Seperti hari biasa kelas Rainsha masuk dengan jadwal mata pelajaran bahasa Indonesia, pendidikan agama dan matematika.
"Eh ini gurunya ga masuk bukan?" Celetuk salah seorang murid di kelas
"Biasanya kan emang ngaret ga sih kalo guru bahasa indonesia"
"Gua jajan dulu deh kalo gitu ke bawah" Jadwal masuknya memang jam 07.00 tetapi guru mata pelajaran ini memang suka sekali terlambat dengan berbagai macam alasan
"Ikut Ga"
Akhirnya beberapa murid turun kebawah untuk membeli jajanan
"Kalo udah ada gurunya chat di grup ya"
"Iyaa Git"
Sedangkan Rainsha, Icha, Hanna, Lia, Lolo, dan Putri tetap berdiam diri di kelas.
"Gua kangen pacar gua deh" Lia memang tidak LDR beda kota dengan pacarnya namun pacarnya itu pesantren sehingga pulang kalo ada acara tertentu saja.
"Kapan emang si Putra baliknya Li?" Sahut Hanna
"Katanya sih minggu depan hari senin" Lesu sekali teman Rainsha yang satu itu
"Yaudah sabar kan sekarang hari rabu bentar lagi kok" Rainsha cuma bisa menyemangati Lia karena memang ia tidak relate dengan posisi itu. Ia kan tidak pernah pacaran, apalagi LDR.
"Selalu sabar gua sih Sha"
"Dari pada badmood gini mending kita keluar yuk depan kelas aja"
Akhirnya mereka berenam duduk di bangku panjang yang terbuat dari kayu.
"Pada ngapain lu disini?" Nethan, Yoga, Awan yang memang dari lantai bawah langsung berhadapan dengan mereka berenam
Memang posisi tangga dengan tempat mereka duduk sekarang hanya berjarak kurang lebih sekitar 500 meter.
"Bosen aja di kelas pada hening banget" Lia menjawab pertanyaan Nethan itu
"Gabung lah gua" Nethan langsung mengambil posisi duduk lesehan dibawah yang berhadapan dengan Rainsha
"Gua juga kalo gitu" Sahut Yoga dan Awan pun ikut dengan mereka
"Sha, Cha lu berdua ga bosen jadi pinter?" Pertanyaan bodoh macam apa ini
"Gila kali lu nanya gitu Than"
"Lu ga punya pacar apa Sha?" Kali ini bukan Nethan lagi yang bersuara melainkan Yoga
"Ngga" Singkat saja Rainsha menjawab
"Iya ga punya pacar tapi cowo ada ga sih Sha?" Iseng Putri meledeki Rainsha, karena ia tahu teman nya itu memiliki paras yang tergolong manis
"Gaada Put"
"Tapi lu pernah pacaran ga Sha?" Nethan lagi lagi bersuara
"Kenapa jadi bahas gua sih? bahas yang lain aja lah"
"Penasaran gua Sha, kayak ga mungkin ga sih lu gaada yang ngedeketin?"
"Jawab aja kali Sha berat banget kayanya, gua juga penasaran ini" Yoga ikut mengompori agar Rainsha tetap menjadi topik pembicaraan
"Ga pernah gua pacaran"
"Serius?!"
"Ga percaya kan makanya gausah sok sok an pengen tau"
"Tapi ga mungkin karena gaada yang ngedeketin lu kan Sha?"
"Bukan lah" Percaya diri sekali ia menjawabnya
"Terus?"
"Ini kenapa masih pada diluar kelas gini? kurang kenceng bell sekolah?" Guru pelajaran agama heran dengan kelakuan 9 murid didepannya ini. Bell sudah berbunyi dari 30 menit sebelumnya apalagi mereka sudah kelas XI benar benar tidak memberikan contoh yang baik bagi adik kelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rainsha [END]
Fiksi Remaja"Acting lu bagus juga" Bisik Nethan pada Rainsha "Mereka pada percaya gitu aja" "Acting apa sih Than?" "Makan dulu roti bakarnya, nangis juga butuh tenaga" "Gausah terlalu peka bisa? hargain usaha gua di toilet 30 menit buat redain ni bengkak" ...