Sore hari menjelang malam dan rombongan bus mereka masih berada di jalan untuk menuju ke hotel di jogja. Sahutan demi sahutan saling berpadu memenuhi atmosfer bis bagian belakang. Seperti biasa bis bagian depan hanya menjadi pemanis saja karena mereka semua tidak berisik dan lebih memilih memainkan ponsel atau tidur.
"EH BAU" Tiba-tiba suara Putri terdengar yang langsung diikuti dengan lirikan mata mereka satu sama lain
Mereka pun mencium bau tidak mengenakan itu namun mereka tidak sefrontal Putri dalam hal berbicara. Memang teman mereka yang satu itu tidak ada filter mulutnya sehingga apa yang ada di otaknya saat itu akan keluar.
"Woy ada yang kentut ya?!" Lia menanyakan hal itu pada barisan depan karena memang bau tersebut seperti terseret ke belakang bukan berasal dari belakang bis
"Hah? emang bau Li?" Gita yang berada di depan bis menjawab pertanyaan Lia dengan penuh kebingungan karena bagian depan tidak mencium bau busuk sama sekali
"Bau ini di belakang, berarti yang depan ada yang kentut" Sahut Lolo "Ngaku dah mending bau banget buset" Tambahnya
"Malah gaakan ada yang ngaku ga sih Lo kalo digituin?" Tambah Rainsha untuk omongan Lolo "Gaada juga yang mau ngaku kesalahan"
"Bener Rainsha, udah mending pada tahan napas biar yang kentut aja yang nyium baunya sendiri" Nethan ikut menyahuti omonga mereka sarkas pada orang yang kentur karena Nethan tahu yang kentut adalah tidak jauh dari keberadaan mereka
Obrolan mereka pun berlanjut hingga satu persatu dari mereka tertidur sendiri, sudah bingung ingin melakukan apalagi. Main handphone pusing, ngobrol dengan yang lain juga sudah, makan cemilan juga sudah. Opsi terakhir yang akan dilakukan adalah tidur.
Dua malam mereka lewati bersama di bis. Walaupun belum cukup mengenal satu sama lain namun kedekatan mereka sudah mulai terbentuk dan sifat asli masing masing orang sudah terlihat. Yang biasanya di kenal dengan sifat cueknya ternyata memiliki sifat lain yaitu care, ada juga yang mencoba untuk mendapatkan hati satu sama lain.
Banyak sifat yang keluar saat kegiatan wisata ini, circle Rainsha termasuk yang semakin dekat satu sama lain karena memang merasa klop, begitu juga dengan Nethan, Awan dan Yoga yang semakin dekat dengan circle Rainsha.
Mereka sudah seperti keluarga terutama bagian belakang bis, saling care satu sama lain tidak ingin satu sama lain kenapa napa adalah definisi beruntung yang sebenarnya.
Dan perasaan seperti itu hanya bisa dirasakan oleh orang yang telah membentuk chemistry baik.
"Wan, Awan bangun" Lia membangunkan Awan yang berada di bangku depan kamar mandi "Kenapa Li?"
"Lu ada air ga?" Tanya Lia panik tanpa mengungkapkan alasan kenapa ia seperti itu
"Gaada Li, tadi habis gua minum airnya" Jawab Awan bingung "Lu haus?"
Mostly bagian belakang bis didapati oleh para lelaki ditambah circle Rainsha yang berjumlah 6 perempuan dan mereka semua masih ada di alam mimpinya masing-masing. Tidak terganggu sedikitpun dengan perbincangan kedua orang yang berbadan jenis kelamin itu.
"Bukan Wan, lu sini deh ikut gua" Lia menyeret paksa Awan yang masih dalam posisi duduk masuk ke dalam kamar mandi untuk menunjukan suatu hal
Setelah melihat apa yang ditunjukkan oleh Lia, Awan buru-buru mengambil minum yang berada di kantong belakang bangku bis entah milik siapa yang masih berisi setengah penuh ataupun penuh.
Lia ingin memotret perbuatan yang sebenarnya bisa saja dilaporkan kepada guru karena semua orang sudah mewanti wanti untuk tidak melakukan itu, namun dicegah sama Awan dengan alibi ia akan menjadi saksi apabila ada yang tidak percaya dengan omongan Lia.
Ia hanya tidak ingin Lia mempunyai foto yang tidak seharusnya ada di galeri perempuan itu, terlalu jorok menurutnya.
