' - tak perlu khawatir, ada mami dan papi. - '
• • • •
Mempunyai kedua orang tua yang selalu melindungi anak-anaknya adalah sebuah anugerah Tuhan yang paling indah.
Tak semua anak memiliki orang tua yang mau melindungi anaknya mati-matian, juga tak semua anak memiliki orang tua yang mau memberikan kasih sayang melimpah ke anaknya.
Anak-anak keluarga Noir selalu bersyukur karna mereka mendapatkan kedua orang tua yang mau melindungi mereka mati-matian. Mami Caine, dan papi Rion. Dua orang yang sangat mereka sayangi, lebih dari orang tua kandung mereka.
"B – bunda ..... Mia, gimana?" Suara terbata-bata milik Enon mampu membuat Key menoleh menatapnya.
Key tersenyum dengan lembut, kemudian mengelus tangan Enon.
"Berkat kamu, Mia selamat Non. Terimakasih sudah menjadi kakak yang baik." Ucapnya sembari tersenyum.
Mata Enon berkaca-kaca, dalam seperkian detik air matanya menetes. Ia menangis mendengar apa yang diucapkan oleh seorang Key.
Sebuah apresiasi dari kakak tertuanya, ia merasa bahagia. Karna dalam hidupnya dia, sama sekali belum pernah mendapatkan apresiasi dari kedua orangtuanya.
Enon menangis dengan keras, tak peduli harga dirinya didepan kakak tertuanya.
Key masih tetap mengelus lembut tangan milik Enon, dengan senyum yang masih terlihat indah diwajahnya.
Setelah beberapa detik, Enon mulai berhenti menangis. Dengan sisa-sisa isakan nya, dia bertanya kepada kakak sulungnya.
"T – terus .... Pelakunya gimana Bun?"
"Tenang aja Non, ada papi sama mami. Aku yakin, mereka yang bakal ngurus semua ini, dalam waktu dekat." Ujar Key.
Enon terlihat menghela nafasnya dengan lega, rasa sakit ditubuhnya terasa menghilang begitu saja mendengar ujaran dari Key.
Hening beberapa detik di ruangan milik Enon, hingga suara pintu yang terbuka mengalihkan perhatian keduanya.
Disana, berdiri Caine yang sedang membawa nampan berisi makanan.
Caine mendekati ranjang milik Enon, meski dengan langkah yang lunglai karna mengantuk, juga matanya yang terlihat jelas jika ia membutuhkan istirahat.
"Non ... Makan dulu, mami suapin." Ujarnya dengan suara yang terdengar pelan karna lelah.
"Mami kayaknya perlu istirahat aja deh, biar aku yang suapin Enon." Ucap Key.
Caine yang mendengar itu menggeleng dengan pelan, kemudian ia berujar. "Gausah Key, aku masih kuat bangun kok."
Caine pun segera memulai aktivitas nya yang menyuapi Enon yang sedang terkapar lemas di ranjang rumah sakit.
"Kamu ga perlu mikirin apa-apa Non .... Biar aku, sama Rion, yang urus masalah ini." Caine tersenyum tipis saat mengatakan itu kepada Enon.
Enon tersenyum dengan lebar, kemudian mengangguk dengan semangat. Bibirnya bergerak, mengucapkan kata terimakasih kepada Caine.
Key yang melihat pemandangan itu tersenyum, mengusap sudut matanya yang sedikit berair. Untungnya ia memakai kacamata, jadi tak terlalu terlihat jika ia sedikit mengeluarkan air mata sedari tadi.
Key segera bangkit dari kursi, kemudian berpamitan kepada Caine dan Enon. "Aku kayaknya mau pindah keruangan Mia ya mi, kayaknya disana ada Echi sama Elya."
"Iyaa Key, makasih udah mau jagain Enon selagi aku pergi tadi." – Caine.
Key mengganguk, "sudah jadi kewajiban ku itu mami."
Ia pun segera bergegas keluar meninggalkan kamar inap milik Enon, menuju ke tempat kamar inap Mia yang berada di lantai dua.
Lorong demi lorong Key lewati, hingga dirinya sampai dilantai dua, tempat dimana kamar inap milik Mia.
Didepan kamar inapnya, ada Elya yang duduk sembari menatap kedepan dengan pandangan yang sayu. Key segera mendekati adiknya itu.
"El? Gapapa?" Ucapnya.
Elya segera menoleh dengan kaget, menatap Key yang sudah duduk disebelahnya. Ia tersenyum, "Aman, cuma ngantuk dikit."
Key ikut tersenyum melihat Elya tersenyum, dengan pelan dirinya mulai menaruh kepalanya untuk bersandar di bahu Elya.
"Syukurlah, kita waktu itu ketemu sama papi." Ujarnya.
"Ada di keluarga ini, merupakan sebuah anugerah Tuhan yang paling indah El." Lanjut Key.
Elya terdiam beberapa saat, sebelum akhirnya ia menjawab. "Iya, syukurlah kita di bawa papi masuk ke keluarga ini. Kak Key."
Kedua nya tersenyum dengan lebar, merasa sangat bersyukur dengan apa yang Tuhan berikan. Semoga, semoga keluarga ini, selalu hangat tanpa ada badai yang melanda.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
"Dih? Ngapain kalian diluar? Kayak gembel deh." – Rion.
• • • •
Halooo semuaaaaa, bagaimana kabar kalian semuaaa.
Setelah sekian abad akhirnya aku kembali up.
Aku gatau ini bakal nge feel ke kalian atau tidak. Tapi di aku ini ngena banget ke usus kecil ku:')
Setelah sekian lama aku tidak up, aku jadi rindu dengan kalian semua. Boleh dong tinggalkan komentar kalian disini agar aku bisa lepas rindu dengan kalian semua😻😻😻
MAAF JIKA TIDAK NGE FEEL, DAN MAAF BARU UP LAGII.
TERIMAKASIH YANG SUDAH SUPPORT, DAN TERIMAKASIH BUAT YANG SUDAH MAMPIR. I LOVE YOU (。♡‿♡。)
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Life Family
Fiksi PenggemarKota dengan populasi dunia bawah terbanyak masih dipegang oleh Tokyovers. Dengan 6 fraksi unggul, yang namanya banyak disebut di kota. Menjadi desas-desus dan makanan sehari-hari bagi orang dalam kota maupun luar kota. Tokyo Noir Familia merupakan s...