-Beginning-

114 22 10
                                    

Aku duduk bersama Becca, denganku yang terus meremas rambut, harapan menunggu bala bantuan terasa begitu sia-sia.

"Tunggu..."
tukas Adam.
"apa alat pemancar itu masih berfungsi?"
tanyanya pada Becca.

"Mungkin"
Becca mengangkat kedua bahunya, menyodorkan alat itu.

Adam menerimanya, mulai memperhatikan setiap kabel dalam rancangan itu, alisnya seketika mengernyit.

"Kabelnya putus,"
ucapnya.
"bagaimana cara menggunakan alat ini?"

"Kita membutuhkan singal yang penuh, untuk menggunakan alat ini, alat ini seperti penanda untuk kode morse"
jelas ku.

"Bagaimana kita akan tau jika alat ini akan memancarkan singal?"
tanya Adam.

"Lampu merah ini akan menyala"
tunjuk ku.

"Oh"
Adam mengangguk paham.
"Alex ikut denganku, kita akan mencari singal"
ajaknya.

Alex berdiri dengan raut wajahnya yang masih di tekuk.

Mereka berdua mulai berjalan masuk kedalam hutan, sedangkan ko-pilot kini masih sibuk mengawasi sekitar dengan teropong.

Ini suasana yang sepi, mungkin sudah saatnya aku bertanya semuanya,
"Harin..."
panggilku beranjak berdiri.

Dia menatap, seolah tau apa yang akan ku katakan.

"Sekarang tidak perlu ada yang di tutupi,"
tatapan tajam tertuju padanya.
"aku ingin tau apa yang kau sembunyikan".

Harin tersenyum,
"Kau benar-benar ingin tau? aku tidak yakin"
kekehnya.

"Katakan saja Harin... apa hubungan mu dengan para pemerkosa itu"
final ku.

Keningnya berkerut bingung.

"Jangan berlagak bingung Harin, aku tau kau pasti sekongkol dengan para bajingan dalam video"
ku lempar korek gas padanya.

Tak!

Korek terjatuh tepat di sebelah kakinya, Harin menatap korek begitu lama.

"Baiklah..."
Harin mengangkat wajahnya.
"jika kau ingin tau semuanya".
Dia mendekat, mensejajarkan posisi kami.

"Untuk pertama-tama akan ku perkenalkan siapa nama lengkap ku,"
Harin tersenyum, kali ini untuk pertama kalinya aku akan tau siapa nama lengkapnya.

"namaku Harin Afara Rahandika,"

aku mengernyitkan alis tidak tau nama itu.

"sekarang setelah kau mendengar cerita ini, orang yang selalu kau anggap pahlawan... sebenarnya adalah monster yang kejam".

***












































































































2  Februari 2024

Di ruangan gas yang sepi, karena beberapa karyawan pabrik tengah beristirahat. Samuel justru masih sibuk mengecek setiap ruangan pabrik, tidak mau ada satupun pekerjaan yang salah.

Namun disaat dia melewati sebuah ruangan gas, indra penciumannya langsung menangkap bau asap rokok yang begitu menyengat.

Tanpa pikir panjang, Samuel mengecek masuk, dan memergoki 3 orang pria kini tengah merokok.

DO YOU WANNA DIE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang