' - Masa tenang? -'
• • • •
Hari-hari berlalu. Tak terasa dua minggu sudah dilalui keluarga Noir di rumah baru mereka, dan selama dua minggu ini pun belum ada masalah yang datang menghampiri mereka. Apa mungkin ini masih masa-masa tenang?
"Kita ini mafia kan? Kenapa perasaan ku kita dari kemarin cuma duduk anteng sambil nonton film ya?" Si sulung Key bertanya kepada adik-adik nya yang sedang fokus dengan film zombie kesukaan mereka.
"Engga juga bun, buktinya papi, kak Mako, kak Riji, kak Selia, kak Echi, Kak Enon, sama Granpa Istmo kan sibuk ngurusin persenjataan buat dijual." Ujar Mia.
"Iya itu kan mereka nih, nah yang tak pertanyain tuh kita. Selama hampir satu minggu setengah kita tiap hari cuma, makan, tidur, main, nonton, gitu doang gaada kerjaan. Kayak masa-masa tenang gitu." Jelas Key.
Mereka semua terdiam dengan gestur berpikir nya, dalam hati mereka berkata, 'betul juga, kita udah kayak pengganguran.'
"Hoho tidak begitu, kita disini sedang melakukan misi penting." Garin berkata sembari menunjukkan wajah tengil nya.
"Misi apaan? Kalo misi yang lu bilang ga jelas, gue tonjok lu." Ucap Krow.
Garin menggelengkan kepalanya, "no! Misi kita itu sangat penting sekali."
"Iyaa misi nya apaa." Krow kembali bertanya.
"MISI KITA ITU JAGAIN MAMI, DAN MENEMANI MAMI AGAR TIDAK BOSAN." Teriakan Garin menggelegar di ruang tamu yang hening itu, mereka yang ada disana terdiam dengan wajah cengo nya.
". . . ."
"Kok diem? Bener kan yang kubilang?" Garin dengan canggung menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Dipikir pikir engga salah juga, emang kita ditinggal sama papi di rumah buat jagain mami kali, secara si bapak kan sangat bucin yaurrrr." Kata Elya.
Key mengangguk setuju, diikuti oleh yang lainnya.
'MAMII GIN DICULIK' - Souta.
Radio dari masing-masing mereka berbunyi, teriakan Souta terdengar sangat kencang, dan juga gemetar.
'Gimana gimana? Gin diculik siapa?' - Key.
'Souta gatauu, tadi Souta sama Gin lagi beli makanan di UwU kafe, eh tiba-tiba pas lagi ngisi bensin Gin nya dibawa sama orang, Souta gaboleh ikut.' - Souta.
Dari tangga Caine terlihat berlari panik menghampiri anak anaknya yang ada di ruang tamu.
"Kapan Souta sama Gin keluar? Mereka udah izin belum?" Tanya Caine.
"Mungkin iya izin tapi kita yang ga denger mi." Jawab Key.
Caine mengangguk, ia mengambil radio yang berada di saku celana nya.
'Sekarang kamu masih di pom bensin?' - Caine.
'Iya mii, Sou masih di pom sama mobilnya Gin.' - Souta.
'Yaudah kamu pulang dulu ke rumah, nanti aku yang cerita ke Rion, kamu ke rumah dulu. Atau mau dijemput aja? Biar Krow yang jalan.' - Caine.
'Gausah mi ngerepotin, Sou pulang sendiri aja.' - Souta.
'Bener Sou? Gue jemput aja gapapa.' - Krow.
'Ga perlu.' - Souta.
'Yaudah Souta hati-hati yah, kalo ada apa-apa langsung spam radio aja.' - Caine.
'Iyaa.' - Souta.
"Kalo gitu aku mau ngabarin Rion dulu." Caine segera berlari menuju telepon rumah untuk segera memberi tau Rion tentang Gin yang diculik.
Ruang tamu terasa sunyi, tak ada satupun dari mereka yang terlihat ingin membuka pembicaraan.
'Harus nya gue ga ngomong gitu tadi. Masa tenang apaan, baru juga disebut masa tenang udah ga tenang ini hidup.' Batin Key, sungguh ia merasa bersalah karna mengatakan hal tadi.
• • • •
Rorrr, mut ngetik ku hilang karna habis nonton POV Mia yang waktu itu:'(
Maaf agak ga jelas pengetikan nya, kebanyakan dialog bikin sakit mata pasti, i'm so sworry gusy.
Terimakasih udah mampir, dan buat yang udah vote terimakasih banyak, lope u oll - ♡ -
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Life Family
FanfictionKota dengan populasi dunia bawah terbanyak masih dipegang oleh Tokyovers. Dengan 6 fraksi unggul, yang namanya banyak disebut di kota. Menjadi desas-desus dan makanan sehari-hari bagi orang dalam kota maupun luar kota. Tokyo Noir Familia merupakan s...