"Lu baru bangun Sha?" Awan menyapa Rainsha yang terlihat sedang diam dengan mata sayu khas orang bangun tidur
"Iyaa Wan, lu abis ngapain?" Tanya Lia balik kepada Awan
"Rainsha! Fix lu harus tau ini!!" Lia menyusul Awan yang sedang berdiri di samping kanan bangku Rainsha "Kenapa Li?"
Icha yang berada disamping kiri Rainsha merasa terganggu dengan suara mereka bertiga sehingga ia membuka mata juga secara perlahan.
"Tadi gua kan mau ke kamar mandi Sha, kalian semua tuh gua liat tidur, pas gua buka tutup klosetnya lu tau ada apa Shaa?!" Tanya Lia dengan excited yang menggebu gebu
"Tai Li?" Icha menyahut ucapan Lia
"IYAAA CHAA ADA EE"
Suara Lia yang cukup besar cukup untuk membangunkan semua orang yang berada di sekitar mereka.
"Hah ee? dimana Li?" Sahut Yoga dari bangku panjang yang berada di belakang
"Bentar deh" Lia menginterupsi ucapan Yoga, ia ingin menandakan pembahasan mereka cukup sampai disini namun ia akan tetap melanjutkan nanti
"Woy lu tadi pas magrib ke kamar mandi ga?" Tanya Lia pada anak kelas mereka yang duduk di depan bangku Rainsha
"Ngga Li" Jawab perempuan itu
"Tapi lu tidur? apa melek?" Kali ini yang bertanya adalah Awan "Melek gua ga tidur sama sekali tadi"
Circle Rainsha telah berkumpul semua di bangku panjang bagian belakang bersama para lelaki, mereka tahu ada hal yang tidak beres dan harus mereka ungkapkan.
"Lu liat ada yang ke toilet ga?" Tanya Awan lagi pada perempuan itu "Ngga sih, emang kenapa Wan?"
Lia dan Awan tidak menjawab kebingungan perempuan yang telah mereka interogasi, mereka lebih memilih menghampiri teman mereka.
"Lu ceritain dulu deh Li ada apa" Hanna meminta Lia atau Awan yang memang mengetahui masalah tersebut memberitahu mereka secara jelas karena mereka clueless apa yang sekarang sedang terjadi
Lia bersama Awan menceritakan semua kejadian dimulai dari Lia yang membangunkan Awan untuk mencarikan air sampai mereka menceritakan sedikit kepada Rainsha.
"Gua tadi tidur terakhir diantara kita semua dan sampe gua tidur sih gaada yang ke belakang" Sahut Nethan saat kedua temannya selesai bercerita panjang lebar
"Gua tadi bangun pertama kayaknya pas Awan sadar gua udah bangun, gaada yang ke toilet juga" Sahut Rainsha menanggapi omongan Nethan
"Berarti pas kita semua tidur ada yang ke toilet ga sih? dan kita semua gaada yang kebangun"
"Kata gua yang tadi kentut sama yang ee itu orang yang sama sih" Sahut Icha
"Gua setuju karena tadi kentutnya itu bau banget kayak orang nahan BAB" Sahut Rainsha
"Bayangin kalo yang masuk ke toilet ifu bukan gua tapi orang bis nya? bisa bisa kita kena denda karena udah dilarang banget BAB di bis" Sahut Lia
"Masalahnya kalo udah kayak gini pasti gaada yang mau ngaku siapa yang BAB, iya ga sih?"
Obrolan mereka terhenti karena mereka sudah sampai hotel tujuan, akhirnya malam ini tidak tidur di kursi melainkan di kasur.
Untuk permasalahan BAB mereka akan tetap memaksa yang melakukan untuk ngaku di grup kelas, karena bisa berakibat fatal kalau tidak di warning dan ada yang melakukan hal tersebut untuk kedua kalinya.
Sudah melanggar aturan karena BAB di bis, dia juga tidak membersihkannya sendiri. Itu yang membuat mereka semua kesal. Sangat tidak tanggung jawab orang yang melakukannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rainsha [END]
Novela Juvenil"Acting lu bagus juga" Bisik Nethan pada Rainsha "Mereka pada percaya gitu aja" "Acting apa sih Than?" "Makan dulu roti bakarnya, nangis juga butuh tenaga" "Gausah terlalu peka bisa? hargain usaha gua di toilet 30 menit buat redain ni bengkak" ...