"Bagaimana? Aku yakin kau tidak bisa kan?" tanya Lee pada Toneri yang sejak tadi termenung menatap Hinata dari kejauhan. "Sudahlah menyerah saja" lanjutnya.
"Kau meremehkan ku? Tunggu saja" jawab Toneri sombong. Toneri berjalan mendekati Hinata yang baru saja sampai di kampus.
"Selamat pagi, Hinata" Sapa Toneri tersenyum pada Hinata
"Ohh.selamat pagi kak" jawab Hinata canggung.
Keduanya berjalan berdampingan menuju kelas Hinata. Langkah keduanya terhenti saat mendengar seseorang memanggil nama Hinata.
"Hinata.." Karin memanggil Hinata sambil menghampirinya. Hinata yang sadar dipanggil namanya menoleh ke arah suara dan berdecak kesal saat tau orang yang memanggilnya.
"Hinata, bisa kita bicara sebentar" ucap Karin memegang pergelangan Hinata dan menuntun Hinata mengikutinya. Meninggalkan Toneri yang terlihat bingung.
"Kemana bu?" tanya Hinata
"Keruangan saya" mendengar jawaban Karin membuat Hinata sedikit takut, entah apa yang akan dia hadapi setelah ini.
Sesampainya diruangan Karin, Hinata dan Karin duduk di sofa yang ada diruangan tersebut. Hinata hanya menunduk memainkam jari-jarinya, sementara Karin tidak sabar melayangkan beberapa pertanyaan untuk Hinata.
"Jelaskan apa yang saya lihat kemarin, Hinata"
"Apa..mmm itu bu, kemarin saya sudah bilang" jawab Hinata tergagap-gagap
"Kamu tau kan kita di area kampus, apa pantas seorang mahasiswi melakukan hal seperti itu dengan seorang dosen?" tanya Karin dengan nada tegas
"Maaf bu, saya tidak bermaksud lancang. Tapi jika ibu mengira saya menggoda Pak Naruto, ibu salah. Padahal kemarin sudah saya bilang saya tersandung dan pak Naruto menolong. Saya keruangan pak Naruto juga karna beliau meminta tolong, apa pak Naruto tidak menjelaskan apa-apa pada ibu?" Jelas Hinata panjang lebar dan balik bertanya membuat Karin hening beberapa detik.
Hinata benar, Naruto tidak menjelaskan apapun padanya. Karin terdiam
"Maaf bu, saya disini hanya ingin kuliah. Tidak ingin merebut apapun dari siapapun. Saya tidak ingin hal ini membuat perkuliahan saya menjadi bermasalah" Ucap Hinata, tidak ada sanggahan dari Karin, wanita itu hanya terdiam mencerna setiap perkataan Hinata yang masuk ke telinganya.
"Apa benar?" tanya Karin memastikan
"Iya bu" jawab Hinata singkat. Padahal dalam hatinya ia juga sangat merasa jengkel pada Naruto yang hanya bungkam tentang permasalahan kemarin. "Saya permisi bu, saya sudah terlambat masuk perkuliahan" lanjut Hinata.
Hinata mengetuk pintu kelasnya yang sedari tadi sudah tertutup, membuka pelan pintu kelas, didalam kelas ternyata Naruto dan mahasiswa lainnya sudah memulai pelajaran. Naruto menatap Hinata dengan wajah datar.
"Siapa yang menyuruhmu masuk, ini sudah jam berapa, kamu lupa peraturan kelas saya, tidak ada toleransi untuk.mahasiswa yang terlambat, silahkan keluar!" tanya Naruto
"Maaf pak, tadi saya dipanggil oleh Ibu KARIN karna ada hal yang beliau tanyakan" ucap Hinata penuh penekanan dan dengan berani menatap mata Naruto tajam.
Mendengar itu, Naruto mempersilahkan Hinata untuk duduk. "Lain kali, jika izin seperti itu bisa izin dulu ke saya" ucap Naruto
Selama perkuliahan, Hinata tidak memperhatikan apa yang Naruto sampaikan dan hanya memasang wajah marah dan itu di notice oleh Naruto.
Setelah jam pelajaran berakhir, Naruto bergegas menuju ruang kesehatan di kampus, hanya ada Karin didalam ruangan tersebut. Naruto menghampirinya dengan tatapan tidak suka.
![](https://img.wattpad.com/cover/364498798-288-k799494.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate but Love
RomanceMenceritakan seorang Dosen yang dipaksa menikah dengan Wanita yang ternyata adalah Mahasiswanya sendiri. Semua menjadi rumit ketika satu kesalahan fatal terjadi diantara keduanya.