' - Alasan itu - '
• • • • •
Mereka berdua bukanlah seorang wanita yang amat tegar, mereka hanya anak-anak yang terjebak di trauma masa lalu.
Key dan Elya adalah saudara kandung yang lahir dengan umur yang hanya berbeda 2 tahun.
Entah dosa apa yang tak sengaja mereka perbuat dimasa lalu, membuat mereka berdua harus merasakan pahitnya kehidupan diusia mereka yang masih belia.
Mereka berdua adalah korban dari kejahatan seorang ayah.
Diumur mereka yang baru saja menginjak 12 dan 10 tahun, mereka harus merasakan kehilangan ibu mereka.
Tak berhenti disitu, sang ayah yang memang membenci keduanya sedari mereka lahir, mulai sedikit demi sedikit mempunyai cela untuk melukai mereka berdua. Dimulai hanya dari ucapan, hingga merambat ke perbuatan.
Mereka harus memasrahkan diri dipukul, dicaci-maki, diinjak, hingga dipaksa meminum sesuatu yang berbahaya oleh sang ayah. Membuat jiwa mereka mati diusia belia.
Selama kurang lebih 5 tahun mereka diperlakukan seperti itu, hingga pada saat Key menginjak usia 17 tahun, puncak kekejaman sang ayah dimulai.
Elya anak yang sama sekali tidak bersalah, harus merasakan pemerkosaan dari sang ayah. Dirinya tak mampu melawan, karna sang ayah mengancam akan melakukan hal yang tidak-tidak ke Key.
Elya yang memang sangat mencintai sang kakak, berusaha diam saja saat diperkosa oleh sang ayah, agar Key bisa selamat.
Namun pada akhirnya, sang ayah hanya memberikan omong kosong. Sudah sejak 2 tahun yang lalu, Key dikotori oleh sang ayah. Dan Key hanya diam, agar adiknya tidak kenapa-kenapa.
Selama beberapa bulan, akhirnya Key mengetahui jika sang adik juga dikotori sang ayah. Membuat nya marah besar kepada ayahnya.
Dengan kesetanan ia memukul ayahnya hingga babak belur. Namun ternyata ia tak cukup kuat untuk membuat ayahnya tumbang, sehingga membuat mereka berdua harus merasakan pukulan yang lebih menyakitkan hingga mereka pingsan.
Saat mereka pingsan, ayah mereka sudah akan membuang mereka di laut, merasa muak dengan kedua pengganggu dihidupnya.
Untunglah Rion, Caine, Gin dan Souta melihat apa yang akan diperbuat oleh orang itu. Sehingga Rion dapat berlari mendekat dan memukuli orang itu sampai masuk ICU, ya meskipun dirinya ikut masuk ke jeruji besi selama 7 bulan. Setidaknya ia merasa bangga karna menolong Key dan Elya.
• • • • •
M
ereka bertiga masih memeluk satu sama lain, tetap nyaman berada diposisi itu. Tanpa sadar bahwa Rion menatap mereka dari kejauhan.
Ia langkahkan kakinya mendekati mereka bertiga, tanpa meninggalkan suara sama sekali.
Saat sudah berada didekat mereka, ia pun ikut mendudukkan dirinya dibelakang Caine. Menatap ketiganya dengan menggeleng pelan.
"Apa perlu papi yang turun tangan sekarang juga buat habisin orang itu?" Tanyanya.
Ia ikut acara memeluk Key dan Elya, dengan menaruh dagunya diatas kepala Caine.
Sungguh! Caine sangat shock dengan apa yang Rion lakukan, perlahan-lahan pipinya memerah, pertanda ia malu dengan posisi ini.
"Caine?" Panggil Rion.
Astaga, kenapa pula Rion memanggil namanya, membuat dia semakin berdebar saja.
"I – iya?"
"Perlukah aku membunuh ayah mereka sekarang juga?"
Mendengar ucapan Rion, Caine terkekeh pelan. Dasar, Rion ini.
"Ga perlu. Biarin mereka yang balas dendam sendiri, kita ga perlu ikut campur buat balas dendam. Kita cukup lindungi mereka aja kalo orang itu berusaha nyakitin mereka."
"Haha, Alright Caine Chana, Anything you want."
• • • •
Seperti yang kubilang, ini hanya chap yang tiba-tiba terbuat. Jadi, sorry banget kalo ga nge feel apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Life Family
FanfictionKota dengan populasi dunia bawah terbanyak masih dipegang oleh Tokyovers. Dengan 6 fraksi unggul, yang namanya banyak disebut di kota. Menjadi desas-desus dan makanan sehari-hari bagi orang dalam kota maupun luar kota. Tokyo Noir Familia merupakan s...