// - 13 - \\

2.8K 332 3
                                    

' - selesai - '

• • • •

'Ban Raptor udah pecah ya ditembak.' - Selia.

'Ban mana aja?' - Rion.

'Depan belakang, total ban dua yang udah bocor.' - Selia.

'Kita turun disini! Habisin mereka!' - Rion.

Mereka pun mengangguk meskipun mereka tau Rion tak dapat melihat nya. Segera menghentikan laju mobil mereka, satu-persatu dari mereka keluar, mencari tempat ternyaman untuk menembakkan timah panas.

"Mobil kuning itu isinya empat orang Gin, gue keluar duluan buat pancing mereka, lu tembak dari belakang mobil ya." Perintah Rion.

Gin yang mendengar itu mengangguk, segera ia ambil pistol, mengisi pistol tersebut dengan 10 peluru. Menurut nya ini cukup untuk membuat mereka tumbang.

"Udah siap belum lu? Hitungan ketiga ya." ⁠― Rion.

"Lama bener ti ―"

"TIGA!"

Rion pun membuka pintu dengan kasar, dan segera berlari untuk mencari tempat yang pas untuk melayangkan pelurunya.

"Kontol emang, punya bapak ga jauh beda kayak binatang." Gumam Gin.

Ia pun segera mengikuti Rion keluar mobil, bersembunyi dibalik mobil. Membantu Rion untuk menghabisi nyawa musuh tersebut.

'Ini si dedek, sama Maria pingsan ya.' - Elya

'Anjing lah.' - Rion.

Mendengar informasi yang diberikan Elya, amarah Rion semakin tak terkendali.

Ia sungguh emosi saat ini, kenapa yang dijadikan sasaran pertama mereka harus anak-anak gadisnya. Padahal jelas-jelas dirinya sasaran empuk untuk ditembak, karna dia menembak tanpa ada tempat untuk bersembunyi melindungi diri nya.

Dengan perasaan yang sangat marah ia tembak musuh-musuhnya dengan membabi-buta. Tidak peduli bagian mana yang ia tembak, yang terpenting dirinya bisa melihat pecundang ini tumbang didepan matanya.

'Di tempat gue sama aunty, dua udah tepar semua.' - Riji.

'Di lokasi ku sama Jaki dua selesai.' - Funin.

'Gue sama Garin udah bikin tepar dua orang.' - Krow.

'Saya sendiri, dan saya cuma bisa itu in satu orang, sekian.' - Key.

'Bagus, gue sama si Rion udah ngabisin empat orang.' - Gin.

'Anjay keren.' - Riji.

'Asik beut empat orang.' - Krow.

'Yoiii broh.' - Gin.

'Udah semua? Mami mana?' - Rion.

'Loh? Bukan nya sama bapak?' - Key.

'Mana ada, gue cuma sama Gin tadi.'  - Rion.

'Loh tadi izin ke saya mau ke bapak.' - Key.

'Anjing lah! Cari Caine cepet! Polisi udah otw kesini. Itu dedek sama Maria jangan lupa diangkut.' - Rion.

Tanpa membalas pernyataan Rion di radio, mereka segera melakukan pencarian sang mami.

Ada dua kemungkinan yang mereka pikirkan saat ini. Kemungkinan pertama yaitu Caine yang pingsan, dan kemungkinan kedua Caine diculik oleh orang lain.

Rion segera masuk kedalam mobil, diikuti oleh Gin, ia pun dengan segera menjalankan mobil nya untuk mencari Caine.

"Kok bisa gaada yang nyadar kalo Caine ilang." Gin bertanya sembari menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, menyipitkan matanya untuk mencari keberadaan Caine.

"Gatau gue." Jawab Rion.

"Jangan-jangan diculik itu si Caine." Ujar Gin.

Rion segera berdecih mendengar ujaran yang dilontarkan Gin. "Engga! Yakin gue Caine cuma pingsan."

Gin yang mendengar itu hanya mengangkat bahu nya, matanya kembali ia tajam kan untuk mencari keberadaan Caine.

Ya kelebihan Gin memang mempunyai pengelihatan yang sangat tajam, ia dapat melihat sesuatu hingga jarak yang lumayan jauh. Jadi Gin sangat berguna jika ikut dalam pencarian.

"Itu Caine yon!" Teriak nya.

Gin melihat sesuatu berwarna merah terlihat dipinggir batu besar, ia sangat yakin jika dibalik batu itu pasti adalah Caine, karna jelas sekali jika sesuatu berwarna merah itu pasti rambut Caine.

Rion yang mendengar teriakan Gin dengan cepat melajukan mobilnya kearah batu besar itu.

Dan benar saja, saat mereka sampai disana. Mereka melihat Caine yang tergeletak tak sadarkan diri, dengan bagian lengan dan juga kakinya yang berlumuran darah.

"Gin angkut cepetan!" Gin mengangguk, dia segera keluar dari mobil untuk mengevakuasi Caine.

"Untung ketemu." Terdengar helaan nafas yang amat lega dari Rion.

'eee Caine udah ketemu, gue sama Gin otw pulang rumah.' - Rion.

• • • •

Hai semua

Maaf banget baru up. Padahal niat hati mau double up malah aku nya knock, alias sakit meriang.

Knock dikit ga ngaruh lah ya:')

Maaf banget ya semuanya, memang Naza ini sangat tidak bisa dipercaya huhu. Semoga kalian suka dengan chap ini, dan terimakasih atas support nya sayang sayang kuh!

I lop yu semua!

Night Life FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang