Menceritakan seorang Dosen yang dipaksa menikah dengan Wanita yang ternyata adalah Mahasiswanya sendiri. Semua menjadi rumit ketika satu kesalahan fatal terjadi diantara keduanya.
"Ohh..jadi ini rumahmu dan mahasiswi licik itu" ucap Karin saat berdiri di depan rumah Naruto yang ia tinggal bersama Hinata selama ini. Karin bersikeras mendapatkan alamat Naruto saat pernah membuntuti taksi Hinata saat pulang kerumah.
Karin memencet bel yang berada di luar pagar, tidak lama setelah itu ada Asisten rumah tangga yang membuka kunci pagar untuknya.
"Maaf, anda siapa ya?" tanya ART yang tampak bingung
"Mana Naruto?" tanya Karin
"Maaf, bu. Pak Naruto sedang tidak ada dirumah. Tadi ada menelpon katanya nanti malam baru pulang. Ibu bisa datang lagi nanti malam jika mau" jelas ART
Seolah tidak mau mendengar perkataan ART tersebut, Karin menerobos masuk ke dalam, namun dengan cepat ditahan oleh ART.
"Anda siapa, jangan masuk ke rumah orang sembarangan" cegat ART tersebut
"Kau tidak tau siapa aku, aku calon istri Naruto. Kau lihat ini" Karin menunjukan fotonya bersama Naruto saat mereka masih bersama dulu.
"Tapi, pak Naruto sudah punya istri"
"Kau mau saya pecat, saya mau bertemu dan menunggu calon suami saya didalam. Perlu saya menelpon Naruto supaya dia memecatmu?" takut dengan perkataan Karin, akhirnya tidak ada pilihan lain selain membiarkan Karin masuk ke dalam rumah.
Karin duduk diruang tamu, menyalakan TV dan makan cemilan yang selalu tersedia oleh Naruto di atas meja untuk Hinata, karna tau Hinata suka dengan cemilan.
Saat sedang asyik menonton, Karin mendengar suara pintu terbuka, berharap yang datang adalah Naruto.
"Kau.." Ucap Karin sedikit terkejut saat yang datang adalah Hinata yang juga tak kalah terkejutnya saat melihat Karin. . . "Minum obat dulu, bu" Naruto membawakan obat dan segelas air untuk ibunya, karena sudah waktunya Kushina minum obat. Selama dirumah ibunya, Naruto selalu memperhatikan kesehatan ibunya, tidak pernah sekalipun meninggalkan ibunya. Karena yang terpenting baginya sekarang adalah ibunya, tidak ingin kehilangan orang yang ia sayangi untuk kesekian kalinya.
"Mohon maaf, nyonya. Ada Nona Hinata mencari nonya di ruang tamu" ucap ART yanh masuk ke dalam kamar untuk memberitahu bahwa Hinata datang untuk berkunjung melihat kondisi Kushina.
Kushina dengan dituntun oleh Naruto, berjalan menuju ruang tamu. Naruto yang merasa gugup bertemu dengan Hinata harus menormalkan perasaannya.
Sesampainya diruang tamu, Hinata terkejut akan kehadiran Naruto, pasalnya Hinata tidak tau bahwa Naruto berada dirumah ibunya.
"Sayang.." Kushina menghampiri Hinata dan memeluknya, Hinata pun membalas pelukan Kushina
"Bagaimana kabar ibu?" tanya Hinata
"Ibu baik sayang, Naruto merawat ibu dengan baik selama disini. Maaf jika Naruto tidak pulang beberapa hari ini karna mengurus ibu" jelas Kushina, Hinata menatap Naruto yang tampak tidak berani menatap Hinata
"Bagaimana sekarang kondisi ibu, apa kata dokter ? Maaf karna kemarin aku langsung pergi dan tidak pernah menjenguk ibu lagi. Aku merasa bersalah, karna itu aku kerumah ibu hari ini" jelas Hinata, memang benar setelah kejadian waktu itu, Hinata tidak pernah menjenguk Kushina lagi dirumah sakit.
"Ibu mengerti, sayang. Jangan khawatir, ibu ingin kesalahpahaman di antara kalian selesai" ucap Kushina seidkit berbisik ke arah Hinata. "Ibu lupa, ibu mau minum obat dulu ke kamar, kalian berdua mengobrol saja" lanjut Kushina beranjak pergi meninggalkan Naruto dan Kushina
Naruto memandangi ibunya yang tadi jelas-jelas sudah minum obat, Naruto tau itu hanya alasan ibunya supaya Naruto dan Hinata bisa punya waktu untuk bicara.
"Bagaimana kabarmu?" tanya Naruto membuka percakapan diantara keduanya.
