jangan nakal ya, nanti ibumu kelelahan. Ayah pergi dulu, jangan menendang-nendang perut ibumu ya" ucap Naruto sambil mengelus perut buncit Hinata kemudian bergegas pergi untuk bekerja.
"Boruto, apa pesan ayah tadi. Baru saja ayah mengatakannya tapi kau sudah nakal, darimana kau mendapatkan spidol itu, sudah ibu bilang jangan mencoret tembok" ucap Hinata sedikit berteriak saat melihat Boruto secepat kilat sedang mencoret tembok menggunakan spidol di tangannya.
Dengan cepat Boruto berlari menjauhi Hinata dan mencari tempat sembunyi dari ibunya. Sudah menjadi kebiasaan sehari-hari melihat keaktifan anak pertama mereka yang mungkin terlalu aktif sehingga membuat Hinata kadang kewalahan.
Naruto sudah sering mengusulkan untuk menyewa pengasuh bayi/anak untuk mengasuh Boruto agar Hinata bisa istirahat karna sekarang Hinata sedang mengandung dengan usia kehamilan sudah 7 bulan.
Sebenarnya Naruto sangat khawatir saat mengetahui Hinata hamil lagi, takut jika kondisi fisik Hinata lemah seperti saat melahirkan Boruto, tapi Hinata terus meyakinkan Naruto bahwa semuanya akan baik-baik saja.
Selama ini, Hinata hanya diam dirumah mengurus rumah tangga, sedangkan Naruto masih dengan profesinya sebagai dosen di kampus yang sama. Naruto sangat melarang dan sangat tidak setuju jika Hinata bekerja.
Menurut Naruto, gaji Naruto sudah sangat cukup untuk keperluan mereka bersama, sehingga Hinata tidak perlu bekerja, karna Naruto berjanji akan memenuhi semua kebutuhan keluarganya.
"Boruto, ayo makan" panggil Hinata tapi tidak mendapat jawaban, hanya hening.
Hinata mencari-cari Boruto disetiap sudut ruangan namun tidak menemukan anak kecil itu. Hinata sedikit panik karna tau bagaimana sifat si anak yang sangat aktif dan tidak bisa diam itu, takut jika Boruto diam-diam keluar dari rumah dan berkeliaran di luar.
Saat ingin membuka pintu rumah, sudut mata Hinata menangkap keberadaan Boruto.
Hinata bernafas lega saat mendapati Boruto sedang tertidur lelap di bawah meja tepat di depan sofa di ruang tamu dengan televisi menyala. Anak kecil itu hanya terlelap mungkin karna lelah bermain sendirian.
Suara bel pintu berbunyi, menandakan ada orang di depan pintu. Hinata dengan cepat membuka pintu tersebut dan sedikit terkejut saat melihat orang yang berada di depan pintu saat itu.
"Apa kabar, Hinata. Apa aku mengganggumu?" Tanya wanita itu
"Karin?" Tanya Hinata sedikit ragu dengan wanita berambut pirang kemerahan itu.
"Iya..maaf mengganggu, aku kira kalian sudah pindah. Ternyata masih di rumah yang dulu ya" ucapnya
Datang seorang lelaki dengan rambut yang hampir sama dengan Karin sedang menggandeng seorang anak kecil perempuan yang usianya mungkin sekitar 5 tahun.
"Ayo masuk dulu, maaf ini anak saya ketiduran di disini. Sebentar saya pindahkan dulu ke tempat tidurnya, kalian duduk dulu" Hinata mempersilahkan mereka masuk dan duduk di ruang tamu.
Hinata dengan cepat menggendong Boruto dan memindahkannya ke dalam kamarnya untuk ditidurkan disana.
"Bi..tolong buatkan minuman dan bawa beberapa cemilan dan buah di kulkas ya. Saya ada tamu 3 orang" ucap Hinata pada asisten rumah tangga untuk mempersiapkan yang diminta oleh Hinata.
"Naruto mana?" Tanya Karin tiba-tiba membuat Hinata sedikit merasa kurang nyaman saat Karin bertanya tentang suaminya. Bagaimana pun pikir Hinata, Karin itu adalah mantan kekasih dari suaminya dulu dan hubungan keduanya dulu juga tidak terlalu baik.
"Dia sedang bekerja. Masih dengan profesi yang dulu dan tempat kerja yang dulu" jawab Hinata.
Karin hanya mengangguk mendengar jawaban dari Hinata.
"Oh iya..perkenalkan ini suamiku dan anakku" ucap Karin, mendengar itu Hinata sedikit kaget. "Suami ku Sasori dan anakku Sumire" lanjutnya.
Hinata mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Sasori dan Sumire. Keduanya tersenyum hangat pada Hinata.
