Debat

674 38 9
                                    

Tak

Tak

Suara dentingan piring dan sendok beradu di tengah meja makan yang hening.

"Pagi nak"
sapa seorang ayah kini duduk di kursi biasanya.

"Pagi"
jawab sang putri dengan senyuman ciut.

"Ngomong-ngomong apa kau sudah siap dengan sekolah barumu?"

"Uh? Lupakan soal itu, apa kau lupa hari ini, hari apa?"
sang putri terlihat berharap sesuatu.

"... Memangnya ada apa dengan hari ini?"
alis si ayah terangkat.

"Sudahlah lupakan! Kau sama saja seperti setiap tahunnya..."
gadis itu menjambret tasnya cepat memutuskan untuk pergi meninggalkan ayahnya yang masih termenung.

"Ada apa dengan hari ini?"
pikirnya masih belum tau.

"Lupakan saja, dia selalu seperti itu".
Tepisnya memilih melanjutkan makan sebelum dingin.

Di tengah keheningan suara dering ponsel justru mengganggu paginya, dia berdiri segera mengambil ponselnya yang berada di samping tv.

.
.

📱Pimpinan

"Jones, pergi ke kantor... Ada tugas yang harus di urus sekarang"

"Baik pak, saya akan segera kesana"


.
.

Dia memasukkan ponselnya, segera pergi ke kantor untuk melaksanakan tugasnya setiap hari.

Menjadi seorang polisi yang harus menjaga keamanan warga dan lingkungan.

***

Tepat didepan gedung sekolah, gadis yang sedari rumah tadi sudah kesal, kini berjalan sedikit menghentakkan langkahnya.

"Kenapa ayah selalu lupa, bahwa hari ini adalah hari ulang tahunku..."
gumamnya kecewa.

Dia memilih menggeleng pelan, berjalan pergi ke kantor guru. Untuk memberikan beberapa dokumen yang di butuhkan.

.
.
.

"Baiklah dokumennya sudah lengkap semua".
Seorang ibu guru mengangguk pelan mengiyakan setiap dokumen yang gadis itu berikan.

"Ya, ini sudah cukup untuk kau masuk ke kelas, 12 C. Sebelum itu apa kau bawa ponsel?"
tanyanya sudah langsung memberikan peraturan sekolah.

"Ya"

Ibu guru itu tiba-tiba mengambil sebuah kotak, dimana terlihat banyak sekali ponsel yang mungkin milik murid-murid lain.

"Letakan disini, kau bisa mengambilnya di jam istirahat"

"Oo... Baiklah"
tanpa ragu ia meletakan ponselnya dengan ponsel lain.

"Kalau begitu mari saya antarkan ke kelas"
ajaknya setelah meletakan kotak itu di rak guru.

Ia mengiyakan saja dan mengekori dibelakang, sesekali matanya melihat beberapa kelas yang ramai karena sedang jamkos.

.
.
.

Si ibu membuka pintu kelas, menampakan beberapa murid yang langsung menatap sinis sekaligus penasaran kearah pintu.

"Permisi pak Juan karena mengganggu pelajarannya, saya disini mau mengantarkan murid baru".
Jelasnya sembari menyuruh gadis itu masuk kedalam kelas.

" Oh ya tidak masalah, silahkan masuk"
pak Juan tanpa terganggu mempersilahkannya agar masuk kedalam kelas.

DO YOU WANNA DIE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang