Kami berlari keluar, tidak perduli akan zombie yang mulai menghalangi dengan serangannya.
GRAAAAAAAAA!!!!
"Becca pegang ini"
aku menyerahkan peralatan ayah padanya.Walau masih merasa pusing, dia mencoba menjaganya dengan baik.
"Lily isi pelurumu"
Shaka memberikan satu pack peluru, aku segera mengisi amunisi.GRAAAAAAAAAA!!!!!!!!!
Untuk sekarang masih gampang, karena yang kami hadapi adalah kawanan zombie 1.
Dor!
Dor!
Peluru terus melesat cepat.
"Shaka!!"
sontak Rev."AKH!!!"
Shaka berteriak keras.Aku berbalik, melihatnya yang kini di terjang oleh 2 zombie.
Dor!
Aku berhasil menembak salah satunya.
"Akh!"
Shaka menahan tubuh zombie dengan lengannya."Hak!"
Rev lebih dulu menendang tubuh zombie.Bruk!
Zombie terkapar di lantai,
dor!
"Cepat"
arah Shaka tidak mau hal ini terulang lagi.Drap!
Drap!
Drap!
Langkah menuruni tangga kini menggema di lorong, harapan besar mulai terlihat ketika pintu belakang rumah sakit sudah
.
.
.Drrk!
Shaka mendorong pintu, mengarahkan kami ke halaman belakang.
GRRRR...
Puluhan zombie berjalan masuk, Shaka berbalik melontarkan tatapan tegas.
"Dengar aku akan memancing mereka, kalian harus masuk kedalam hutan"
perintanya."Kenapa harus hutan?"
tanya Becca."Di sana kalian akan mendapatkan singal yang lebih baik"
jelasnya cepat langsung mendorong tubuh kami untuk bersembunyi terlebih dahulu."Bagaimana denganmu?"
kataku sebelum dia pergi."Jangan pedulikan aku".
Shaka langsung berlari pergi, membawa puluhan zombie di belakangnya.DRAP!! DRAP!!! DRAP!!!
Puluhan langkah yang mengejar, membuat sekeliling kami penuh dengan debu yang berterbangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DO YOU WANNA DIE ✔
HorrorPenderitaan besar apa yang sedang kalian alami... kehilangan keluarga? perundungan? kekerasan? pelecehan? atau wabah zombie yang sekarang melanda?. Aku Lily Alisha Fernandez, usiaku baru 18 tahun... seorang remaja yang pindah ke sekolah khusus perem...