"Kami baru kembali kemarin ke sini, hanya 1 Minggu karna suamiku bekerja di luar negeri, jadi tidak bisa berlama-lama. Aku hanya ingin menanyakan kabar kalian, karna hanya kalian yang ku kenal disini. Aku hanya rindu suasana disini, sekaligus liburan juga" jelas Karin.
"Sumire sudah besar ya, cantik. Saya senang kalian bertamu kerumah. Sayang sekali Naruto sekarang masih kerja karna dia ada kelas pagi dan siang" jelas Hinata.
"Padahal aku sangat ingin bertemu Naruto, tapi mungkin lain kali saja, karna kami juga tidak lama disini. Titipkan salamku padanya ya nanti" ucap Karin.
Setelah beberapa lama mengobrol dengan akrab, Karin beserta suami dan anaknya pulang dari rumah Hinata. Tidak terasa 4 jam bertamu, Hinata bahkan sambil menyuapi Boruto makanan saat Boruto sudah bangun.
Hinata merasa kelelahan hari ini karna harus duduk selama berjam-jam karna biasanya saat Boruto tidur, dia juga akan menyempatkan waktunya untuk tidur, namun hari ini tidak bisa karna tidak mungkin meninggalkan tamu.
"Aku pulang" ucap Naruto saat membuka pintu dan disambut oleh Boruto yang berlari ke arah Naruto saat melihat ayahnya datang.
"Mana ibumu?" Tanya Naruto, Boruto hanya menunjuk ke arah kamar milik Naruto dan Hinata.
Naruto menggendong Boruto ke kamar dan mendapati Hinata sedang tertidur pulas.
"Bi..Hinata kenapa? Sakit?" Tanya Naruto pada ART
"Kurang tau juga pak, tadi ada tamu yang datang kerumah berjam-jam dan Bu Hinata sepertinya kelahan karna duduk berjam-jam karna biasanya Bu Hinata istirahat." Jelas ART tersebut.
Naruto hanya mengangguk dan segera ingin memandikan Boruto karna tau sang anak pasti belum mandi.
Sambil terus berpikir dan merasa penasaran siapa sebenarnya tamu yang dimaksud, kenapa sampai bertamu berjam-jam dan Hinata terlihat sangat lelah.
Selesai memandikan Boruto, Naruto membiarkan Boruto bermain. Naruto menuju kamar dan melihat Hinata juga baru saja bangun dari tidurnya.
"Hinata..apa ada yang sakit?" Tanya Naruto sedikit khawatir.
Hinata hanya menggeleng.
"Tadi ada Karin datang ke rumah, mencarimu" ucap Hinata dengan nada ketus
"Hah..Karin?" Tanya Naruto
"Iya..Karin, dia mencarimu karna lama tidak bertemu dengan mu, dia juga menitipkan salamnya untukmu" ucap Hinata masih dengan nada yang ketus
"Lalu, apa yang dia katakan sampai kau memanyunkan bibirmu seperti itu?" Tanya Naruto.
"Ya dia bertanya dan mencarimu, itu saja" ucap Hinata singkat.
Naruto kini bingung dan menjadi sangat penasaran dengan apa yang dikatakan oleh Karin sehingga membuat istrinya itu tampak kesal dan marah padanya.
"Hinata..aku tidak tau apa-apa jadi jangan marah padaku" ucap Naruto menenangkan Hinata.
"Aku juga tidak tau" jawab Hinata lagi.
Kehamilannya kali ini memang sangat membuat Naruto kewalahan karna sikap dan sifat Hinata menjadi sangat sensitif, sehingga Naruto harus sangat ekstra sabar menghadapi istrinya itu.
"Yasudah..kita makan dulu ya, setelah itu kita mandi" ajak Naruto
"Tidak usah" Hinata menepis tangan Naruto dari bahu nya.
Entah kenapa, Hinata merasa sangat kesal padahal dia tau sendiri dan melihat ya sendiri bahwa Karin sudah menikah dan punya anak, tapi pertanyaan Karin tentang Naruto membuat Hinata merasa tidak nyaman.
"Aku mau mandi sendiri" ucapnya kemudian bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandi dan menguncinya dari dalam.
Naruto hanya bisa pasrah melihat sikap istrinya, karna sudah terbiasa dan itu bukan yang pertama kalinya.
.
.
TBc..
Hay guys, lama gak update.
Jangan lupa like, komen ya ceritanya, biar semangat ngetik..
Selamat membaca 🥰🥰🙏
![](https://img.wattpad.com/cover/364498798-288-k799494.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate but Love
RomanceMenceritakan seorang Dosen yang dipaksa menikah dengan Wanita yang ternyata adalah Mahasiswanya sendiri. Semua menjadi rumit ketika satu kesalahan fatal terjadi diantara keduanya.