Part 36

585 26 7
                                        

Saat bangun dari tidurnya, pemandangan pertama yang Hinata lihat adalah Naruto yang masih tertidur dengan sangat pulas. Setelah perbincangan panjang keduanya tadi malam.

Hinata mengusap lembut pipi milik Naruto, menatap wajah Naruto dalam dan merasa bersyukur karna Naruto adalah suaminya sekarang. Jika bukan dengan Naruto, Hinata juga bingung dia mau menikah dengan siapa.

Naruto terbangun karna merasa ada yang menyentuh pipinya, pemandangan pertama yang Naruto lihat saat bangun pagi adalah wajah istrinya yang kini tersenyum padanya. Setelah beberapa hari tidak tidur bersama.

"Hari ini libur, mau jalan-jalan?" Tanya Naruto dan di balas anggukan antusias dari Hinata.

Keduanya bersiap-siap untuk jalan-jalan bersama, melakukan apapun yang Hinata mau. Naruto ingin memanfaatkan waktu libur ini untuk menemani Hinata jalan-jalan seperti yang Hinata inginkan.

Walaupun hanya sekedar duduk berdua di bangku taman, mengobrol tentang hal tidak penting sambil memakan ice cream vanilla kesukaan Hinata. Seharian penuh Naruto luangkan waktunya untuk Hinata.

"Bagaimana jika kita menonton?" Tanya Naruto, mengingat Hinata suka sekali menonton di bioskop.

"Ide bagus" jawab Hinata yang kini sudah berdiri dan bersiap untuk segera pergi ke bioskop.

Sesampainya di bioskop, keduanya fokus menonton film action yang dipilih oleh Hinata.

Keduanya bahkan pulang pukul 8 malam, setelah bersenang-senang bersama seharian. Hinata merasa sangat-sangat senang karna sepanjang hari ini dirinya merasa diperhatikan oleh Naruto.
.
.
"Seleramu bagus juga, Hinata" ucap salah satu mahasiswa yang tiba-tiba menatapnya dengan tatapan sinis.

Begitupun dengan mahasiswa lainnya yang kini juga menatap Hinata sambil berbisik membicarakannya membuat Hinata benar-benar bingung dengan apa yang sedang terjadi sekarang.

Hinata tidak mau ambil pusing, dia hanya berjalan melewati orang-orang itu.

"Tidak heran jika nilai mu lebih tinggi dari mahasiswa lain, karna selama ini kau jadi simpanan dosen" ucap Hanare yang merupakan salah satu mahasiswi di kampus itu.

Langkah Hinata terhenti saat mendengar ucapan wanita itu.

"Siapa yang kau bicarakan?" Tanya Hinata

"Menurutmu siapa lagi yang punya hubungan spesial dengan dosen?" Sindir Hanare tertawa seolah mengolok-olok Hinata.

Tiba-tiba tangan Hinata ditarik oleh Ino dan Temari menjauh dari gerombolan mahasiswa itu.

"AKU MENELPON MU BERATUS-RATUS KALI, KENAPA PONSEL MU TIDAK AKTIF?" Tanya Ino sedikit membentak ke arah Hinata.

"Ponsel ku lowbat, aku lupa menaruhnya dimana" jawab Hinata

"Hinata..lihat ini" Temari menyodorkan ponselnya pada Hinata dan memperlihatkan sebuah foto. Dimana foto itu menampilkan Hinata dan Naruto sedang duduk berdua di bangku taman.

Temari menggeser layar ponselnya dan menunjukan foto lainnya. Terlihat Hinata yang menyuapi Naruto dengan ice cream di tangannya dengan ekspresi yang senang.

"Itulah kenapa aku merasa curiga padamu, karna kau tidak pernah mau jujur pada kami. Padahal kami ini sahabatmu bahkan sahabatmu dari kecil" ucap Ino merasa sedikit kecewa pada Hinata namun juga merasa kasihan karna kini Hinata menjadi pusat perhatian banyak orang di kampusnya karna berita yang tersebar.

"Tapi, itu tidak benar" sanggah Hinata.

"Apanya yang tidak benar" tanya Ino kesal

"Kalimat di beritanya tidak benar. Aku bukan simpanan pak Naruto, tapi kami sudah menikah" jawab Hinata sedikit ragu

Temari dan Ino hanya bisa menganga mendengar pengakuan dari Hinata. Mereka bahkan merasa tidak percaya hal itu bisa terjadi.

"Jangan mengada-ngada" ucap Temari

"Maaf karna tidak memberitahu kalian, itu terjadi begitu saja. Aku tidak bisa menceritakannya sekarang, aku selesaikan dulu masalah ini" jelas Hinata.

