"Uh"
Shaka memutar bola matanya, menurunkan pistol."berhenti, biar aku yang menyetir".
Perintahnya.Ya, aku iyakan saja. Segera menepi di pinggir jalan yang aman dari kawanan zombie.
.
.
.Kini aku duduk di kursi belakang, mulai memperhatikan pawakan Shaka.
"Jangan bilang kau ingin membawa kami ke kantormu".
Shaka hampir keceplosan ketawa
"... Ya tentunya--"aku menggeleng pelan, begitu menyebalkan jika bersama dengan orang asing.
"--tapi aku harus menunda hal itu. Ada kasus penting, yang harus ku ungkap".
Dahiku berkerut, soal kasus...
memangnya kasus apa yang sedang Shaka telusuri.
"Untuk sekarang, kalian adalah tahananku. Jadi tetaplah bersamaku dan jangan coba-coba untuk melarikan diri... atau aku akan, membunuh kalian "
tekannya diakhir kalimat.Pipiku berkedut
"Itu sangat kasar"
cibirku."Ya, tentunya aku tidak harus berbicara kasar didepan gadis-gadis Sma".
Sindirnya.Mataku berputar jengah, ku tatap jalanan yang terlihat sedikit berkabut, seolah akan hujan.
Harin tiba-tiba mengalihkan pandangannya, menatap nametag yang terpasang di seragam polisinya.
"Shaka..."
panggilnya.Bukannya Shaka yang menoleh, justru akulah yang menoleh lebih dulu.
"Hm?".
Shaka hanya menyahutnya dengan deheman.Melihat wajah Harin, entah kenapa firasatku menjadi buruk.
"Apa kau pernah dengar kisah bangkai berbalut emas?".
Harin buka suara."Bangkai berbalut emas?".
Mata Shaka menyipit.Harin yang melihat kebingungan Shaka, beralih menoleh ke arahku.
"... Bagaimana denganmu? apa kau tau?".
Aku diam, membalas perkataannya dengan tatapan tajam.
"Sepertinya kalian tidak tau kisah yang menarik itu".
Harin mengedarkan pandangannya kembali ke depan."Memangnya kisah apa itu?"
Shaka bertanya."Dulu--"
Dor!
belum sempat berbicara, ban mobil kami di tembak oleh seseorang. Shaka seketika banting setir.
BRAK!!!
Badanku hampir terpental keluar, untung saja aku berhasil berpegangan pada kursi Harin.
Asap tebal kini keluar, bagian depan mobil sudah hancur.
"Shit!"
Shaka memukul setir mobil keras, dia menoleh ke asal tembakan.Aku yang penasaran ikut menoleh, melihat 2 orang pria kini berjalan santai mendekati mobil kami.
"Siapa mereka?".
Monologku lirih."Keluarlah"
suruh Shaka tiba-tiba.Pandanganku dan Harin bertemu singkat. Pikiranku mulai bingung kenapa Shaka menyuruh kita untuk turun dari mobil.
.
.
.Kini ku lihat Shaka yang turut berjalan mendekati kedua orang itu dengan lontaran tatapan yang sama-sama tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
DO YOU WANNA DIE ✔
HorrorPenderitaan besar apa yang sedang kalian alami... kehilangan keluarga? perundungan? kekerasan? pelecehan? atau wabah zombie yang sekarang melanda?. Aku Lily Alisha Fernandez, usiaku baru 18 tahun... seorang remaja yang pindah ke sekolah khusus perem...