' - See you Souta - '
• • • • •
"Kemasi barang-barang kamu Sou." Rion melangkahkan kakinya pergi dari ruang bawah tanah, menyisakan Key, Elya, Caine dan juga Souta.
"Bisa jalan ke kamar sendiri?" Tanya Caine.
Souta yang masih nemplok didekapan Caine menggeleng dengan lemah, ia merasa kakinya seperti jelly saat ini.
"Aku ga kuat kalo gendong kamu. Key maaf, kamu bisa angkat Souta?" Caine menoleh kearah Key yang sedang menyesap nikotin.
Mendengar ucapan dari Caine, Key segera mengganguk menyetujui permintaan tolong dari Caine. Ia segera memberikan rokoknya yang tinggal setengah ke Elya.
"Dih? Kenapa dikasih ke gue?"
"Abisin atuh, mubajir. Kata mami gaboleh mubajir."
"Apalah." Key terkekeh dengan pelan mendengar jawaban dari Elya, ia segera mendekati Souta, dan mengangkatnya seperti karung beras.
"AAA MAMI." Teriak Souta yang terkejut dengan gendongan Key.
Bagaimana dia tidak terkejut jika tiba-tiba Key mengangkat dirinya, dan membuat kepala nya berada dibawah. Sungguh, kepalanya jadi nyut-nyutan karna berada dibawah.
Caine yang mendengar teriakan Souta terkekeh, merasa lucu dengan interaksi keduanya. "Kamu ini Key." Ucapnya.
"Masih untung saya mau gendong anak nakal kek bocah ini." Ujar Key sembari berjalan keluar dari ruang bawah tanah, dibelakangnya Caine dan Elya mengikuti langkah Key.
• • • •
"Jaga diri baik-baik ya. Jangan nakal selama disana, kasian om kamu." Caine berujar sembari mengelus surai biru milik Souta.
Dimatanya terpampang jelas kesedihan yang mendalam, mengantar kepergian sang anak bungsu, tentu membuat Caine sedih. Namun dirinya tak bisa melakukan apapun, ini merupakan konsekuensi atas apa yang dilakukan Souta.
"Sekali lagi maafin Souta mami." Ucap Souta dengan lirih.
Caine mengangguk sebagai jawaban dari permintaan maaf Souta.
Setelah Caine mengangguk, jari kelingking milik Souta terpampang didepan wajahnya, ia segera menatap Souta dengan wajah kebingungan nya.
"Janji sama Souta mi, setelah masa hukuman Souta habis. Mami harus jadi orang pertama yang nyambut Souta di bandara, bukan di rumah."
Caine tersenyum, ia kembali mengangguk. Kemudian Caine ikut mengangkat jari kelingking miliknya, dan menyatukan dengan jari kelingking milik Souta. "Janji."
"HUEEEEE ADEK KUHHH, KENAPA PULAK KAU HARUS NINGGALIN RUMAH HUEEEE." Echi mendekat, dan kemudian memeluk tubuh Souta dengan erat, diikuti dengan tangisan tak rela atas kepergian Souta.
"BETUL ITU, BAPAK TAK PUNYA HATI. MASA KITA DIPISAHKAN DARI ADEK KITA YANG IMUT INI." Sahut Enon.
Sekarang, Souta ketempelan oleh dua orang alomani keluarga, yaitu Echi dan Enon.
Melihat adegan menyedihkan dari Echi dan Enon, Selia yang berdiri disebelah Elya merasa ikut bersedih. Ia segera berlari, kemudian ikut memeluk Souta.
"ADEKK .... HIKS BESOK-BESOK KALO UDAH PULANG, JANJI AKU BELIIN KEONG PUNYA PAK JAMAL." Teriak Selia dramatis.
Mereka bertiga menangis tidak rela atas kepergian Souta. Meskipun dengan mengucapkan kalimat-kalimat tak masuk akal, tapi mampu membuat mata Souta ikut meneteskan air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Life Family
Fiksi PenggemarKota dengan populasi dunia bawah terbanyak masih dipegang oleh Tokyovers. Dengan 6 fraksi unggul, yang namanya banyak disebut di kota. Menjadi desas-desus dan makanan sehari-hari bagi orang dalam kota maupun luar kota. Tokyo Noir Familia merupakan s...