Aku melihat Shaka berhenti di taman rumah sakit. Aku menuruni setiap anak tangga mencoba mencari tau apa yang dilakukan Shaka.
.
.
."Aku tidak menemukan memori itu"
beritahu Shaka."Tidak mungkin, memori itu jelas-jelas ada bersama Lily"
Adam menyangkal."Aku telah mencarinya dimana-mana, dan aku tidak tau".
Tekan Shaka.
"Memangnya kau mau apa dengan memori itu?""Aku hanya penasaran, memori itu persis seperti memori polisi. Kita bisa melacak apapun dari memori itu". Pikir Adam.
"Uh? bisa saja itu hanya memori rusak".
Shaka memutar bola matanya malas."Tidak mungkin, jika Lily sudah mengambilnya. Berarti benda itu penting"
sangkal Adam.Shaka terdiam.
"Apa yang kau pikirkan?"
tanya Alex."Ini salah... kita jangan libatkan mereka berdua"
"Apa kau berubah pikiran? jelas-jelas umpan yang paling cocok itu mereka berdua"
tekan Alex, apapun yang Shaka pikirkan. Lily dan Harin, tetap harus ikut.Pandangan Shaka teralih, melihat Lily yang sedang berdiri memperhatikan mereka.
"Lily...".
Alex dan Adam kompak menoleh, kemana Shaka melihat. Mereka seketika kaget melihatku yang sudah mendengar semuanya.
Shaka mendekat
"Kenapa kau disini?""Apa maksud kalian melakukan ini?"
tanyaku langsung.Shaka tidak menjawab apapun, namun matanya menyorotkan agar aku diam.
"Ayo pergi"
Shaka menarik tanganku."Shaka kau mau membawanya kemana?"
cegah Alex.
"jangan berusaha membawanya kabur Shaka... dia sudah mendengar semuanya""Sudahlah, mereka tidak tau apapun"
Shaka menghalangi mereka berdua untuk mendekat."Bukankah ini waktu yang cocok untuk mengambil memori itu"
Adam menatap penuh perintah kearah Shaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
DO YOU WANNA DIE ✔
HorrorPenderitaan besar apa yang sedang kalian alami... kehilangan keluarga? perundungan? kekerasan? pelecehan? atau wabah zombie yang sekarang melanda?. Aku Lily Alisha Fernandez, usiaku baru 18 tahun... seorang remaja yang pindah ke sekolah khusus perem...