"Baik, bagaimana kabar calon istrimu Karin, apa bayi kalian baik?" tanya Hinata tegas membuat Naruto sedikit terkejut dengan pertanyaan yang Hinata lontatkan
"Aku tidak tau dan dia bukan calon istriku, istriku hanya satu" jawab Naruto.
"Pastinya kabar kalian baik-baik saja, Karin bahkan sudah tinggal bersamamu" ucap Hinata memalingkan wajahnya dari Naruto, melipat kedua tangannya di dada dengan ekspresi kesal.
"Tinggal bersamaku?" tanya Naruto bingung
"Kemarin aku kerumahmu, ya karna mau mengambil barangku ada yang tertinggal, tapi karna ada Karin disana aku tidak jadi, takut Karin merasa tidak nyaman karna mantan istri pak Naruto masih bisa bertamu kerumah" jelas Hinata dengan nada yang ketus.
"Aku tidak tau, selama beberapa hari ini aku menginap disini karna harus fokus menjaga ibu dan mengingatkannya minum obat. Aku tidak pernah pulang kerumah sejak kau pergi dari rumah" jelas Naruto, Hinata beralih menatap Naruto, mencoba melihat kebohongan disana
"Aku serius, aku tidak pernah pulang karna kau tidak ada disana. Aku juga baru tau jika Karin kerumah. Ponsel ku juga aku lupa menaruhnya dimana, mungkin baterainya habis, jadi aku tidak tau kabar apapun" jelas Naruto mencoba untuk meyakinkan Hinata.
"Bohong..jelas-jelas kau disana bersama Karin dan tinggal berdua" sanggah Hinata
"Apa kau melihat aku bersamanya dirumah, apa kau melihatnya dengan matamu sendiri?" tanya Naruto lagi, Hinata teringat bahwa saat Karin dirumah, mobil Naruto tidak ada dan menandakan bahwa Naruto tidak sedang dirumah.
"Aku memang tidak melihat mobilmu, tapi bisa saja saat itu kau sedang membeli makanan atau sesuatu untuknya kan" tebak Hinata membuat Naruto tercengang dengan perkataan Hinata yang sama sekali tidak pernah dipikirkan olehnya
"Astaga Hinata, kau bahkan sampai berpikir sejauh itu. Aku memang tidak pernah pulang sejak kau pergi dari rumah, itu saja" Jelas Naruto hampir kehilangan kesabarannya menghadapi sikap dan tuduhan Hinata.
"Jangan-jangan kau sedang membeli buah atau makanan yang dia inginkan saat mengidam" tuduh Hinata lagi.
Naruto terdiam, duduk mendekat kepada Hinata. Tiba-tiba Naruto memeluk Hinata erat membuat Hinata merasa terkejut.
"Tidak disangka kau ini cerewet juga" ucap Naruto mengeratkan pelukannya, jujur saja, Naruto rindu kepada Hinata, rindu suara Hinata rindu aroma tubuh Hinata bahkan sejak saat Hinata datang kerumah ibunya, Naruto ingin sekali memeluk Hinata namun malu karna ada ibunya.
"Pak, lepas" ucapan Hinata mencoba untuk melepaskan diri dari pelukan Naruto.
"Aku hanya mau kamu percaya satu hal, Hinata. Bahwa aku tidak pernah mengkhianatimu, tidak ada wanita lain selain kamu, apalagi sampai menghamili wanita lain disaat aku ingin membuat keluarga yang bahagia bersama mu, tolong percaya aku sekali ini saja" ucap Naruto dengan suara sendu membuat Hinata sedikit luluh mendengarnya.
Perasaan Hinata juga mengatakan bahwa Naruto tidak berbohong, namun apakah itu adalah bukti yang kuat untuk percaya bahwa Naruto tidak membohonginya.
"Aku kesini hanya untuk menjenguk ibu, bukan untuk mendengar penjelasan mu" ucap Hinata
"Kamu tidak mau percaya padaku, aku bisa buktikan, aku bisa lakukan tes DNA jika kau mau, tapi aku benar-benar tidak pernah melakukan hal seperti itu dibelakangmu" ucap Naruto yang terus berusaha meyakinkan Hinata bahwa dirinya tidak bersalah.
"Sudah kubilang aku kesini hanya ingin menemui ibu"
"Hinataa.." Naruto kembali memeluk Hinata menyenderkan kepalanya pada pundak Hinata. "Aku sudah mengalami hal sulit akhir-akhir ini, bisakah kau mempercayai ku sakali ini saja ?" bujur Naruto pada Hinata . . TBC Jangan lupa Vote guys, biar makin semangat..btw hari ini aku 2 kali update karna ada waktu luang pulang kerja 😁
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.