Deg!
Deg!
jantungku berdebar cepat. Samar-samar aku melihat pepohonan tampak begitu cepat, sekaligus melewati beberapa rumah.
"Eh?".
Ku angkat kepala dengan mata yang sudah benar-benar jelas.Apa, motor!! aku sedang menaiki motor!
aku tertegun sejenak, lalu baru sadar saat melihat Harin yang sekarang menjalankan motor tampak serius.
"Harin! kau mau membawaku kemana!!".
Tukasku kaget, melihat Harin yang diam fokus menjalankan motor, entah dapat darimana.Aku terdiam sejenak, memilih memperhatikan spion motor lekat.
"Sial!!"
umpat ku begitu melihat puluhan zombie kini berlari mengejar motor kami.Untuk pertama kali ini lah, Lily akhirnya mempercayakan cara kabur Harin, ketika tanpa mereka sadari.
"Harin!!".
Lily refleks memegang erat kedua bahu Harin.Motor mengerem mendadak membuat ban belakang bergesekan dengan aspal.
Bruk!
Kami terjatuh, sekujur lenganku membentur aspal begitu kerasnya.
"Aw...".
Harin mencoba berdiri tetapi kakinya terluka.Aku beranjak, segera memegangi pergelangan tangannya. Membantu untuk berdiri.
Drap!!!!!!!!!!!
Drap!!!!!!!!!!
Drap!!!!!!!!!!!
Pandangan kami menatap lurus ke depan.
GRAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!
GRAAAR!!!!!!
Napasku berderu cepat menatap lurus kedepan.
Glup!
"Mereka semakin dekat".
Celetukku."Cepat lari."
tekan Harin langsung menarik pergelangan tanganku untuk kabur.Sekarang aku begitu bingung kenapa Harin mulai kabur dari kawanan zombie sedangkan di sekolah waktu itu dia bersikap seolah, dialah penguasa para zombie.
Karena terlalu lengah tanpa sadar salah satu zombie, hendak menyerangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
DO YOU WANNA DIE ✔
HorrorPenderitaan besar apa yang sedang kalian alami... kehilangan keluarga? perundungan? kekerasan? pelecehan? atau wabah zombie yang sekarang melanda?. Aku Lily Alisha Fernandez, usiaku baru 18 tahun... seorang remaja yang pindah ke sekolah khusus perem...