Another Direction

108 19 4
                                    

Shaka berhasil kembali ke markas dengan bantuan Karen dan Andika.

Mereka bergegas membawa tubuh Jones yang sudah sekarat untuk dilakukan pemeriksaan.

Dengan peralatan seadanya para ahli medis mulai memperjuangkan keselamatan Jones.

"Karen!!"
panggil Manda.

Karen yang di panggil, Shaka justru ikut menoleh.

"Dimana Andika?"
tanyanya setelah posisi mereka saling berdekatan.

"Dia sedang mengabari pimpinannya"
beritahu Shaka.

"Aku mendapatkan kemajuan tentang kasus Carmen"

"Apa?".
Karen mengangkat kedua alisnya.

Segera Manda menceritakan semuanya pada mereka berdua, kecuali Shaka yang tidak menampakkan ekspresi terkejut.

"Aku sudah tau"
katanya.

"Apa? bagaimana bisa?"
Manda menatap Shaka curiga.

"Dia yang menceritakannya sendiri padaku"
jujur Shaka.

"Kita harus menanganinya lebih lanjut, ini tidak bisa didiamkan begitu saja"
Karen mencoba memberi jalan akan permasalahan ini.

"Jangan, putrinya masih belum kembali... kita bicarakan ini padanya juga"
cegah Shaka agar tidak membuat keputusan yang terlalu terburu-buru.

"Tapi dia juga tersangka dalam kasus mu kan?"
alis kiri Karen terangkat.

"Sekarang tidak lagi, kedua tim kita memang pantas mendapatkannya"
jawaban Shaka justru membuat Karen tidak puas.

"Apa maksudmu!?, apa kita harus membiarkan kedua pasukan kita mati begitu saja tanpa ada hukum yang berlaku?"
herannya.

"Jika hukum harus di berlakukan, maka yang kena hukumnya adalah kedua pasukan kita. Bukan Lily maupun Harin... mereka hanya gadis SMA yang mencoba untuk membela diri".
Tekan Shaka.

Karen tidak berkutik, dia menatap Shaka ngeri.

"Setelah Adam berhasil membawa mereka berdua, beritahukan pada Harin kalau aku ingin bertemu dengannya".
Perintah Shaka berlalu pergi.

"Huh..."
napas Karen berhembus panjang.
"Manda, sebutkan siapa saja orang-orang itu, aku akan membuatkan dokumen untuk memperlanjut kasus ini"
pintanya.

"Baiklah".
Manda mengiyakan, segera mengajak Karen untuk ke tendanya.

***

Kini di salah satu markas besar angkatan darat, seorang sersan 2 datang.

Sebelum memberikan kabar, sersan 2 memberikan hormat.

"Ya sersan? ada kabar apa yang kau dapat sekarang?"
Jenderal menerima salam hormatnya.

"Jenderal, menurut pengintaian yang telah kami lakukan selama ini dan juga para prajurit yang berjaga... saya memberitahu bahwa keadaan kota semakin memburuk"
lapornya.

"Mungkin sudah saatnya kita melakukan gerakan, apa seluruh warga sudah sepenuhnya di evakuasi?"

"Sudah pak"
angguk sersan 2 tanpa ragu.

"Kau yakin dengan itu? sebelum mengambil tindakan, aku ingin kalian mengecek kembali seluruh kawasan kota maupun laut. Dan jangan lupa untuk mencari lebih dalam asal usul wabah ini"
perintah Jenderal.

"Siap Jenderal".
Dia memberikan hormat, lalu pamit dari ruangan itu.

***

Aku bersandar, menatap langit malam, untuk menghilangkan semua kenangan sedih dan rasa melelahkan.

DO YOU WANNA DIE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang