-Beginning-

155 18 10
                                    

08:30 pagi,

di ruang kelas yang begitu nyaman, aku tengah bersenda gurau dengan Maya teman sebangku ku.

"Larinya memang sangat lucu!"
kekehnya menertawakan kejadian lucu 2 hari lalu.

"Jangan keras-keras... nanti orang denger"
sikut ku, melihat orang yang tengah kami gosip i sedang duduk sembari menulis catatan di papan tulis.

"Aku tidak bisa"
geleng nya justru semakin tertawa.

"Huh! terserah kau"
aku menggetak dahinya kuat.

"Lily!"
dengan cepat dia mengusap dahinya yang panas.

"Haha"
aku tertawa jahil, sampai suara derak pintu terbuka.

Aku melihat, salah seorang gadis pendiam yang setiap harinya selalu menunduk kini baru saja datang di tengah jamkos

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku melihat, salah seorang gadis pendiam yang setiap harinya selalu menunduk kini baru saja datang di tengah jamkos.

Dia Ellie, gadis pendiam yang tidak pernah mencoba membuka diri dengan yang lain.

"Kenapa dia baru datang?"
tanyaku selalu heran dengannya yang selalu terlambat masuk.

"Entahlah, dia memang anak yang aneh"
Maya tidak terlalu memperdulikannya.

Aku menghiraukan, mulai mengobrol banyak bersama dengan Maya.

.
.
.

Jam istirahat tiba, aku keluar dari kelas hendak pergi ke kantin bersama Maya.

"Lily!"
panggil seseorang.

Aku menoleh, melihat kakak kelas kami yang kini berjalan mendekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menoleh, melihat kakak kelas kami yang kini berjalan mendekat.

"Hai"
sapanya diselipi helaan napas.

"Ya?"
dahiku berkerut, tumben sekali ada kakak kelas yang menyapa ku.

"Kalian mau kemana?"
tanyanya sudah jelas berbasa-basi.

"Kami akan pergi ke kantin?"
jawabku.

"Sebelumnya, bisakah kita berbicara berdua"
pintanya.

"Denganku?"
aku menunjuk diri.

DO YOU WANNA DIE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang