' - sakit - '
• • • •
Hari ini ramai seperti biasa.
Mia tak lagi marah dengan Rion, mereka berdua sudah berbaikan sedari kemarin. Membuat suasana rumah menjadi sangat ramai, tak se sepi kemarin.
Tapi masalah yang ada saat ini adalah, Mia tertular demam dari Rion.
Anak itu berbaring lemah di ranjang kamar utama ditemani oleh Caine dan juga Rion, di dahinya tertempel penurun demam yang memiliki merek 'selamat tinggal demam.'
Pak Sui belum kembali dari urusannya, sehingga membuat Mia belum mendapat pemeriksaan.
Caine sudah membujuk Mia untuk pergi ke rumah sakit. Namun, seperti sifat Rion, Mia menolak mentah-mentah bujukan sang mami untuk pergi ke rumah sakit.
Jadilah Caine hanya mengompres dan memberikan Mia teh hangat agar membuat demamnya turun.
"Caine harus pergi sama papi buat transaksi, kamu di rumah sama Echi, Enon, Gin ya." Ujar Rion.
Mia mengangguk dengan lemah, tak ada tenaga untuk membalas lebih ujaran dari Rion. Tubuhnya terasa berat, bahkan untuk membuka mata seperti ini saja kepalanya terasa pusing.
"Ayo Mia minum obat dulu, biar panasnya turun." Caine membantu Mia untuk duduk dengan bersandar.
Ditangan Caine sudah ada air dan juga dua macam obat. Itu obat penurun demam, dan juga obat untuk radang. Caine tadi membelinya di apotek terdekat.
Mia mengambil obat itu dengan tangan yang bergetar, memasukkan kedua obat itu bersamaan ke mulutnya. Kemudian segera mengambil gelas untuk meminumnya, tentu dengan bantuan Caine juga agar gelas tidak terjatuh.
Setelah selesai, Caine pun membantu Mia untuk berbaring lagi, dan kemudian menyelimuti tubuh Mia.
"Dedek istirahat ya, papi sama Caine berangkat dulu." Rion mendekat, memberikan satu kecupan di pucuk kepala Mia.
Kemudian ia beranjak pergi dari kamar, diikuti Caine yang melangkahkan kakinya dengan ragu-ragu, merasa tak enak hati untuk meninggalkan anak gadisnya.
Rion menoleh memperhatikan langkah Caine yang terlihat ragu-ragu. Segera ia menaruh lengannya untuk bertengger dipundak Caine, merangkul Caine untuk segera beranjak dari kamar utama. Caine pun hanya mengikuti langkah dari Rion.
Saat sampai dibawah, yang lain sudah berkumpul dengan menggunakan jaket kebanggaan tnf. Menunggu ketua dan wakil mereka.
"Udah siap semua?" Rion melepaskan rangkulannya dari Caine, mendekati anak-anaknya yang sudah berkumpul dibelakang pintu.
"Udah, ayo dah jalan." Ujar Krow.
Rion segera mengangguk, ia mengambil topi koboy kesayangannya yang bertengger di gantungan sebelah lemari kaca. Memakai topi itu, dan juga tak lupa ia mengambil jaket miliknya yang ada dimeja.
"Enon gue nitip Mia ya, bilangin ke Echi sama Gin juga buat cepetan balik."
"Dan buat Mako ma Riji, gue harap kalian bisa jaga diri dari orang-orang pemerintahan." Ucap Rion.
Enon, Mako dan juga Riji segera mengangguk, tanda memahami apa yang disuruh oleh Rion.
Rion memang membagi tugas dengan yang lain, tidak semuanya turun untuk pergi bertransaksi. Transaksi kali ini dilakukan di kota sebrang, yang jika ditempuh dengan mobil bisa memakan waktu 1,5 jam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Life Family
FanfictionKota dengan populasi dunia bawah terbanyak masih dipegang oleh Tokyovers. Dengan 6 fraksi unggul, yang namanya banyak disebut di kota. Menjadi desas-desus dan makanan sehari-hari bagi orang dalam kota maupun luar kota. Tokyo Noir Familia merupakan s...