// - 07 - \\

3.8K 436 51
                                    

' - RANDOM AJA - '

• • • •

Souta cemberut mendengar pertanyaan Caine.

"Keterlaluan banget ya? Biar aku yang bicara ke Rion, biar ga keterlaluan kalo marahin anak-anak." Caine berdiri dari duduknya, ia beranjak ingin menemui Rion saat itu juga.

Namun dengan cepat Souta menahan erat tangan Caine, ia terkekeh pelan.

"Engga kok mi, biasa aja papi ngomelin nya. Ga separah itu juga." Jelas Souta.

Tatapan khawatir ditunjukkan Caine, "Beneran? Kamu jangan bohong. Terus ini kenapa mata mu agak berkaca-kaca, Rion ngapain aja?"

Souta kembali terkekeh mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Caine. Sedangkan Caine sendiri, bertanya-tanya mengapa Souta tertawa, 'Memang apa yang lucu?'

"Ya ampun mami enggaa, serius kok papi biasa aja marahin Sou. Ga sampe yang marah besar papi nya." Jawab Souta dengan jujur, sejujur jujurnya.

Ya Souta sebenarnya ingin mengadu ke Caine bahwa Rion memarahi nya dengan kejam. Tapi dia tak sejahat itu, karna Souta tau Rion itu tipe suami takut istri. Kan ga lucu ya mereka tiba-tiba berantem, terus cere. Mau jadi apa dia dan yang lain nya.

'Eh tapi, emang mereka udah nikah ya?' - Naza

'Anggep aja udah.' - Souta

"Kamu ga bohong kan Sou?" Tanya Caine sekali lagi, ia kembali memastikan, takut-takut jika Rion memarahi Souta dengan sangat kejam.

Souta menggeleng dengan tegas. Memang menurut nya itu masih level terendah Rion memarahi nya, karna hanya diberikan omelan, bukan pukulan atau bahkan tikaman. Jadi ya aman saja.

Tapi Souta sendiri penasaran, jika level rendah saja aura yang dikeluarkan Rion sebegitu menakutkan nya, bagaimana jika level puncak? Apa mungkin rumah ini bisa tertutup awan hitam hanya karna aura yang dikeluarkan Rion?

Oh! Apa mungkin Rion bisa menghancurkan kota hanya dengan aura nya?

Souta sangat penasaran, perlu kah ia membuat Rion marah besar? Bagaimana caranya tapi?

"Yaudah, aku percaya kamu. Sekarang kamu mandi gih, ganti baju, Gin udah pulang tuh. Tadi dianter sama Marcel." Ucap Caine.

Souta tersenyum, ia mengangguk dan segera berjalan menuju kamarnya untuk melakukan perintah Caine, tanpa ada satu bantahan pun keluar dari mulutnya.

Kan sudah dibilang, Souta ini anak paling penurut.

• • • •

"Mau tau hal lucu ga pas gue disandera?"  Itu suara Gin, ia terlihat sangat gembira membagikan cerita nya sebagai sandera perampokan.

Setelah Caine selesai memasak nasi goreng, Marcel datang ke rumah untuk mengantarkan Gin yang sudah diamankan polisi. Gin ternyata diculik untuk dijadikan sandera agar perampokan Jewel bisa dilakukan.

Yang melakukan hal itu jelas sekali salah satu fraksi dari 5 fraksi yang ada.

"Apa? Kenapa?" Elya melemparkan kembali pertanyaan kepada Gin.

Gin cekikikan sebelum menjawab, seperti nya hal yang dilakukan para penculik Gin sangat random, sehingga Gin tak kuasa menahan tawanya.

"Tadi mereka bilang gini ke gue, 'Pak, maafin kita ya pak. Kita ga niat nyulik bapak, tapi kita disuruh sama atasan kita pak.' terus gue jawab kan, 'Selagi bapak-bapak semua engga ngapa-ngapain saya, saya maafin kok.' terus mereka jawab lagi anying, nada nya kek panik gitu. 'Bapak engga kita apa-apain kok pak, maafin kita ya pak.' gitu njir." Jelas Gin.

Night Life FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang