49° Terakhir

5 1 0
                                        

Upacara terakhir untuk kelas 12 dalam rangka halal bihalal, setelah ini mereka lebaran dan libur selama dua bulan kurang lebih untuk mengurus berbagai urusan mereka masing-masing.

Ada yang melamar kerja ke berbagai tempat, ada juga yang mengikuti utbk untuk jalur masuk universitas dan mengurus berbagai berkas yang diperlukan.

Kalau mengingat upacara Rainsha menjadi ingat selama ia sekolah hanya sekali dia telat upacara dan disaat yang lain dihukum, dia malah lolos karena pada upacara saat itu banyak yang jatuh pingsan dan saat itu Rainsha menjadi osis divisi kesehatan sehingga diminta kesiswaan untuk membantu yang sakit.

Selain itu ada lagi cerita yang membuat para guru bahkan kesal dengan kelas Rainsha dan Nethan yang memang digabung untuk menjadi pasukan upacara.

flashback

"Kita senin upacara nih" Icha selaku ketua OSIS berusaha mengkoordinir upacara kali ini "Biar weekend kita ga perlu latihan lagi hari ini kita latihan sampe sore"

"Bagiin langsung aja Cha sama lu" Usul salah seorang murid

Satu persatu Icha sebutkan begitupun dengan tugas yang akan diembannya. Psikocak dari awal sudah menolak untuk ikut dalam pasukan dan memilih menjadi paduan suara saja. Hanya Icha yang menjadi pasukan.

"Gua gamau"
"Gua juga gamau"
"Gua gamau" Nethan, Awan dan Yoga menolak mentah mentah usulan Icha untuk mereka ikut dalam pasukan

"Coba dulu kali jangan langsung gamau" Gita berusaha membujuk ketiga laki-laki itu

Mereka bertiga saat itu lagi pusing dengan laporan prakerin yang belum selesai ditambah harus bolak-balik ke tempat pkl untuk meminta tanda tangan.

Dengan sangat terpaksa mereka mengikuti latihan mau tidak mau.

"Gua ke kamar mandi dulu" Rainsha bilang pada teman circlenya karena ia sudah kebelet

Rainsha pergi ke toilet lantai dua dan lumayan lama karena sekalian merapihkan penampilannya lewat kaca kamar mandi.

Saat dia jalan ke lapangan lewat pintu samping sekolah, dia berpapasan dengan Bu Hanna yang berjalan kearah ruang guru dengan muka merah menahan nangis.

Rainsha langsung lari ke lapangan firasat nya mengatakan pasti ada sesuatu yang terjadi saat dia dikamar mandi tadi.

"GAUSAH BENTAK BENTAK BU HANNA BISA?" Suara Icha menggelegar di seluruh penjuru lapangan "Terserah deh lu semua mau marah sama gua, maki maki gua terserah! tapi jangan Bu Hanna!"

"Gua udah bilang kan dari awal kalo gua gamau jadi pasukan?! lu maksa!" Balas Yoga teriak "Gua juga biasa aja tadi ngomong ke guru lu! dia aja yang baperan sampe nangis!"

Rainsha berdiri di samping Icha yang sudah meneteskan air mata padahal perempuan itu jarang bahkan tidak pernah nangis didepan nya. "Cha udah"

"Yoga udah! gua liat tadi Bu Hanna nangis masuk ke dalem dan ga mungkin kalo ga lu marah marahin!"

"Gausah sok tau deh Sha, lu aja baru dateng kan?"

Yoga ditahan oleh salah satu adik kelas laki-laki yang masih bertahan di sekolah agar tidak lepas kendali pada perempuan.

Rainsha juga masih memeluk Icha yang terlihat kesal setengah mati karena guru terdekatnya dibikin nangis oleh Yoga.

"Lu pikir jadi OSIS gampang? susah Yog jadi kita juga, gausah ngerasa lu paling capek disini hiks" Tiba tiba saat suasana sudah tenang Narsya Kai memancing kembali emosi Yoga

Rainsha [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang