' - peringatan - '
• • • •
"Pak, mobil putih didepan agak mencurigakan." Riji berujar dari mobilnya.
Rion yang mendengar suara Riji, segera menancapkan gas mobil nya. Membawa mobil nya menyusul mobil putih didepan nya.
"Pak berhenti dulu pak." Gin berteriak namun tetap dengan nada santainya.
Mobil yang dikendarai Rion semakin memepet mobil putih tersebut, dan kemudian dibantu oleh mobil-mobil yang lain. Sehingga membuat si pengendara mobil putih menghentikan mobil nya.
"Hayuk turun dulu pak, daripada saya apa-apain mending bapak turun deh. Bapak sayang nyawa kan?" Rion mengambil alih pembicaraan. Sekarang ia yang berusaha membuat si pengendara turun, bukan Gin.
Mendengar perintah Rion yang menggunakan nada berat, dan auranya yang semakin membuat orang sesak. Sang pengendara mobil putih tersebut segeralah turun dari mobilnya.
"Todong."
Mereka segera mengeluarkan pistol, mengarahkan pistol itu tepat kepada pengendara mobil putih ini.
"B ― bang, saya cuma ngayam aja bang, penghasilan saya cuma dikit bang." Ucap pengendara tersebut.
Rion berdecih, memandang remeh pengendara didepan nya. Ingin sekali dirinya meludah saat ini juga. Namun mengingat perintah Caine pagi tadi, ia tarik kembali niatnya.
Mereka yang ada disana bersiap-siap menarik pelatuk pistol itu, jaga-jaga saja jika pengemudi ini melawan.
"Lu kira gue percaya hah?! Bendera mana lu gue tanya?" Rion berujar.
Sang pengemudi terlihat bergetar, terasa sangat jelas bahwa orang ini ketakutan. Dan ia tidak kunjung menjawab pertanyaan Rion, sehingga membuat Rion terpancing emosi nya.
"Wah anjing ga jawab dia." Kakinya dibawa mendekat ke sang pengemudi, diikuti oleh Caine yang sudah bersiap dengan pistol ditangannya.
Ia cengkram dagu pengemudi tersebut, membuat sang pengemudi mau tak mau mendongak menatap mata biru safir milik Rion.
Mencengkram dengan kuat dan mengangkat pengemudi tersebut. Karna postur Rion yang sangat tinggi dan memiliki badan yang amat besar, membuat nya dengan mudah mengangkat seseorang.
Sehingga kaki pengemudi itu tak menginjak tanah sama sekali, membuat nya meringis kesakitan akibat cengkraman di dagu nya yang amat kuat.
"Gue tanya lu sekali lagi .... Dari bendera mana?" Tanya Rion dengan suaranya yang amat berat.
"U ― uhuk, saya cu ― cuma ngayam b ― bang."
Mendengar jawaban yang tak sesuai harapan nya, tentu membuat Rion semakin terpancing emosi. Semakin ia angkat badan pengemudi itu, dan segera melemparnya.
Dikarenakan kekuatan Rion yang tidak main-main saat melemparkan tubuh pengendara itu, membuat tubuhnya terpental beberapa meter kebelakang. Sehingga membuat beberapa dari mereka maju menodong didekat sang pengemudi.
Pengemudi yang mendapatkan 'hadiah' dari Rion segera terbatuk, ditelinga orang lain memang terdengar amat menyakitkan. Namun tidak ditelinga anak-anak Rion, karna mereka tau itu tidak lebih dari 1% kekuatan dari seorang Rion Kenzo.
"Gin, coba lu geledah tuh orang, cari ktp nya. Kalo bawa mainan ambil aja." Titah Rion.
Gin segera mengganguk paham, ia pun berjalan mendekat ke arah pengemudi itu. Terdengar teriakan putus-putus dari orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Life Family
FanfictionKota dengan populasi dunia bawah terbanyak masih dipegang oleh Tokyovers. Dengan 6 fraksi unggul, yang namanya banyak disebut di kota. Menjadi desas-desus dan makanan sehari-hari bagi orang dalam kota maupun luar kota. Tokyo Noir Familia merupakan s...