Temari dan Ino menatap Hinata seolah mencari kebohongan di mata Hinata namun tidak menemukannya. Bisa mereka simpulkan bahwa Hinata benar-benar sedang tidak bercanda.

"KAU GILA?? KENAPA TIDAK CERITAA?" Tanya Ino dengan nada nyaring karna merasa kaget.

"Aku hanya ingin menunggu waktu yang tepat untuk cerita" jawab Hinata.
.
.
"Tolong jelaskan tentang berita yang beredar di kampus hari ini" ucap Kakashi selaku Dekan di kampus tersebut setelah memanggil Naruto ke ruangannya untuk membahas keributan yang terjadi karna foto yang disebarkan ke media kampus.

"Saya minta maaf sebelumnya pak, karna sudah menyebabkan keributan ini. Tapi saya akan membereskannya secepatnya" jawab Naruto

"Saya minta kamu jelaskan, bukan membereskan apapun"

"Maaf pak, karna sebelumnya tidak memberitahu. Saya dan mahasiswi yang bernama Hinata sudah menikah" jawab Naruto membuat seisi ruangan terkejut dan terdiam atas pengakuan dari Naruto.

Sasuke pun sangat-sangat terkejut mendengar pengakuan dari temannya itu, karna selama ini Naruto tidak pernah bercerita tentang apapun padanya.

"Kami dijodohkan oleh kedua orangtua kami dan kami sepakat untuk tidak memberitahu siapapun tentang pernikahan kami mengingat status kami yaitu Dosen dan Mahasiswa. Karna kelalaian saya membuat semuanya menjadi diketahui banyak orang" jelas Naruto

"Dikampus kita memang tidak ada aturan ataupun larangan untuk dosen menikah dengan mahasiswa, hanya saja pandangan dan pemikiran mahasiswa lain tentang hal itu mungkin akan menjadi masalah bagi istrimu."

"Saya akan coba membereskannya pak, saya bisa jamin bahwa tidak ada perbedaan dalam hal pemberian nilai. Saya akan memberikan nilai seadil-adilnya pada seluruh mahasiswa yang saya ajar, karna memang dari dulu saya seperti itu" jawab Naruto mencoba meyakinkan

"Saya harap juga begitu. Saya tidak melarang, hanya harus tau batasan dan tempat." Ucap Kakashi

"Baik pak"

Semua mahasiswa dikumpulkan menuju Auditorium termasuk Hinata dan kedua temannya pun ikut bergegas menuju Auditorium.

Pandangan Hinata tertuju pada Naruto yang kini duduk di bangku depan bersama dengan Dekan yaitu Kakashi.

"Tujuan saya mengumpulkan kalian disini, untuk mendengarkan pengumuman yang akan disampaikan oleh pak Naruto mengenai kegaduhan hari ini. Semoga dapat dimengerti dan kabar ini cukup hanya kampus kita yang tau. Saya tidak ingin menimbulkan kegaduhan-kegaduhan lainnya dikampus kita" ucap Kakashi dan memberikan mic pada Naruto.

"Sebelumnya saya minta maaf atas keributan yang menyebutkan tentang saya. Artikel tersebut kurang akurat, hanya fotonya saja yang akurat" ucap Naruto sedikit gugup mengambil nafas dalam.

"Kami sudah menikah" pengakuan Naruto membuat 1 Auditorium menjadi gaduh. semua mahasiswa terkejut bahkan dosen lainnya pun terkejut.

"Kami sudah menikah beberapa bulan lalu karna satu hal yang tidak bisa saya katakan intinya kami berdua sudah menikah. Maaf jika ini mendadak, saya berjanji tidak akan membeda-bedakan dalam pemberian nilai, saya akan melakukannya dengan adil seadil-adilnya." Naruto berdiri dari tempat duduknya kemudian dengan posisi menunduk memberi salam.

Semua mahasiswa masih saja gaduh dengan perbincangan heboh saat mengetahui Naruto sudah menikah dengan mahasiswanya sendiri.

"Sudah ku katakan, perkiraan ku tidak pernah meleset" ucap Toneri percaya diri dengan tebakannya.

Ino dan Temari hanya bisa terdiam mendengar pengakuan dari Naruto, mereka menatap ke arah Hinata merasa tidak percaya.

"Kok bisa?" Tanya Ino
.
.
TBC..
Ngantukkkk...
Next mau bikin cerita baru lagi, enaknya tentang apa ya ?

Hate but LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang