Part 45

357 9 2
                                    

Hinata menyiapkan semua makanan di atas meja dibantu oleh Himawari yang tampak sedang membawa beberapa piring di tangannya.

"Pelan-pelan ya sayang" ucap Hinata saat melihat langkah kecil anak perempuannya yang selaku rajin membantunya di dapur.

"Boruto, tolong bangunkan ayahmu untuk sarapan." ucap Hinata

"Tidak berani" jawab Boruto tanpa mengalihkan fokusnya dari game yang sedang ia mainkan.

Hinata mendengus kesal, sadar ibunya kesal Boruto segera bangkit dari tempat duduk dan bergegas menuju kamar untuk membangunkan ayahnya.

"Ayah..kata ibu bangun, sarapan pagi" ucap Boruto tapi tidak ada jawaban hanya terdebgar suara dengkuran ayahnya yang lumayan nyaring.

"Ayah..bangun ibu memanggilmu" ucapnya lagi. "Ayah" suara Boruto sedikit nyaring.

"Apa?" tanya Naruto

"Kata ibu bangun sarapan" ucap Boruto

"Kebetulan, duduk dulu" ucap Naruto kini duduk di ujung ranjangnya mempersilahkan Boruto untuk ikut duduk bersamanya.

"Kau marah pada ayah?" tanya Naruto, Boruto hanya menggelengkan kepalanya.

"Ayah tidak marah, ayah hanya khawatir jika kamu kenapa-kenapa. Ayah mau kamu mendengarkan perkataan ayah, tidak baik jika kamu terus-terusan ikut balapan setiap malam, hari sial tidak ada yang tau. Lebih baik kami fokus pada sekolahmu dan mengejar cita-citamu" jelas Naruto memberikan nasehat pada anak lelakinya itu.

"Iya..aku juga tidak akan balapan lagi, karna motor ku sudah ku jual" jawab Boruto.

"Serius?" tanya Naruto

"Iya, serius" jawab Naruto.

"Kebetulan, berarti kita akan liburan ke pantai dan menginap. Kau kan baru saja menjual motor mu pasti banyak uang" goda Naruto

"Lalu?"

"Pakai uang mu dulu" jawab Naruto sambil tertawa menggoda anak lelakinya itu yang tampak protes dengan perkataan ayahnya.
.
.
"Sudah lama kita tidak liburan, rasanya seperti nostalgia ini juga pantai tempat kita berkencan dulu kan" goda Naruto pada Hinata.

"Kapan, aku lupa" jawab Hinata

"Tidak jadi" ucap Naruto kesal karna Hinata tidak ingat momen berdua bersamanya.

Sedangkan di tepi pantai tampak Boruto dan Hinata yang sedang bermain membuat istana pasir yang besar. Naruto dan Hinata hanya memperhatikan kedua anaknya bermain dengan ceria.

"Bagaimana jika kita tambah satu lagi" ucap Naruto, Hinata sedikit bingung dengan ucapan Naruto.

"Tambah apa?" tanya Hinata bingung.

"Tambah anak satu lagi, biar nanti mereka bermain bertiga" goda Naruto

"Jangan mengada-ada" ucap Hinata.

"Satu lagi ya, janji ini yang terakhir. Kita ciptakan satu anak laki-laki lagi" goda Naruto sambil memeluk pinggang istrinya gemas dengan reaksi yang diberikan Hinata.
.
.
"Mereka berdua sudah tidur?" tanya Naruto

"Mmm sudah" jawab Hinata.

Mereka menginap disebuah penginapan di dekat pantai, kebetulan sedang libur sekolah Naruto memutuskan untuk membawa istri dan anak-anaknya berlibur sekali-kali karna sudah jarang mereka pergi liburan.

"Sudah lama kita tidak bermesraan" goda Naruto sambil terus memeluk tubuh istrinya.

"Bukannya setiap hari kau selalu seperti ini, didepan anak-anak saja kau terlihat tidak peduli pada istrimu, tapi ketika sudah berdua, kau menempel terus seperti ini" jawab Hinata

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hate but LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang