Part 28

316 19 4
                                    

Naruto akhirnya menginap di rumah keluarga Hyuga. Setelah pertengkaran hebat dan terancam bercerai, kini keduanya kembali bersama walaupun sedikit merasa canggung namun Naruto selalu berusaha untuk membuat Hinata merasa nyaman didekatnya.

Setelah hampir sebulan Hinata dan Naruto tidak pulang kerumah mereka berdua, karna alasan Hinata kesal lantaran pernah melihat Karin masuk kerumah mereka dan memakan cemilan kesukaan Hinata.

Sekali lagi, Hinata ingin mempercayai Naruto setelah diyakinkan berkali-kali, akhirnya Hinata luluh juga. Hinata ingin mempercayai Naruto lagi setelah melihat ketulusan hati Naruto beberapa saat yang lalu saat Hinata merajuk.

"Bagaimana dengan Karin?" tanya Hinata membuka percakapan diantara keduanya saat sudah berada di kamar Hinata

"Aku tidak tau, aku tidak pernah mau tau juga" jawab Naruto

"Dia sedang hamil kan, bagaimana jika dia tiba-tiba melahirkan seorang diri" tanya Hinata. Sebenarnya walaupun Hinata merasa sangat kesal pada Karin, namun disisi lain, Hinata menaruh simpati pada Karin, mengingat Karin hanya hidup seorang diri dan kini sedang hamil.

"Tadi dia memintaku menemaninya ke dokter kandungan, aku tidak mau." ucap Naruto

"Kenapa tidak mau?"

"Karna dia bukan istriku, dan itu bukan anakku. Aku tidak ingin nanti ada kesalahpahaman lagi dan lagi" jelas Naruto

Naruto segera membaringkan diri di atas kasur, melentangkan satu tangannya dan menepuk kasur di sampingnya mengisyaratkan Hinata untuk berbaring di sampingnya.

Entah dorongan dari mana, Hinata pun membaringkan dirinya disamping Naruto menghadap kan dirinya ke arah Naruto. Kedua mata Hinata yang indah menatap wajah Naruto menelusuri wajah suaminya.

"Ada apa?" tanya Naruto membalas tatapan Hinata.

"Tidak ada" jawab Hinata yang kini memeluk Naruto dan menyandarkan kepalanya ke dada Naruto. Setelah beberapa hari tidak merasakan pekukan hangat tubuh Naruto, Hinata akhirnya dapat memeluk tubuh lelaki itu juga.

Naruto tersenyum seolah mengerti, dia juga membalas pelukan Hinata, mengusap punggung Hinata lembut dan mencium pucuk kepala Hinata.
.
.
Sesampainya Hinata dikampus, dirinya sangat bingung dengan tatapan aneh dan sinis dari semua mahasiswa pagi itu. Saat berjalan dilorong kampus pun setiap mata tertuju padanya bahkan berbisik membicarakannya. Hinata bingung dengan yang sebenarnya terjadi.

"Hinataaaa..." terdengar suara teriakan Ino memanggilnya, Hinata menoleh ke arah suara dan melihat Ino dan Temari yang berlari dengan tergesa-gesa menuju ke arahnya.

"Hinata..ikut aku" ucap Ino menarik tangan Hinata diikuti oleh Temari. Ketiganya berlari menuju halaman taman dan duduk disana.

"Bisa kau jelaskan ini apa?" ucap Ino memperlihatkan sebuah foto di ponselnya. Foto itu berisi foto Hinata dan Naruto berada dalam mobil yang sama dan terlihat akrab, foto tersebut pun sudah disebar ke semua grup di kampus itu.

Hinata bingung dan sedikit mengingat-ingat kapan foto itu diambil dan menyadari bahwa itu adalah foto disaat Naruto dan dirinya berkunjung ke rumah ibu Naruto yaitu Kushina, padahal foto itu sudah lumayan lama tapi kenapa baru di kirim sekarang, pikir Hinata.

"Fotoku dengan pak Naruto" jawab Hinata singkat sambil memikirkan alasan apa yang akan dia katakan pada teman-temannya.

"Apa hubunganmu dengan Pak Naruto?" tanya Temari yang kini juga tak kalah penasarannya.

"Pak Naruto hanya mengantarkan ku pulang, karna kebetulan bertemu dijalan" jawab Hinata setelah memikirkan alasan yang tepat

"Menurutmu, pak Naruto adalah orang yang seperti itu?" tanya Ino semakin tidak percaya.

Hate but LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang