Apartemen

83 22 7
                                    

Suasana hampa namun dingin mulai terasa.

"Harin, kau yang lebih tau, kita harus lewat tangga atau lift?"
tanya Adam.

Harin tidak merespon, tatapannya tertuju dalam ke lift,
"Lebih baik menggunakan tangga. Lift sedang tidak berfungsi"
beritahunya.

"Baiklah,"
Adam mengangguk.
"ingat! di setiap lantai nanti, jangan ada yang membuat suara".

Kami hanya mengangguk saja, sudah tau pasti akan peraturan itu.

.
.
.

Semuanya masih berjalan sesuai rencana, kami sampai koridor panjang dengan beberapa lampu sudah hancur memenuhi lantai koridor.

PRANG!!!!

Tanpa angin, tanpa hujan, tiba-tiba saja sebuah batu di lemparkan ke kaca koridor.

Kami saling melontarkan tatapan bingung,

Alex memilih mengintip sebelum para zombie keluar dari masing-masing ruangan.

"Ck! kenapa dia bisa disini"
decak nya.

"Ada apa Lex?"
tanyaku.

Dia menatap padaku sebelum menjawab,
"Ayahmu disini"
katanya.

"Apa!"
pipi ku berkedut, refleks aku ikut melongok dari jendela.

Kini aku melihat Jones tengah berdiri dengan senyuman jahat terpancar di wajahnya.

Pandangan kami saling beradu, bisa ku lihat ada tatapan membunuh darinya.

Firasat ku menjadi benar-benar buruk.

BRAK!

BRAK!

Zombie-zombie mulai menabrakkan tubuh mereka, menyahut gedoran-gedoran di setiap ruangan.

"Ayo lari!!"
seru Shaka.

"Lily!"
Harin menepuk bahuku, dia menarik tanganku cepat.

Drap!

Drap!

"Harin ruangannya ada di sebelah mana!"
tanya Adam.

"Ujung balkon kanan"

GRAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!

Para zombie menghadang kami dari atas.

"Turun! turun!"
perintah Alex.

Dor!

Dor!

Shaka dan Adam bekerja sama menembaki kawanan zombie yang akan turun mengejar kami.

BRAK!

Pintu-pintu di lantai bawah roboh, mengeluarkan semua kawanan zombie.

GRAAAAAAAA!!!!!!!!!

"Stuck!!"
isyarat Alex.

DRAP!! DRAP!!! DRAP!!

Langkah mereka semakin dekat, aku menoleh menatap setiap sudut ruangan.

"Kesana!!!"
tunjuk ku ke sebuah lorong panjang yang mungkin dapat membantu.

"Baiklah..."
mereka bertiga mengiyakan.

Kami berlari kembali dengan puluhan zombie yang mengekori.

Drap!

Drap!

GRAAAAAAAAA!!!!!

Tapi sialnya di ujung lorong juga ada zombie yang kini mengerang hebat.

"Belok sini!!"
kini giliran Shaka yang memimpin jalan.

DO YOU WANNA DIE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang