Not much pain

201 26 9
                                    

Kami memilih masuk ke kelas menggunakan pintu utama, aku yakin para zombie pasti masih berada di halaman tengah.

Dan itu cukup untuk membawa kami kembali ke kelas.

"Cek sekeliling dulu"
imbauku tidak mau kejadian menyeramkan terjadi.

"Ya"
sahut Rosa singkat.

Mataku tetiba teralih kesebuah jejak sepatu berdarah, yang sepertinya sama berjalan menaiki tangga ini.

"Ada apa Li?"
sela Rosa membuyarkan fokusku.

"Jejak ini..."

Rosa beralih memperhatikan jejak sepatu itu.

"Lupakan, mungkin hanya zombie yang naik keatas"

aku diam sejenak menanggapi perkataan Rosa.

"Kau yakin? apakah zombie bisa berjalan serapi ini?"
pikirku tentu saja mustahil.

Rosa terdiam
"... Kita pikirkan itu nanti"

ia mulai kembali mengarahkan jalan, dengan Lily yang masih sibuk memikirkan jejak sepatu itu.

.
.
.

Lantai 11 A-B

Mereka sedikit menghela napas, merasa suasana disini semakin membuat bulu kuduk merinding.

"Ayo kita lanjut saja"
selaku tidak mau mengambil resiko terlalu lama.

"... Tunggu sebentar"
Rosa tetiba menekan dadanya kuat.

"Ada apa Rosa!"
aku yang panik memilih sedikit mengeraskan suara.

"Dadaku sesak...".
Napasnya berderu begitu cepat.

"Tarik napasmu perlahan".
Tuntun ku mulai tidak tega.

"Aku lemas..."
tubuh Rosa terhuyung ambruk tetapi tetap berusaha untuk sadar.

Ku teguk saliva pelan memikirkan sesuatu.

"... Rosa kau tetap disini, aku akan kembali membawakan air mineral untukmu"
ku tenangkan dia, sembari membantunya bersandar pada dinding.

"Aku akan kembali secepat mungkin".
Ku tepuk bahunya pelan, segera berlari pergi menuju kantin.

.
.
.

Saat langkahku hampir berbelok, ku dapati Harin yang sedang berjalan santai melewati beberapa zombie tanpa di gigit sama sekali.

Aneh...

Benar-benar aneh...

Zombie sama sekali tidak mau menyentuhnya.

"Akan ku cari tau nanti".
Monologku lirih.

Tidak mau membuang waktu, kaki jenjang ku berjalan cepat namun tidak menimbulkan suara sama sekali.

Ketika posisi ku dan zombie itu sudah semakin dekat, aku buru-buru bersembunyi di sebuah vas bunga yang cukup untuk menutupi tubuhku.

Netraku mengintip sedikit memperhatikan gerak-gerik zombie sudah semakin berjalan jauh apa belum.

"Sedang bersembunyi?"
tanya seseorang tiba-tiba sudah berdiri di depan ku.

Ku dongakkan kepala

Harin...

tatapan kami bertemu, Harin hanya memberikan sebuah senyuman tipis.

Aku segera berdiri, menatapnya tajam

"Apa yang kau lakukan di luar sini?"
kataku mencoba membuat Harin sedikit membuka sesuatu.

DO YOU WANNA DIE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang