"Pagi Rainsha!" Kak Tio masuk ke ruang farmasi dan langsung menyapa Rainsha yang sedang bermain handphone sendiri karena memang belum ada yang datang.
Shahira beserta keenam temannya sudah selesai melaksanakan prakerin di puskesmas itu karena memang mereka lebih dulu masuk 2 minggu dibanding Rainsha. Selama mereka disini juga Rainsha mempunyai banyak teman dan mulai bisa bergabung dengan petugas puskesmas yang lain, sehingga sedikit banyaknya Rainsha tahu beberapa orang.
"Pagi kak" Sahut Rainsha yang menampilkan senyum manisnya. "Nanti pulang dari sini ke kopi tugu mau?" Ajak kak Tio
Sejak pertama kali Rainsha berinteraksi dengan kak Tio memang sudah terlihat bahwa kak Tio tertarik dengannya namun tidak dengan Rainsha.
"Hmm, kapan kapan aja kali ya kak hehe" Tolak Rainsha halus. Beruntung setelahnya kak Ikbal datang membuat kak Tio mau tidak mau membahas hal lain.
"Yaudah gua keluar dulu ya Bal, Sha" Ujar kak Tio yang dijawab anggukan oleh mereka berdua.
"Tio seumuran sama aku Sha" Tiba tiba kak Ikbal memulai pembicaraan diantara mereka "Lagi jomblo juga kal Tio, kamu gamau sama dia?"
"Aku lagi mau fokus dulu sekolah dulu kayanya kak belum kepikiran buat deket sama siapa siapa" Jawab Rainsha kaku karena ia takut menyinggung perasaan kak Tio yang memang deket dengan kak Ikbal. "Oh iya deh bagus kalo kamu mau fokus belajar dulu, tapi aku kasih tau aja kalo kak Tio baik kok" Tambah kak Ikbal meyakinkan
"Iyaa kak keliatan sih kalo kak Tio baik" Rainsha tidak menyangkal bahwa kak Tio memang orang yang baik walaupun suka ceplas ceplos kalau berbicara tapi memang begitu kak Tio, ia memaklumi nya.
Tak lama ada seorang petugas kesehatan lain yang masuk ruang itu. Menyapa Rainsha karena baru pertama kali melihatnya.
"Oh ini anak baru yang dari sekolah lu itu ya Bal?" Tanya laki-laki itu kepada kak Ikbal. Ternyata dia yang mengurusi perizinan tentang siswa yang ingin prakerin di puskesmas ini. Usia nya sudah sekitar 25 keatas kalau dilihat dari fisiknya namun memang mukanya masih terlihat fresh.
"Iya pak, Rainsha namanya adik kelas aku tapi pas di sekolah dulu aku ga terlalu kenal baru kenalan pas disini" Jawab kak Ikbal mengenai Rainsha. Tak lama orang tersebut mendekati Rainsha.
"Tolong buatin obat batuk ya, bisa kan?" Ia menanyakannya kepada Rainsha setelah berada di dekat perempuan itu. "Bisa pak" Rainsha langsung membuat nya dan memberikan jarak diantara mereka. Belum selesai kak Tio dan dia sekarang harus meladeni sikap salah satu laki laki di tempat ini juga?
"Oh iya ada yang belum vaksin ga disini? kita harus nambah amunisi nih biar ga drop" Katanya pada orang yang ada di ruangan itu "Lu belum kan Bal? nanti ke lab aja ya"
Rainsha ketar ketir ia seketika takut sama suntikan padahal biasanya ia biasa saja.
"Rainsha ikut juga ga pak?" Tanya kak Ikbal "Ikut aja belum vaksin kan kamu?"
"Belum pak" Jawab Rainsha pelan, dia masih menetralkan detak jantungnya yang seketika berdetak cepat itu
"Ayo siapa aja dari farmasi yang vaksin?" Kak Tio masuk ke ruang farmasi lagi dan menyuruh mereka buat langsung ke lab
"Kok aku takut ya kak? sakit ga sih?" Rainsha melihat kearah kak Ikbal dengan muka panik "Ga sakit kok Sha ayo" Kak Ikbal langsung keluar ruangan dan menuju pojok kiri puskesmas ke arah lab
Kak Tio yang melihat Rainsha panik langsung merangkul dan menggiring Rainsha agar jalan ke lab. Setelah sampai ia menuntun Rainsha buat duduk di sebelahnya untuk menunggu giliran. Sepertinya Kak Tio sudah lebih dulu vaksin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rainsha [END]
Teen Fiction"Acting lu bagus juga" Bisik Nethan pada Rainsha "Mereka pada percaya gitu aja" "Acting apa sih Than?" "Makan dulu roti bakarnya, nangis juga butuh tenaga" "Gausah terlalu peka bisa? hargain usaha gua di toilet 30 menit buat redain ni bengkak" ...