"Samuel..."
sebut ayah yang terlontar pertama kali ketika melihat wajahnya.Senyuman terpancar di wajahnya,
"Sudah lama tidak bertemu, Jones"
matanya beralih padaku.
"hai Lily"
sapanya.Alisku mengernyit, benar-benar tidak tau siapa dia.
"Lily... temui teman-temanmu, dan bawa mereka kebelakang rumah sakit, kita akan pergi"
bisik Shaka.Sebelum pergi, Shaka memberikan senapannya padaku, walau aku tidak tau kejadian apa yang akan terjadi selanjutnya.
.
.
.Brak!
Aku membanting pintu keras, membuat mereka seketika tersentak kaget.
"Kenapa Ly?"
tanya Maya setelah mengatur napasnya."Kita harus pergi, bereskan semua barang kalian"
perintahku."Kenapa?"
Maya masih belum paham."Bereskan barang-barang mu saja Maya"
tekan ku tidak ingin membuang waktu.Tidak mau membuat Lily semakin kesal, mereka menata barang-barang secepat mungkin.
"Lily,"
panggil Rev.Aku menoleh menatapnya heran.
"pakai ini".
Dia memberikan satu set rompi dan seragam tentara..
.
."Ikuti aku"
aku mengarahkan mereka menyusuri lorong.Nging!!!!!
Suara aneh terdengar, membuat telingaku terasa pecah dibuatnya.
"Ah! suara apa itu!"
rintih Becca, menekan kedua telinganya kuat.BRAK!
Suara keributan terdengar dari luar, aku berlari mendekati jendela mengecek apa yang terjadi.
Kini kerumunan zombie berdatangan dari arah belakang rumah sakit. Ini artinya rencana Shaka harus di putar.
"Apa ada jalan lain yang dapat membawa kita pergi dari sini?"
tanyaku.Mereka tampak berpikir sejenak.
"... Tidak ada"
geleng Maya setelah berpikir lama."Haish!"
aku mendengus kasar, rasanya benar-benar campur aduk sekarang.Tap
Tap
Krat...
Suara langkah menggema di lorong, aku mengalihkan pandangan ke sumber suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
DO YOU WANNA DIE ✔
HororPenderitaan besar apa yang sedang kalian alami... kehilangan keluarga? perundungan? kekerasan? pelecehan? atau wabah zombie yang sekarang melanda?. Aku Lily Alisha Fernandez, usiaku baru 18 tahun... seorang remaja yang pindah ke sekolah khusus perem...