Apartemen 106, kini seorang pria dengan kumis tipisnya tengah duduk, sibuk mengotak-atik keyboard komputernya.
Segelas kopi diletakkan disebelahnya, oleh seorang gadis SMA yang tidak lain juga termasuk teman Harin dan Lily.
"Kau sudah dapat kabar Harin?".
Tanya si pria."Belum, dan Harin kini tengah membawa Lily untuk masuk kedalam perangkap kita".
Jelasnya."Itu bagus, usahakan rencana Harin berjalan dengan sempurna".
"Tentu".
Dia mengangguk, lalu mengikat rambutnya, kemudian berjalan pergi..
.
.Pria itu berdiri tidak sengaja menyenggol sebuah foto.
Bug!
Dia menoleh melihat fotonya bersama dengan Anna kini terjatuh, ia berjongkok mengambil, dan meletakan foto kembali ke tempatnya.
Cit...
Cit...
Suara marmut terdengar berisik, dia berjalan mendekati jejeran kandang, berisi hewan-hewan yang telah dijadikan subjek eksperimen.
"Hei apa kau lapar?"
tanyanya pada marmut kecil.Cit!
Brak!
Marmut menabrakan tubuhnya ke besi, senyuman seketika tersungging kecil.
Dia berdiri mengambil sebuah jarum, menusuknya tepar di jari telunjuk. Meneteskannya tepat di kandang si marmut.
Marmut langsung menjilati tetesan darah itu begitu rakus, layaknya hewan yang hampir sekarat karena kelaparan.
"Sekarang kau tidak lapar marmut kecilku"
senyuman semakin merekah.Dia beralih pergi, untuk melanjutkan pekerjaan lainnya.
.
.
.Dia menyeruput kopinya, sembari menatap foto-foto Jones yang entah ia dapatkan darimana.
"Mungkin sekarang kau masih hidup dengan aman Jones--"
dia semakin lekat menatap foto Jones.
"--tapi putrimu, tidak akan pernah hidup aman dari cengkraman ku"***
Kami tiba disebuah markas preman.
"Kenapa kita disini?".
Tanyaku heran."Ah! ini hanya tempat peristirahatan sementara, toh para preman juga pasti telah menjadi zombie".
Jelas Alex santai mulai duduk disalah satu sofa yang benar-benar sudah rusak.Maklum saja ini bekas markas preman, tidak ada harapan untuk tempat ini.
"Kalian duduklah lebih dulu".
Suruh Shaka mempersilahkan.Aku dan Harin duduk diatas ban bekas yang tergeletak begitu saja.
Harin dengan santai kembali menyalakan rokok. Sontak mereka bertiga menoleh, menatap Harin tajam.
"Buang rokokmu".
Perintah Shaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
DO YOU WANNA DIE ✔
HorrorPenderitaan besar apa yang sedang kalian alami... kehilangan keluarga? perundungan? kekerasan? pelecehan? atau wabah zombie yang sekarang melanda?. Aku Lily Alisha Fernandez, usiaku baru 18 tahun... seorang remaja yang pindah ke sekolah khusus perem...