Satu bulan lalu Bu Vivi sudah meminta Rainsha dan Icha maju dalam lomba yang diadakan oleh Persatuan Asosiasi Farmasi Indonesia dalam rangka ulang tahun PAFI.
Acaranya di salah gedung di kota kembang yaitu bandung. Mereka akan nginep bersama Bu Anisa selaku koordinir dari sekolah mereka.
Sempat membuat Rainsha kaget karena tidak pernah terpikirkan oleh dirinya kalau akan dimajukan lomba, sebelumnya juga ada lomba namun hanya Icha yang diajukan oleh sekolah.
Untuk biaya pendaftaran lomba ditanggung oleh sekolah, Bu Vivi hanya meminta total dari Icha dan juga Rainsha.
"Sha lu udah masuk grup lomba?" Tanya Icha saat mereka sedang berkumpul di karpet hijau kelas
"Oh iya belum" Rainsha langsung membuka ponsel untuk join dalam grup tersebut
"Eh lu berdua lomba ya besok?"
"Berarti nanti berangkat dong? jam berapa?"
"Iyaa Li besok pagi lombanya"
"Sore sih kata Bu Nisa travel nya"
Saat berangkat pagi tadi Rainsha dan Icha sudah siap dengan satu tas ransel dan totebag, persiapan untuk menginap di bandung.
"Gua mau balikin buku ke Bu Vivi ya" Rainsha membawa 4 buku yang selama sehari kemarin dia baca untuk lebih memahami semua materi yang nantinya mungkin keluar
"Gua ikut Sha, sekalian ambil anak timbangan aja" Icha ikut berdiri bersama Rainsha
"Ibu, aku mau balikin buku nya" Rainsha dan Icha masuk ke dalam ruang guru "Oh iya taro disini saja Rainsha"
"Kalian gausah kebebanin sama lombanya ya! yang penting kalian udah berusaha semaksimal mungkin, ibu sama guru lain dari sini do'ain kalian terus"
Bu Vivi memang guru produktif yang terbilang dekat dengan Icha dan Rainsha, banyak yang kurang suka sama guru ini karena killer saat di laboratorium tapi menurut dua rangking teratas kelas ini Bu Vivi guru yang sangat humble dan tidak pelit ilmu.
"Makasih banyak ibu, kita bakal berusaha semaksimal mungkin"
"Ibu yang makasih sama kalian karena udah mau nerima lomba ini, nanti kalian berangkat sekitar jam 3 ya, sudah siap kan barangnya?"
"Sudah ibu"
Selesai memberikan buku dan berbincang sebentar dengan guru senior nya, mereka pergi ke lantai teratas sekolah untuk mengambil anak timbang di laboratorium.
"Segini cukup kali ya" Sekitar 6 anak timbang yang tidak mereka miliki di kotak lab, jadinya mereka harus minjem dari lab sekolah
Bel pulang sekolah membuat semua orang bergegas merapihkan peralatan belajar yang masih di meja dan berpindah tempat menjadi di tas masing-masing anak.
"Sha Cha semangat ya! kita balik dulu"
Rainsha dan Icha harus menunggu sampai jam 3 sore di sekolah karena mereka tidak ingin bolak balik kerumah. Mereka berdua juga sempat makan mie ayam di depan gang sekolah akibat bosan.
"Sha lu berangkat jam berapa?" Tanya Nethan saat mereka berdua duduk di warung ibu
"Rainsha Icha kita berangkat sekarang ya" Bersamaan dengan Bu Anisa datang menghampiri
"Kita naik motor aja, dianter sama OB sekolah"
"Rainsha biar sama saya aja bu" Ucap Nethan memberi saran
"Loh gapapa Nethan?" Tanya Bu Anisa memastikan
"Gapapa banget bu malah saya seneng"
"Yasudah Icha sama pak Supri ya"

KAMU SEDANG MEMBACA
Rainsha [END]
Teen Fiction"Acting lu bagus juga" Bisik Nethan pada Rainsha "Mereka pada percaya gitu aja" "Acting apa sih Than?" "Makan dulu roti bakarnya, nangis juga butuh tenaga" "Gausah terlalu peka bisa? hargain usaha gua di toilet 30 menit buat redain ni bengkak" ...